Distrubsi dan pemasaran dibangun berbasis pembelajaran mesin (”machine learning”) dan kecerdasan buatan (”artificial intelligence”). Sistem ini membangun data historis yang dapat jadi acuan mempelajari pola permintaan.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang Ramadhan-Lebaran 2021, pelaku usaha yang menghubungkan petani dan konsumen melalui teknologi digital memanfaatkan data riwayat dalam proses distribusi. Dengan mengandalkan data, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat selama periode tersebut berpotensi tepat sasaran.
Direktur TaniSupply Sariyo, Rabu (31/3/2021), mengatakan, TaniHub Group telah membangun sistem yang menggunakan pembelajaran mesin (machine learning) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Sistem ini membangun data historis yang dapat menjadi acuan untuk mempelajari pola permintaan.
”Ini sudah tahun kelima kami menghadapi situasi Ramadhan-Lebaran. Dengan sistem itu, kami dapat mempelajari pola permintaan. Biasanya, pola tersebut mulai terlihat pada H-7 Ramadhan,” tuturnya dalam wawancara terbatas secara daring di Jakarta.
TaniHub Group telah membangun sistem yang menggunakan pembelajaran mesin (machine learning) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Sistem ini membangun data historis yang dapat menjadi acuan untuk mempelajari pola permintaan.
Sariyo memperkirakan, pola konsumsi pembeli akan kembali seperti Ramadhan-Lebaran sebelum pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, permintaan selama dua pekan pertama Ramadhan berasal dari rumah tangga. Dua pekan berikutnya, permintaan yang mendominasi berasal dari restoran lantaran adanya acara buka bersama di luar rumah.
Dia optimistis, pertumbuhan permintaan pada Ramadhan-Lebaran tahun ini bisa mencapai 2-3 kali lipat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, prediksi tersebut bergantung dari adanya tunjangan hari raya bagi pekerja serta penerapan kebijakan larangan mudik.
Dari sisi kesiapan dan antisipasi di hulu, lanjut Sariyo, terdapat tim yang berkomunikasi secara rutin dengan petani mitra. Tim akan mengecek jenis-jenis komoditas yang ditanam dan potensi gangguan panen.
”Selain itu, petani juga sudah mendapatkan informasi mengenai komoditas yang perlu ditanam dan sebaiknya dihindari guna memenuhi permintaan selama periode Ramadhan-Lebaran 2021,” katanya.
Hingga saat ini, TaniHub telah bermitra dengan lebih dari 43.000 petani di kawasan Jawa dan Bali. TaniHub juga bekerja sama dengan pemasok sejumlah komoditas pangan dari daerah-daerah di Pulau Sumatera dan Sulawesi. Di hilir, layanan operasional TaniHub berada di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi; Bandung dan Sumedang, Jawa Barat; Solo dan Semarang, Jawa Tengah; Yogyakarta; Malang, Surabaya, dan Pasuruan, Jawa Timur; serta Bali.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Agribisnis Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Soekam Parwadi menyatakan, Paskomnas siap memasok kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadhan-Lebaran 2021 karena ada data kebutuhan konsumen.
”Kami memiliki data kebutuhan konsumen di daerah cakupan layanan sehingga menjadi basis untuk penyediaan. Hal ini menjadi kunci kecukupan pasokan dan stabilisasi harga,” tuturnya saat dihubungi, Rabu.
Kami memiliki data kebutuhan konsumen di daerah cakupan layanan sehingga menjadi basis untuk penyediaan. Hal ini menjadi kunci kecukupan pasokan dan stabilisasi harga.
Selain melayani pasokan untuk pasar induk secara fisik, Paskomnas juga langsung melayani masyarakat melalui kanal daring. Ada dua kanal daring, yakni laman carisayur.com untuk pembelian eceran dan paskomnas.com untuk pembelian grosir. Pesanan melalui kanal daring akan diantarkan langsung ke rumah konsumen.
Dia menambahkan, Paskomnas menjembatani distribusi komoditas pangan dari petani ke konsumen. Paskomnas bermitra dengan koperasi untuk memperoleh jaminan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas suplai. Sebaliknya, petani memperoleh jaminan pasar dan harga dari Paskomnas.
Menghadapi Ramadhan-Lebaran 2021, CEO Kedai Sayur Indonesia Adrian Hernanto menyatakan telah meluncurkan inovasi baru berupa aplikasi KedaiMart. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan konsumen untuk berbelanja kebutuhan pangan tanpa keluar dari tempat tinggal.
Masyarakat di area Jabodetabek sudah dapat menggunakan KedaiMart. Secara keseluruhan, Kedai Sayur juga melayani konsumen di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Adapun mitra petani Kedai Sayur berasal dari Jawa Barat, Jawa Tumur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.