Pemulihan Kesehatan Jadi Syarat Mengejar Target Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia harus mempercepat pemulihan kesehatan masyarakat dan mengatasi pandemi jika ingin target pertumbuhan ekonomi tercapai. Kadin siap membantu pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19 secara gotong royong.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Upaya yang tepat untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan pemulihan kesehatan masyarakat menjadi syarat mutlak untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional. Jika penyebaran virus Covid-19 dapat ditekan sesuai harapan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan dapat memenuhi target, yaitu minus 1 persen sampai minus 0,1 persen pada kuartal pertama 2021.
”Syarat pemulihan ekonomi hanya satu, kita harus selesaikan masalah kesehatan. Selama masih ada pandemi Covid-19 di Indonesia, aktivitas sosial ekonomi masyarakat sangat terbatas sehingga pertumbuhan ekonomi juga terhambat,” kata Arsjad Rasjid, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Arjad mengatakan, Kadin secara konsisten akan terus mendukung langkah-langkah strategis pemerintah dalam menyelesaikan masalah kesehatan, khususnya dalam menciptakan kekebalan kolektif atau herd immunity. Dengan kekebalan kolektif, masyarakat akan lebih mudah bergerak dan ekonomi tumbuh lebih cepat.
”Herd immunity sangat penting dan mendasar. Kadin telah menginisiasi program vaksinasi Gotong Royong untuk mewujudkannya. Ini adalah wujud kebersamaan Kadin dan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan kesehatan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Arsjad yang beberapa hari lalu mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026.
Pada masa pandemi ini, Kadin juga dituntut untuk makin memperkuat peran swasta dalam memulihkan kesehatan dan membangkitkan perekonomian di tingkat daerah maupun nasional. Vaksinasi Covid-19 harus terus didorong agar pelaksanaannya semakin cepat sehingga kekebalan kolektif segera tercapai. Berdasarkan data Our World in Data, pada awal Maret 2021, Indonesia menempati urutan 10 besar dunia dalam pelaksanaan vaksinasi setelah Amerika Serikat, China, India, Inggris, Brasil, Turki, Jerman, Rusia, dan Israel.
”Masa pandemi harus kita jadikan momentum untuk mempercepat program kesehatan, membantu pemerintah mempercepat distribusi vaksin, dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Kesehatan harus dipulihkan sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan baik,” kata Arsjad yang juga menjabat Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah.
Selain itu, Kadin juga wajib mendorong kebijakan pemerintah mengimplementasikan kawasan ekonomi khusus (KEK) sebagai sentra pertumbuhan baru, mengakselerasi ekosistem berbasiskan data dan teknologi digital, serta mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Saat ini terdapat 15 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebelas di antaranya telah beroperasi dan empat lainnya sedang dalam tahapan pembangunan. Sebelas KEK yang telah beroperasi adalah KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, KEK Arun Lhokseumawe, KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Morotai, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), dan KEK Sorong. Sementara empat KEK yang dalam tahap pembangunan adalah KEK Tanjung Api-Api, KEK Singhasari, KEK Kendal, dan KEK Likupang.
Pemerintah juga telah menetapkan lima destinasi wisata superprioritas, yaitu Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), Likupang (Sulawesi Utara), dan Borobudur (Jawa Tengah). Pengembangan kelima destinasi wisata superprioritas tersebut juga harus didukung oleh para pengusaha dalam negeri agar mendatangkan manfaat maksimal bagi daerah dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional.