Tiga Tangki di Kilang Balongan Padam, Pertamina Berharap Pemadaman Selesai Hari Ini
Tiga tangki yang terbakar di kilang Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, berhasil dipadamkan. Satu tangki lagi yang masih terbakar diharapkan padam hari ini.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga dari empat tangki T-301 yang terbakar di area kilang PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berhasil dipadamkan. Pertamina kini fokus memadamkan satu tangki lagi dan diharapkan rampung hari ini.
Tangki pertama yang berhasil dipadamkan adalah T-301 H, tepatnya pada dini hari tadi pukul 01.30. Tangki kedua adalah T-301 E pada pukul 06.44 dan tangki ketiga T-301 G pada pukul 08.30. Satu tangki lagi, yakni T-301 F, masih terbakar.
”Kami terus melakukan pendinginan (terhadap tangki-tangki yang sudah dipadamkan) agar tidak ada lagi loncatan api yang muncul. Tangki keempat masih diperjuangkan dan sudah kecil (apinya). Semoga sore ini sudah bisa dipadamkan,” kata Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Agus Suprijanto saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Empat tangki di kilang Pertamina RU VI Balongan terbakar pada Senin (29/3/2021) pukul 00.45. Penyebab kebakaran belum diketahui hingga kini. Pertamina berencana fokus pada pemadaman api dulu, baru melakukan investigasi.
Agus mengatakan, Pertamina telah membentuk tim investigasi internal untuk memeriksa penyebab kebakaran. ”Kami masih mengumpulkan fakta dan data, baik dari internal maupun eksternal. Kami sudah siapkan tim terpadu perusahaan untuk menginvestigasi ini segera setelah pemadaman selesai,” ucapnya.
Mulanya ledakan di kilang diduga disebabkan oleh sambaran petir. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak mendeteksi petir di area kilang pada saat kejadian (Kompas, 30/3/2021).
Kami terus melakukan pendinginan agar tidak ada lagi loncatan api yang muncul. Tangki keempat masih diperjuangkan dan sudah kecil. Semoga sore ini sudah bisa dipadamkan.
Agus mengatakan, ia belum bisa memastikan apakah ada infrastruktur lain yang terdampak dari ledakan ini. Pertamina langsung mematikan operasional (normal shutdown) kilang guna mencegah kebakaran meluas. Sebanyak 10 mobil kebakaran dari Pertamina, Pemda Cirebon, dan Pemda Indramayu dikerahkan.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, luas area tangki terdampak kebakaran sekitar 2 kilometer dari total 180 hektar area Pertamina RU VI Balongan. Ada 72 tangki di area itu dengan kapasitas 1,35 juta kiloliter (Kompas, 30/3/2021).
Agus menambahkan, empat tangki yang terbakar berkapasitas 26.000 kiloliter per tangki. Saat ledakan terjadi, ada total 25.000 kiloliter bahan bakar minyak di keempat tangki.
Pertamina memastikan pihaknya menangani keselamatan dan pemulihan warga terdampak ledakan. Berdasarkan data per kemarin, ada 29 orang luka ringan dan 6 orang luka berat. Korban luka berat, yakni luka bakar, dirawat di RS Pusat Pertamina, Jakarta.
Sedikitnya 1.000 orang di sekeliling lokasi ledakan mengungsi. Sebagian mengungsi di GOR Bumi Patra Pertamina. Per kemarin sore, ada 339 orang yang tinggal sementara di GOR itu.
”Kami menyediakan posko medis dan tempat tinggal sementara untuk warga terdampak. Penampungan tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak ada kluster baru Covid-19,” ucap Agus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu pun memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi, seperti makanan, minuman, dan selimut. Ini berlaku buat pengungsi di GOR ataupun yang mengungsi di rumah sanak saudara.
”Pengungsi belum boleh pulang hingga ada rekomendasi dari kami dan Pertamina. Kalau orang tinggal di sana, bisa kekurangan oksigen karena asap dari tangki yang terbakar,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris BPBD Indramayu Caya (Kompas, 30/3/2021).