Pandemi Covid-19 Picu Pertumbuhan Pesat Aplikasi Gim pada 2020
Aplikasi gim, hiburan, dan e-dagang tumbuh positif secara global pada 2020. Hal ini dipengaruhi gaya hidup masyarakat yang berubah selama pandemi Covid-19.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertumbuhan positif aplikasi telepon seluler sepanjang 2020 tampak di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Amerika Selatan. Aplikasi yang menunjukkan pertumbuhan paling signifikan ada di kategori gim, hiburan, dan e-dagang.
Hal ini terangkum pada Laporan Pertumbuhan Aplikasi Seluler 2021 yang disusun perusahaan analis Adjust bersama Facebook. Laporan tersebut merangkum pertumbuhan pasar aplikasi global pada 2020.
Chief Operating Officer Adjust Andrey Kazakov mengatakan, pemetaan aplikasi global penting untuk mengidentifikasi pengguna aplikasi di suatu negara. Dengan begitu, pemasar aplikasi bisa memahami potensi pasar untuk pengembangan aplikasi.
”Kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Amerika Selatan mengalami pertumbuhan paling tinggi. Gim menjadi kategori aplikasi dengan tingkat pertumbuhan tercepat di dunia. Argentina memimpin dalam hal ini,” ujar Kazakov melalui keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).
Kategori aplikasi dengan pertumbuhan tertinggi adalah gim. Setelahnya, pertumbuhan tertinggi ada di kategori bisnis, hiburan, kesehatan, utilitas, travel, publikasi, e-dagang, makanan dan minuman, serta sosial.
Negara dengan pertumbuhan gim tertinggi adalah Argentina dengan skor lebih dari 60. Skor pertumbuhan dihitung dari jumlah instalasi aplikasi per bulan dibagi jumlah pengguna aktif bulanan.
Pertumbuhan aplikasi global dinilai berkaitan dengan perubahan perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19. Gim, misalnya, diperkirakan tumbuh karena pengguna mencari pelarian, kebahagiaan, dan koneksi melalui permainan.
Adapun negara dengan pertumbuhan gim tertinggi adalah Argentina dengan skor lebih dari 60. Skor pertumbuhan dihitung dari jumlah instalasi aplikasi per bulan dibagi jumlah pengguna aktif bulanan. Setelah Argentina, ada Vietnam, Brasil, China, Meksiko, dan Kolombia.
Tren pertumbuhan gim diperkirakan akan terus berlangsung. Pengembang gim pun berupaya memanfaatkan momentum ini untuk membuat gim yang sederhana dan mudah dimainkan (hyper-casual game). Gim hyper-casual dinilai punya prospek positif karena bisa langsung dimainkan pengguna dan memuaskan.
Pada 2020, perusahaan pengembang gim di Amerika Serikat, Zynga, mengakuisisi Rollic, pengembang gim hyper-casual yang berbasis di Turki, seharga 180 juta dollar AS. Zynga juga membeli perusahaan pengembang gim, Peak, dengan harga 1,8 miliar dollar AS.
”Kualitas aplikasi yang ditawarkan terus meningkat. Para gamer selalu bersedia mendukung pengembang yang membuat pengalaman baru dan seru,” kata CEO Vigafun Robert Nguyen. Vigafun adalah pengembang gim mobile.
Sementara itu, data dari SensorTower memprediksi pengguna Apple akan mengalokasikan pengeluaran bukan untuk gim, melainkan aplikasi dengan layanan dasar lain, seperti bisnis, edukasi, dan kesehatan.
Hiburan dan e-dagang
Selain gim, aplikasi di kategori hiburan juga tumbuh pesat pada 2020. Negara dengan pertumbuhan aplikasi hiburan tertinggi ialah China, India, Myanmar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Rusia, dan Vietnam.
Ini juga dipengaruhi perubahan kegiatan masyarakat saat pandemi. Sebagian orang menghabiskan banyak waktu di rumah sesuai anjuran pemerintah. Untuk mengusir bosan, mereka mengakses hiburan dengan aplikasi daring.
Aplikasi seluler adalah bisnis global. Mudah untuk mulai karena hambatan yang rendah, tetapi mudah pula untuk gagal jika tidak paham pasar dan pengguna.
Berdasarkan survei platform Jakpat (Jajak Pendapat), pada semester II-2020, ada empat jenis hiburan yang paling banyak diakses. Dari 2.348 responden, mereka mengakses gim (65 persen), streaming musik (37,7 persen), streaming film dan serial (37,7 persen), dan mendengarkan siniar atau podcast (24,2 persen).
Kategori aplikasi e-dagang juga mendapat sorotan karena tumbuh positif pada 2020. Korea Selatan, Vietnam, Myanmar, Mesir, dan China adalah lima besar negara dengan pertumbuhan positif itu. Aplikasi e-dagang Vietnam dinilai berpeluang berkembang karena masih ada pasar potensial yang belum terjangkau.
”Aplikasi seluler adalah bisnis global. Mudah untuk mulai karena hambatan yang rendah, tetapi mudah pula untuk gagal jika tidak paham pasar dan pengguna,” ujar Direktur Marketing Sains, China Raya, dan GimFacebook Bryan Wang.
Di sisi lain, negara yang menunjukkan pertumbuhan aplikasi seluler paling pesat secara umum adalah India. Skor pertumbuhan India pada 2019 adalah 32,4, kemudian naik jadi 49,0 di 2020. India mencetak skor pertumbuhan tertinggi dibanding negara-negara lain. Adapun skor pertumbuhan rata-rata secara global pada 2020 adalah 29,8.
Aplikasi yang tumbuh paling tinggi di India adalah edukasi, kemudian bisnis, makanan dan minuman, sosial, gim, kesehatan, hiburan, serta gaya hidup. Salah satu pemicu pertumbuhan itu ialah banyaknya pelanggan telepon seluler di India, yakni 700 juta pelanggan. Pengguna internet pun tinggi, yakni 451 juta pelanggan.