99 Pahlawan Ekonomi Surabaya Luncurkan Buku Pelaku Usaha Inspiratif
Sebanyak 99 pahlawan ekonomi di Kota Surabaya, Jawa Timur, meluncurkan buku berisi sepak terjang merintis usaha. Meski pandemi Covid-19 menggerogoti perekonomian sejak Maret 2020, mereka tetap tangguh menghadapinya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 99 pahlawan ekonomi Kota Surabaya meluncurkan buku berjudul Pelaku Ekonomi Inspiratif bekerja sama dengan Facebook. Buku ini berisi perjuangan dan kisah sukses pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Surabaya.
Peluncuran buku Pelaku Usaha Inspiratif dilakukan secara virtual pada Sabtu (3/4/2021). Hadir dalam acara ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini serta sekitar 800 pelaku UMKM, perwakilan perusahaan, instansi pemerintah, dan anggota pahlawan ekonomi serta pejuang muda.
Sebelum peluncuran buku, digelar bazar daring. Bazar dan pelatihan secara virtual rutin digelar pada akhir pekan, Sabtu atau Minggu, dengan moto ”Di Rumah Saja Produk Tetap Laris”.
Risma, Wali Kota Surabaya 2010-2021, mengungkapkan, program Pahlawan Ekonomi berangkat dari data penduduk miskin di Surabaya pada 2010 yang sekitar 34 persen dari 2,8 juta jiwa. ”Kondisi itu sangat memprihatinkan. Maka, muncul ide menggerakkan mesin kedua ekonomi keluarga. Artinya, yang ada pemasukan tidak hanya kepala keluarga, tetapi istri harus terlibat,” kata Risma.
Maka, tak heran, kata dia, jika pahlawan ekonomi adalah ibu rumah tangga yang awalnya tidak memiliki jiwa bisnis. Setelah mendapat pelatihan, mereka mulai berusaha di rumah sembari tetap mengurus pekerjaan sehari-hari.
Dengan kesungguhan dan ketekunan, kata Risma, para pahlawan ekonomi lantas berhasil menambah pendapatan keluarga, meningkatkan ekonomi, dan menabung untuk masa tuanya. Bahkan, ada yang bisa membeli rumah dan menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.
Menurut Policy Programs Manager Facebook Indonesia Dessy Septiane Sukendar, Facebook saat ini telah mengedukasi lebih dari 50.000 pelaku usaha di Indonesia. Sejauh ini, hasilnya membanggakan. Saat pandemi, pelaku usaha justru mengalami peningkatan omzet hingga 200 persen.
”Facebook sangat antusias mendukung kemajuan dan perkembang pelaku UMKM dengan terus memberikan edukasi berbagai keterampilan, termasuk memberikan berbagai modul,” ujarnya.
Modul itu, antara lain, adalah cara mengelola keuangan, pemasaran produk di era digitalisasi, juga terus mendorong pelaku usaha semakin tangguh menerobos pasar, baik di dalam maupun luar negeri.
Tanpa anggaran
Menurut Risma, cikal bakal pahlawan ekonomi muncul ketika Pemerintah Kota Surabaya tidak mempunyai banyak anggaran guna memberdayakan pelaku usaha, apalagi membantu permodalan.
”Tidak ada sama sekali. Namun, program ini bisa berjalan baik berkat bantuan swasta, lembaga pemerintahan, juga Facebook yang saat itu (perwakilannya) belum ada di Indonesia. Mereka datang dari Singapura ke Surabaya langsung untuk membimbing kaum perempuan agar bisa berjualan secara daring,” tuturnya.
Dengan menggunakan instrumen media sosial, ibu-ibu bisa menjalin pertemanan dan persahabatan yang dulu sama sekali tidak terkait dengan bisnis. Dari situlah komunikasi bisa dibangun hingga mampu meningkatkan pendapatan. Mereka pun bisa terus menjalankan aktivitas bisnis karena menjaga hubungan pertemanan.
”Tak boleh menyerah karena, sambil berusaha, rata-rata pahlawan ekonomi masih mau membagikan ilmu kepada orang lain yang ingin buka usaha,” katanya.
Dalam buku yang diluncurkan juga sebagai penanda perjalanan lima tahun program #SheMeansBusiness, kehadiran Facebook di Indonesia membantu perempuan pelaku usaha dengan membekali keterampilan digital melalui alat, sumber daya, inspirasi, dan pelatihan yang terkait dengan pemasaran digital.
Ke-99 pelaku usaha yang ditulis di buku ini adalah mereka yang telah memiliki usaha dan mendulang pendapatan dari aktivitas bisnisnya. Produknya telah tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan ada yang dikirim ke luar negeri. Selain itu, tak sedikit dari produk-produk mereka yang mengisi gerai-gerai ritel modern.
Menurut Steering Committee Pahlawan Ekonomi Donrozano, tahun 2021 adalah momentum yang tepat untuk menampilkan 99 pemilik usaha terbaik dari 32.887 keseluruhan peserta. Profil dan kisah sukses perjalanan mereka ditampilkan dalam bentuk buku digital dengan dua versi, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Momentum ini juga untuk melengkapi perayaan Hari Wanita Sedunia serta Hari Kartini di Indonesia. Selain itu, sejalan juga dengan program 2021 Facebook Indonesia, yaitu Sepekan Perempuan Indonesiaku.
Buku ini juga menunjukkan betapa besar manfaat pelatihan yang berhasil mendorong perempuan pelaku usaha di Surabaya meningkatkan kapasitas bisnisnya dalam jangkauan penjualan lebih luas serta nilai omzet lebih besar dengan memanfaatkan alat bisnis dari Facebook, Instagram, dan Whatsapp.