Gelombang Ketiga Covid-19, Keyakinan Bisnis Jerman Naik pada April
Jerman, negara terpadat di Uni Eropa, telah mencatat hampir 3,3 juta kasus Covid-19 sejak dimulainya pandemi. Negara itu mencatat lebih dari 81.000 kematian akibat penyakit itu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
BERLIN, SENIN — Survei menunjukkan tingkat kepercayaan bisnis di Jerman sedikit meningkat pada bulan April. Peningkatan kepercayaan bisnis itu terjadi di tengah bayang-bayang gelombang ketiga pandemi Covid-19 di negara dengan perekonomian tertinggi di Eropa itu. Indeks barometer kepercayaan bulanan lembaga Ifo, berdasarkan survei terhadap 9.000 perusahaan, naik 0,2 poin dari Maret menjadi 96,8 poin.
”Perusahaan sekali lagi meningkatkan penilaian mereka terhadap situasi bisnis saat ini,” kata Presiden Ifo, Clemens Fuest, dalam sebuah pernyataan. ”Namun, mereka tidak lagi terlalu optimistis tentang enam bulan mendatang,” katanya. Tingkat infeksi baru Covid-19 yang tinggi tanpa henti dan kemacetan dalam rantai pasokan yang merusak pemulihan ekonomi Jerman membayangi survei itu.
Survei tersebut mencerminkan gambaran yang beragam. Saat produsen melaporkan sentimen terkuat mereka sejak Mei 2018, iklim di sektor jasa turun sedikit menyusul kenaikan tajam di bulan sebelumnya. ”Perekonomian Jerman jelas memiliki banyak wajah yang sangat berbeda saat ini,” kata Carsten Brzeski dari ING Economics. Meski demikian, ia mengatakan, ”Melihat di luar kemungkinan distorsi data jangka pendek, prospek umum ekonomi Jerman telah jelas membaik.”
Jerman, negara terpadat di Uni Eropa, telah mencatat hampir 3,3 juta kasus Covid-19 sejak dimulainya pandemi. Negara itu mencatat lebih dari 81.000 kematian akibat penyakit itu. Pekan lalu, parlemen mengesahkan undang-undang ”rem darurat” yang memberlakukan pembatasan ketat selama pandemi di seluruh negeri, termasuk jam malam dan penutupan sekolah untuk mencoba mengendalikan wabah.
Produk domestik bruto (PDB) Jerman menyusut 5 persen pada tahun 2020. Hal itu merupakan kontraksi terburuk yang dialami Jerman sejak krisis keuangan tahun 2009.
Produk domestik bruto (PDB) Jerman menyusut 5 persen pada tahun 2020. Hal itu merupakan kontraksi terburuk yang dialami Jerman sejak krisis keuangan tahun 2009. Namun, pemerintah akan menaikkan proyeksinya, yakni naik 3 persen tahun ini, karena industri menunjukkan ketahanan. Hal itu dikatakan Menteri Ekonomi Peter Altmaier dalam wawancara dengan kelompok media Funke yang diterbitkan pada Sabtu (24/4/2021).
Sentimen pandemi
Dari pasar modal global, mayoritas indeks saham dunia bergerak beragam pada Senin (26/4/2021) karena kekhawatiran atas pandemi mengaburkan prospek pemulihan krisis virus korona baru. Indeks saham Tokyo dan Paris maju, sedangkan Frankfurt dan London hampir tidak berubah. Indeks saham Hong Kong dan Shanghai anjlok. Di Eropa, Indeks DAX Jerman naik tipis kurang dari 0,1 persen dan Indeks CAC 40 di Paris naik tipis 0,1 persen di awal perdagangan. Indeks FTSE 100 di London hampir tidak berubah pada level 6.938,5.
Para ekonom menganalisis tindakan pencegahan pemerintah untuk memerangi wabah yang melonjak menunjukkan pemulihan global yang tidak merata. Hal itu terutama berlaku untuk pariwisata, industri penting di banyak bagian kawasan global. Namun, investor umumnya mengambil langkah mundur baru-baru ini karena infeksi Covid-19 telah kembali merebak di Jepang, Thailand, dan India.
”Satu hal yang pasti, pasar menganggap pandemi sebagai lari cepat jangka pendek dan bukan maraton. Premis itu bisa mendapat tekanan dalam beberapa pekan mendatang meskipun saya sangat berharap saya benar-benar salah dalam hal ini," kata Jeffrey Halley dari Oanda dalam sebuah komentar. ”Sentimen pandemi kemungkinan besar akan hilang pekan ini seiring dengan rilis data,” katanya.
Wall Street telah berada dalam mode reli dalam beberapa pekan terakhir karena gencarnya vaksinasi Covid-19 di AS. Hal itu juga ditunjang dengan dukungan besar-besaran Pemerintah AS dan The Federal Reserve. Serangkaian data ekonomi yang menggembirakan juga turut memicu ekspektasi untuk ekonomi yang lebih kuat dan pertumbuhan laba perusahaan yang solid tahun ini di AS.
Bank memperoleh keuntungan yang solid karena imbal hasil surat utang bergerak lebih tinggi. Itu memungkinkan mereka untuk mengenakan bunga yang lebih menguntungkan atas pinjaman. Sekitar seperempat dari perusahaan yang tercatat pada indeks S&P 500 telah melaporkan hasil triwulanan mereka. Merujuk data FactSet, sekitar 84 persen dari mereka melaporkan kinerja yang melampaui proyeksi para analis. (AFP/REUTERS)