Gaet Kaum Muda, Lomba Layar hingga Tim Basket Gunakan Mata Uang Kripto
Mata uang kripto kini terus merangsek di kehidupan nyata. Di sejumlah negara, pembayaran dengan mata uang kripto menjadi makin lazim digunakan. Demi mendekatkan diri dengan penggemar, tim pun menggunakan uang kripto.
Oleh
HARYO DAMARDONO
·4 menit baca
Berlomba untuk koin. Demikian tertulis di laman The Liberty Bitcoin Cup. Lomba perahu layar itu digelar oleh The Royal Hong Kong Yacht Club (RHKYC), Rune Jacobsen, Max Dubreuil and CMCC Global. Inilah lomba yang didesain untuk menarik anak muda.
Syarat kepesertaan The Liberty Bitcoin Cup 2021-2022 sangat jelas. Terbuka bagi pelaut muda yang lahir antara 1 Januari 1996 dan 15 Februari 2003. Tiap tim terdiri dari 3-4 kru pelaut laki-laki dan perempuan.
Lima tim yang memenuhi kualifikasi nantinya akan bertanding di seri final The Liberty Bitcoin Cup final races di RHKYC. Gengsinya tinggi untuk bertanding di RHKYC. Klub yacht itu merupakan salah satu klub tertua di dunia dengan sejarah panjang hingga 170 tahun.
Apa hadiah bagi pemenang lomba perahu layar itu? Satu Bitcoin. Mengapa hadiahnya Bitcoin? Menurut panitia, karena pelaut generasi mendatang hidup selaras dengan generasi mendatang emas—Bitcoin.
Meski nilai Bitcoin berfluktuasi, dalam jangka panjang nilainya terus naik. Bitcoin bahkan diprediksi akan menggantikan emas sebagai aset safe haven.
Dalam laman lomba itu, panitia bahkan menulis, ”saat the Liberty Bitcoin Cup, 20 Agustus 2020, satu Bitcoin senilai 11.710 dollar AS. Saat ini, (per 16 Maret 2021) nilai satu Bitcoin mencapai 55.474 dollar AS.”
Seandainya pemenang lomba The Liberty Bitcoin Cup 2020 tidak terburu-buru menjual Bitcoin mereka, maka nilainya kini kira-kira sudah tumbuh lebih dari 470 persen. Bila dibagi, tiap anggota kru kapal kira-kira mendapatkan hadiah yang utuh.
Pesona Bitcoin juga menarik perhatian tim bisbol Oakland Athletics. Tim bisbol profesional yang bermarkas di Oakland, California ini, menjual suite untuk enam orang pada musim 2021 senilai 64.800 dollar AS atau bila fans menghendaki cukup mentransfer 1 Bitcoin.
Penawaran ini berlaku hingga 1 April 2021. ”Tarif dari suite mungkin berfluktuasi tergantung kapan dipesannya. Ini menarik,” ujar Presiden Oakland Athletics Dave Kaval.
Oakland Athletics mengadopsi Bitcoin karena meningkatnya popularitas mata uang kripto di California.
Menurut Kaval, salah satu faktor yang mendorong Oakland Athletics mengadopsi Bitcoin adalah meningkatnya popularitas mata uang kripto di California. Warga Bay Area, kata Kaval, juga makin sering mendiskusikan Bitcoin sebagai alternatif pembayaran.
”Kami bangga menjadi salah satu dari sedikit tim yang menerima pembayaran mata uang kripto di samping mata uang dollar AS,” ujar Kaval.
Meski demikian, bukan hanya Kaval yang membuka peluang pembayaran kripto di dunia olahraga. Minggu (7/3/2021), pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban, berkicau timnya telah menerima transaksi sebanyak 20.000 Dogecoin. Cuban pun mengklaim kalau @dallasmavs kini merupakan pedagang Dogecoin terbesar di dunia.
Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, telah diterima Dallas Mavericks hampir dua tahun terakhir. Namun, Dogecoin merupakan hal baru. Koin ini pun harus berterima kasih banyak kepada pendiri Tesla, Elon Musk, yang berkali-kali mempromosikannya.
BitPay memfasilitasi pembayaran dengan Dogecoin. Tidak hanya terbatas bagi pembelian tiket pertandingan, tetapi juga untuk barang koleksi Mavs, yang meraih gelar NBA 2011.
”Buat kalian yang ingin mempelajari Dogecoin, kami sarankan bicara kepada anak remajamu yang bisa main Tiktok. Mereka akan mampu menjelaskannya padamu,” saran Mark Cuban. Entah serius, entah bercanda.
Hari Rabu (14/4/2021), seiring lonjakan harga Dogecoin, Mark Cuban kembali berkicau. Dia menginformasikan penjualan Mavs dengan Dogecoin naik 550 persen hanya dalam sebulan. Kenaikan cukup besar di tengah pandemi Covid-19 yang sedang memukul industri olahraga di seluruh dunia.
Namun, Dallas Mavericks tidak sendiri. Sacramento Kings, tim NBA lainnya, akan mencoba mengadopsi mata uang kripto sebagai alternatif pembayaran bagi pemain, pelatih, dan staf tim itu. ”Mereka dapat memilih untuk dibayar dengan Bitcoin, sebanyak yang mereka mau,” ujar Vivek Ranadive saat berbicara di platform Clubhouse.
Sejak beberapa tahun lalu, Kings telah menjadi salah satu tim olahraga yang menerima pembayaran dengan mata uang kripto dari penggemarnya baik untuk pembelian tiket maupun pernak-pernik tim.
Hal-hal yang sudah biasa dilakukan oleh Oakland Athletics, Mavs, dan Kings tampaknya akan menjadi kebiasaan yang juga dijalani oleh tim-tim olahraga lainnya. Mereka menyesuaikan diri dengan penggemar, terutama kaum muda, yang makin terpapar oleh mata uang kripto. (REUTERS)