logo Kompas.id
EkonomiTantangan Perdagangan Sapi dan...
Iklan

Tantangan Perdagangan Sapi dan Daging Berlanjut

Ada harapan pada semester II-2021 harga sapi bakalan Australia akan turun seiring tingkat pertumbuhan populasi ternak di Australia yang mulai pulih.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cP_pJArWkLKknrxDFI64doWIC0Q=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fd629c045-0858-4676-ab1c-efd7b579bae1_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sapi impor dari Australia dipindahkan ke dalam truk seusai diturunkan dari kapal Devon Express di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (22/9/2020). Kementerian Pertanian mencatat, hingga kini Indonesia masih mengimpor 280.000 ton atau 1,2 juta ekor sapi per tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

JAKARTA, KOMPAS — Perdagangan daging sapi dan sapi antara Australia dan Indonesia menghadapi tantangan pada tahun lalu. Tantangan perdagangan bilateral komoditas ini diperkirakan masih akan berlanjut tahun ini. Perluasan pasokan dalam negeri dan perluasan pemasok internasional menjadi upaya Pemerintah Indonesia untuk menyediakan pasokan daging dalam negeri.

Kemitraan Indonesia-Australia untuk Ketahanan Pangan di Sektor Daging Merah dan Sapi (Red Meat Cattle Partnership/RMCP) dalam Laporan Gabungan Kondisi Industri 2020 menyebutkan, sektor tersebut menghadapi beragam tantangan. Kekeringan dan banjir pada tahun lalu menurunkan jumlah ternak secara nasional di Australia menjadi 24,6 juta ekor atau mengalami titik terendah dalam 20 tahun terakhir.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000