Suku Bunga Deposito Turun Terus, Saatnya Beralih Investasi?
Berinvestasi melalui reksa dana dan saham dinilai lebih cocok untuk kebutuhan jangka menengah dan panjang.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
Kompas
Ilustrasi Investasi
JAKARTA, KOMPAS — Tren penurunan suku bunga deposito menggelisahkan sebagian orang. Ada yang mulai mengalihkan uangnya ke instrumen investasi lain, seperti reksa dana dan saham. Sayangnya, pengetahuan tentang investasi belum merata di semua kalangan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, per Januari 2021, rata-rata suku bunga deposito berjangka satu bulan, yang mendominasi dana pihak ketiga perbankan, ada di level 4,05 persen. Nilai ini turun 17 bps dibanding bulan sebelumnya (Desember 2020).
Anissa Dini (26), salah seorang staf humas di salah satu kementerian di Jakarta, berinvestasi lewat simpanan bank, reksa dana, dan saham. Untuk perbankan, dia memilih bank BTPN.
Dia pun membagi simpanannya berdasarkan peruntukan. Dia kini memiliki simpanan untuk keperluan dana darurat, zakat penghasilan, beli rumah, biaya menikah, dan tabungan pensiun. ”Tadinya bunganya cukup besar. Kalau gak salah 5 persen di awal aku nabung, terus turun jadi 4 persen. Sekarang turun lagi menjadi 3 persen,” katanya, Rabu (7/4/2021).
Resah karena penurunan suku bunga, dia mulai berpikir akan nasib dari simpanannya, terutama yang berjangka menengah panjang. Akhirnya, pada Februari lalu, dia memindahkan uang simpanannya di bank ke reksa dana yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
”Kan, katanya memang reksa dana yang cocok untuk jangka menengah dan panjang,” ujarnya.
Kompas/Priyombodo
Karyawan melintas di lantai bursa efek Indonesia di Jakarta, Senin (5/4/2021).
Penjaga indekos di Jakarta Barat, Tuminah (45), juga resah dengan tren penurunan suku bunga deposito. Pada 2018, dia menyimpan Rp 20 juta di bank BCA dalam bentuk deposito berjangka satu bulan.
Simpanan ini menurut rencana untuk biaya kuliah anak sulungnya yang kini duduk di kelas X di salah satu SLTA di Jakarta. Selama tiga tahun ini, dia belum pernah mengecek besaran bunga yang diterima. ”Kalau turun begitu berarti tambah kecil, ya, dapatnya,” kata Tuminah.
Per 6 April 2018 atau di tahun Tuminah menabung, BCA menawarkan bunga 4,3 persen untuk deposito tabungan berjangka satu bulan. Per 6 April 2021, bunga yang ditawarkan BCA turun menjadi 2,85 persen untuk deposito berjangka satu bulan. Data ini diperoleh dari Suku Bunga Deposito Laporan Harian Bank Umum yang dimuat pusatdata.kontan.co.id.
Karena minimnya pendapatan dari bunga deposito, Tuminah ingin beralih instrumen investasi. Masalahnya, dia tak mengetahui cara berinvestasi di luar tabungan deposito. ”Dulu beberapa kali pernah ditelepon orang yang nawarin saham. Ada juga nawarin asuransi, tetapi saya gak paham,” ujarnya.
KOMPAS/INSAN ALFAJRI
Tuminah (45), penjaga indekos di Rawa Belong, Jakarta Barat.
Sementara itu, pekerja di salah satu lembaga swadaya masyarakat, Gina Mardani (25), sudah memulai investasi reksa dana sejak 2019. Di tahun lalu, dia mendapat imbal hasil sekitar 7 persen dari total investasi. ”Aku investasi di aplikasi Bibit kalau tak salah Rp 7 juta, terus selama setahun itu dapat Rp 500.000,” ujarnya.
Gina memilih reksa dana karena sedang tren di kalangan milenial dan merasa prosesnya mudah. ”Reksa dana, kan, tinggal unduh aplikasi dan semua prosesnya online,” tambahnya.
Sebagai investor muda, Gina cenderung tidak sabar. ”Aku ambil reksa dana saham, potensi pendapatannya tinggi, tetapi risikonya juga besar. Nah, saham yang aku beli kayaknya turun terus. Makanya kalau nanti naik, langsung aku jual. Itu harusnya didiamkan saja sampai jangka waktu tertentu, misalnya lima tahun. Cuma, ya, gatelgitu. Baru 1,5 tahun udah ditarik,” katanya.
Perencana keuangan dari ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie, dalam artikel ”Paham Sebelum Berinvestasi”(Kompas, 3/4/2021) menjelaskan, calon investor harus dapat menjawab kapan dan apa tujuan berinvestasi.
Jika kebutuhannya adalah jangka pendek, menabung adalah solusi terbaik. Jika kebutuhannya jangka menengah atau panjang, berinvestasi melalui reksa dana atau saham menjadi pilihan yang bijaksana.