Kunjungan ke Pusat Belanja Akan Meningkat, Saham Emiten Ritel Menguat
Ekspektasi perbaikan belanja dan konsumsi masyarakat berlanjut hingga triwulan II-2020 ditopang oleh tunjangan hari raya, gaji ke-13, serta gencarnya promosi oleh pelaku segmen ritel.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga sebagian besar saham emiten segmen ritel menguat di awal Ramadhan. Penyebabnya, kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan pada periode Lebaran yang diperkirakan meningkat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang diakses melalui RTI Infokom, saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk atau RALS, Jumat (16/4/2021), memimpin kenaikan harga saham segmen ritel. Harga saham RALS naik 9,87 persen dibandingkan dengan sehari sebelumnya dan naik 6,37 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya, menjadi Rp 835 per lembar.
Harga saham PT Erajaya Swasembada Tbk atau ERAA juga naik 9,4 persen secara harian. Namun dalam sepekan, harga saham ERAA melonjak 26,73 persen ke posisi Rp 640 per lembar.
Saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menguat 4,97 persen secara harian dan 3,59 persen dalam sepekan ke level Rp 1.585 per lembar. Adapun saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) menguat 3,41 persen secara harian dan 0,66 persen dalam sepekan ke level Rp 1.515 per lembar.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Anugerah Zamzami Nasr, mengatakan, pergerakan harga saham emiten ritel memiliki daya tarik untuk dicermati pelaku pasar. Hal ini seiring ekspektasi Lebaran 2021 yang diperkirakan lebih meriah ketimbang 2020.
Ekspektasi tersebut mengiringi pembukaan aktivitas ekonomi secara bertahap, mengikuti program vaksinasi. Dua faktor tersebut, lanjut Anugerah, mendorong mobilitas masyarakat tahun ini lebih baik daripada tahun lalu.
”Tahun lalu perusahaan ritel tertekan karena kurang bisa memanfaatkan momentum Idul Fitri, padahal secara historis lonjakan laba terjadi pada triwulan musim hari raya. Kondisi yang lebih baik pada tahun ini membuat potensi laba ikut membaik,” ujarnya.
Anugerah menambahkan, ekspektasi perbaikan kepercayaan masyarakat untuk berbelanja berlanjut hingga triwulan II-2020. Tunjangan hari raya, gaji ke-13, serta promosi oleh emiten ritel secara dalam jaringan dan luar jaringan diyakini memicu permintaan masyarakat.
Ekspektasi perbaikan kepercayaan masyarakat untuk berbelanja berlanjut hingga triwulan II-2020.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja memperkirakan, penjualan ritel dan kunjungan masyarakat di pusat perbelanjaan akan meningkat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Peningkatan ini seiring larangan mudik dari pemerintah.
”Larangan mudik dapat menjadi peluang atau kesempatan bagi pusat perbelanjaan di kota-kota besar, khususnya DKI Jakarta, untuk mendapatkan peningkatan kunjungan,” katanya.
Sebelum pandemi, periode Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi momentum peningkatan jumlah pengunjung. Namun, akibat pandemi Covid-19, kunjungan ke pusat perbelanjaan pada periode Ramadhan-Lebaran 2020 hanya naik 20 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.
”Padahal, dalam kondisi normal sebelum pandemi, kenaikan selalu lebih dari 50 persen. Walaupun tahun ini kunjungan ke pusat perbelanjaan belum akan seperti kondisi normal, tetap akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya.
Sebelum pandemi, periode Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi momentum peningkatan jumlah pengunjung.
Positif
Analis Mirae Asset Sekuritas, Christine Natasya, menilai pemulihan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan dapat membawa efek positif terhadap perusahaan ritel. Namun, emiten properti pengelola pusat perbelanjaan belum akan secara langsung merasakan manfaatnya karena masih banyak yang memberikan diskon sewa.
”Emiten ritel saat ini kian ketat bersaing dengan perdagangan secara elektronik,” katanya. (DIM)