Danamon Bukukan Laba Rp 522 Miliar di Triwulan I-2021
Bank Danamon optimistis kinerja perseroan akan membaik seiring tren pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021. Bank membukukan laba bersih Rp 522 miliar di triwulan I dan berambisi mendorong layanan digitalnya.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank Danamon mencatat pertumbuhan kredit yang positif pada awal 2021. Selama triwulan I-2021, perusahaan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 522 miliar. Pertumbuhan kredit antara lain disumbang oleh penyaluran kredit kendaraan bermotor dan kredit di segmen enterprise banking.
Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Yasushi Itagaki, dalam paparannya, Rabu (28/4/2021), menyatakan, pihaknya terus membangun fondasi kuat pertumbuhan, antara lain, dengan meningkatkan layanan digital dan menjalin kemitraan strategis dengan institusi terkemuka untuk meningkatkan layanan ke nasabah.
Pertumbuhan kredit di segmen kunci dinilai membaik. Kredit enterprise banking, misalnya, tercatat tumbuh 11 persen, terdiri dari segmen perbankan korporasi, perbankan komersial, dan institusi keuangan. Pertumbuhan itu didukung kolaborasi berkesinambungan dengan MUFG.
Penyaluran kredit kendaraan bermotor juga menunjukkan pertumbuhan yang sehat dengan didukung relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor roda empat mulai 1 Maret 2021. Adira Finance, anak perusahaan Danamon dalam bidang pembiayaan kendaraan bermotor, mencatat pertumbuhan yang sehat dalam pencairan kredit kendaraan bermotor.
”Kami optimistis bahwa Bank (Danamon) akan mempertahankan pertumbuhan positif tahun ini menyusul pemulihan ekonomi dan peluncuran vaksin secara aktif,” kata Yasushi, dalam paparan Kinerja Bank Danamon Indonesia Triwulan I-2021, secara daring, Rabu (28/4).
Chief Financial Officer Bank Danamon Indonesia Muljono Tjandra mengemukakan, giro dan tabungan (CASA) Danamon mencatatkan pertumbuhan 12 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 67 triliun. Adapun rasio giro dan tabungan (CASA) meningkat 480 basis poin menjadi 54,7 persen dibandingkan tahun lalu yang didukung dengan pertumbuhan pendanaan granular.
Kami ingin memastikan NPL kami terjaga kurang lebih di rasio seperti ini, tidak melonjak lebih dari 3,5 persen.
Adapun rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat 3,3 persen pada triwulan I-2021 atau membaik 10 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya. ”Kami ingin memastikan NPL kami terjaga kurang lebih di rasio seperti ini, tidak melonjak lebih dari 3,5 persen,” kata Muljono.
Sementara itu, peningkatan cadangan kerugian atas penurunan nilai (CKPN) di akhir triwulan I-2021 sudah mencapai Rp 7 triliun atau meningkat Rp 2,5 triliun dibandingkan akhir tahun 2019. Peningkatan CKPN antara lain guna mengantisipasi risiko penurunan kualitas kredit di sepanjang periode relaksasi karena pandemi Covid-19.
Wakil Direktur Utama Bank Danamon Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany menyatakan, pihaknya terus mendorong layanan digital tahun ini dengan cara bekerja sama dengan ekosistem baru. Kerja sama itu antara lain dalam peluncuran digital wakaf bulan Maret 2021. Selain itu, pihaknya dalam waktu dekat akan meluncurkan perpaduan layanan daring dan fisik (omnichannel) untuk nasabah. ”Pengalaman konsumen terus diperbaiki dengan menambah fitur, bekerja sama dengan pelaku tekfin dan e-dagang,” katanya.
Direktur Bank Danamon Indonesia Herry Hykmanto mengemukakan, kinerja digital wakaf tumbuh signifikan di atas target. Per Maret 2021, jumlah transaksi harian pengguna layanan digital wakaf mencapai 6.000 per bulan, melampaui target 5.000 transaksi. ”Kami akan terus mengembangkan produk-produk syariah berbasis digital,” katanya.