Menkop UKM Dukung Peningkatan Produksi Susu di Malang
Menteri Koperasi dan UKM mendukung langkah revitalisasi peningkatan produksi susu di Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang sekarang rata-rata produksi susu di atas 100.000 liter per hari.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS -Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mendukung upaya peningkatan produksi susu di Koperasi Sinau Andhandani Ekonomi (SAE) Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, agar bisa terus berkembang.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyalurkan pembiayaan senilai Rp 12 miliar ke Koperasi SAE Pujon. Dana ini ditujukan untuk peningkatan produktivitas sapi perah melalui peremajaan dan peningkatan kualitas pakan.
“Kami ingin merevitalisasi koperasi pangan yang sudah eksisting, seperti SAE Pujon yang berdiri sejak 1962 ini penting direvitalisasi,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, saat melakukan kunjungan kerja ke Koperasi SAE Pujon, Jumat (16/4/2021).
Menurut Teten dirinya melakukan kunjungan kerja kali ini guna memastikan pembiayaan untuk koperasi, terutama koperasi di sektor produksi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDP). Sesuai arahan presiden, menurut dia, pihaknya ingin memperkuat koperasi di sektor pangan, koperasi sektor riil, guna memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.
Berdiri tahun 1962, SAE Pujon dinilai memerlukan revitalisasi, modernisasi produksi dengan ekosistem yang lebih kuat. Upaya ini sekaligus menjadi pilot project modernisasi koperasi di sektor pangan. “Jadi kami berkomitmen bukan hanya bantu dari sisi pembiayaan untuk tambah modal kerja, modal investasi tetapi juga manajemen yang lebih modern,” katanya.
Teten menuturkan dari hasil diskusi dengan pengurus koperasi, ada kebutuhan penyediaan indukan sapi yang lebih produktif. Sehingga harus diupayakan bagaimana peternak bisa menyediakan pedhet (anakan sapi) yang berkualitas, selain dari sisi kualitas pakan, dan hubungan dengan pihak ketiga (industri susu).
Jadi kami berkomitmen bukan hanya bantu dari sisi pembiayaan untuk tambah modal kerja, modal investasi tetapi juga manajemen yang lebih modern (Teten Masduki)
Seperti diketahui, Koperasi SAE Pujon berdiri 59 tahun lalu dan bertahan sampai sekarang. Jika sebelumnya produktivitas sapi perah yang masuk ke koperasi 15-25 liter per hari maka saat ini hanya bertahan di angka 11-12 liter per hari.
Saat ini, Koperasi SAE Pujon--yang berada di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut dengan temperature 18-23 derajat celsius--beranggotakan 9.050 orang dengan simpanan wajib anggota sebesar Rp 11,17 miliar dan simpanan pokok Rp 905 juta (2020).
Populasi induk sapi mencapai 12.003 ekor, sapi muda 5.367 ekor, dan pedhet 5.523 ekor (2020). Selama tahun 2020 rata-rata produksi susu tertinggi Bulan Oktober 129.652 liter per hari dan terendah bulan April 105.086 liter per hari.
Sentra sapi perah
Bupati Malang M Sanusi, yang hadir pada kegiatan itu, mengatakan, Pujon memang sentra sapi perah di Kabupaten Malang. Dulu, produksi susu di Kabupaten Malang 150.000 ton dan turun menjadi 120.000 ton per tahun, salah satunya akibat turunnya produktivitas sapi perah di daerah itu.
Oleh karena itu, Sanusi berharap ada arahan dari Menkop UKM agar peternak bisa kembali meningkatkan produksi. “Dengan harga jual Rp 5.500 per liter petani hanya dapat Rp 55.000-Rp 60.500 per hari. Uangnya habis dikurangi biaya pakan dan operasional. Harapannya, bagaimana peremajaan indukan agar produksi kembali meningkat,” ucapnya.
Ketua Koperasi SAE Pujon Abdi Swasono mengatakan uang Rp 12 miliar itu akan dipergunakan untuk peningkatan kualitas pakan Rp 7,5 miliar, Rp 1,5 miliar untuk peremajaan bibit, dan Rp 3,5 miliar dipakai buat pengembangan kafe susu SAE Pujon.
Pembiayaan senilai Rp 12 miliar itu merupakan pinjaman dengan jangka waktu lima tahun dengan bunga tiga persen. “Dalam rangka peremajaan, rencananya ada 60 ekor yang diremajakan,” ujar Abdi yang mengakui bahwa faktor genetika sapi dan pakan menjadi penyebab penurunan produktivitas susu.