Kembangkan Industri Halal, Ruang Kolaborasi Dunia Usaha Terbuka Lebar
Muslim Centre of Excellence merupakan pusat inovasi produk Unilever Indonesia untuk menghasilkan produk-produk yang dapat mengisi rantai pasok industri halal global serta menjadikan RI sebagai pusat produsen halal.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah membuka peluang seluas-luasnya bagi dunia usaha untuk berkolaborasi lintas sektoral dalam upaya pengembangan ekonomi syariah. Kerja sama untuk memenuhi kebutuhan rantai pasok industri halal global adalah sebuah keniscayaan bagi para pelaku industri di Tanah Air.
Dalam peluncuran ”Unilever Muslim Center of Excellence” secara virtual, Rabu (8/4/2021), Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, kolaborasi antarsektor dunia usaha untuk meningkatkan skala usaha ekonomi syariah diperlukan untuk penguatan seluruh rantai nilai industri halal di Indonesia.
”Sejauh ini sudah ada sejumlah program pengembangan industri produk halal dan akan terus diupayakan secara berkelanjutan, antara lain pembangunan kawasan industri halal serta pengembangan sistem dan proses sertifikasi produk halal dan produk halal ekspor,” tutur Wapres.
Kolaborasi antarsektor dunia usaha untuk meningkatkan skala usaha ekonomi syariah diperlukan untuk penguatan seluruh rantai nilai industri halal di Indonesia.
Salah satu wujud kolaborasi lintas sektoral, lanjut Wapres, adalah diluncurkannya Muslim Centre of Excellence yang terbentuk lewat kerja sama PT Unilever Indonesia Tbk dengan sejumlah lembaga, di antaranya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Muslim Centre of Excellence merupakan pusat inovasi produk Unilever Indonesia untuk menghasilkan produk-produk yang dapat mengisi rantai pasok industri halal global serta menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal global. Pusat inovasi ini juga mengolaborasikan enam lembaga riset Unilever di tingkat global.
Wapres berharap nantinya sivitas akademika dan lembaga riset di Indonesia ikut terlibat untuk menghasilkan beragam inovasi dan produk halal yang sesuai dengan dinamika kebutuhan konsumen Muslim dunia.
Pada akhirnya, dia berharap Indonesia bisa menjadi hub global produk halal dunia, yang tidak hanya fokus pada produk barang konsumsi, tetapi juga di sektor ekonomi syariah lainnya, seperti farmasi dan obat-obatan tradisional, hasil pertanian dan pariwisata ramah Muslim, sandang, kerajinan, dan produk kreatif lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di tengah tekanan pada perekonomian di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19, industri halal masih mampu mencatatkan kinerja positif.
Sepanjang tahun lalu, industri halal tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,2 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 atau sebelum pandemi, yaitu 2,3 persen.
”Secara global, pengeluaran untuk produk-produk halal tahun 2019 sebelum Covid-19 terjadi, terutama untuk produk makanan, farmasi, kosmetik, sandang, juga travel, secara global mencapai 2,02 triliun dollar AS,” kata Sri Mulyani.
Sepanjang tahun lalu, industri halal tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,2 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 atau sebelum pandemi, yaitu 2,3 persen.
Ia juga menyambut baik program kolaborasi lintas sektor yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, dalam rangka mewujudkan sisi Indonesia maju sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Program kerja sama antara KNEKS dan sejumlah industri, termasuk Unilever Indonesia, diharapkan berdampak positif terhadap pengembangan ekosistem industri halal di Indonesia. Hal itu diharapkan sekaligus memperkuat sisi pelaku usaha industri kecil dengan industri besar sebagai pemasok bahan baku.
”Sebuah kerja sama untuk memenuhi rantai pasok adalah sebuah kenisyaaan pada saat ini. Kolaborasi merupakan suatu langkah maju dalam memperkuat ekosistem industri halal dan membuat sebuah kerja sama rantai pasok global yang komprehensif,” tutur Sri Mulyani.
Hal senada diungkapkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki. Ia berharap kolaborasi antarpihak untuk memperkuat rantai pasok industri halal bisa melibatkan pelaku UMKM dan memberikan dampak positif kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo berharap kerja sama ini akan memperkuat tujuan Indonesia sebagai pusat produsen halal. KNEKS akan terus menjalankan peran sebagai konsolidator agar terjalin kerja sama sinergi yang baik dan berkesinambungan di antara para pemegang kepentingan, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun kalangan akademisi.
”Kolaborasi harus mampu menjadi salah satu penggerak kemajuan ekonomi syariah nasional dan mempercepat perkembangan bisnis-bisnis pendukung industri halal lainnya di Indonesia,” kata Ventje.
Sementara itu, Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti optimistis Muslim Centre of Excellence ini bisa mendorong volume ekspor produk halal Indonesia ke berbagai belahan dunia. ”Kami percaya visi pemerintah untuk mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia bisa tercapai,” ujarnya.