Indonesia Menuju Pariwisata Berkelanjutan, Toyota Kembangkan Kendaraan Berteknologi Elektrifikasi di Bali
Kawasan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Nusa Dua, Kabupaten Badung, menjadi lokasi percontohan proyek pengembangan kendaraan berteknologi elektrifikasi produksi Toyota di Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·6 menit baca
BADUNG, KOMPAS — PT Toyota Astra Motor, Rabu (31/3/2021), mengenalkan tiga jenis kendaraan listrik untuk mendukung pengembangan industri pariwisata ramah lingkungan di Bali. Kawasan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Nusa Dua, Kabupaten Badung, menjadi lokasi percontohan proyek pengembangan kendaraan berteknologi elektrifikasi produksi Toyota di Bali.
Tiga jenis kendaraan listrik produksi Toyota yang diujicobakan di kawasan ITDC Nusa Dua, masing-masing Toyota Coms dan Toyota C+pod, yakni mobil listrik murni berteknologi battery electric vehicle (BEV); serta Toyota Prius, mobil empat tempat duduk berteknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Toyota Coms adalah mobil listrik mungil dengan satu kursi, sedangkan Toyota C+pod juga mobil listrik mungil, tetapi memiliki dua tempat duduk.
Guna mendukung proyek electric vehicle smart mobility di kawasan ITDC Nusa Dua, Badung, Toyota menyiapkan dua stasiun pengisian daya listrik yang dilengkapi teknologi panel matahari di area ITDC Nusa Dua. Untuk proyek EV Smart Mobility tersebut, Toyota didukung 13 perusahaan mitra, antara lain PT Astra International Tbk, PT Astra Daihatsu Motor, PT Denso Indonesia, PT KDDI Indonesia, ITDC, dan PT Panasonic Gobel Indonesia. Dalam operasional proyek EV Smart Mobility di The Nusa Dua itu, Toyota bekerja sama dengan PT Serasi Autoraya (SERA).
Ini menjadi pesan Indonesia kepada dunia, Indonesia mempunyai komitmen tinggi untuk mengurangi emisi karbon. (Agus Gumiwang)
Peluncuran proyek kendaraan listrik untuk mobilitas cerdas dari Toyota, yang dinamai electric vehicle (EV) smart mobility project, di Nusa Dua, Rabu (31/3/2021), dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati. Adapun yang hadir dari PT Toyota Astra Motor, antara lain, Presiden Direktur PT TAM Susumu Matsuda bersama Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto.
Matsuda mengatakan, peluncuran proyek EV smart mobility tidak hanya menghadirkan pilihan produk kendaraan elektrifikasi, tetapi juga sebuah ekosistem yang terintegrasi. Proyek EV smart mobility merupakan bentuk komitmen Toyota menghadirkan konsep mobility happiness for all.
”Ke depan, kami tidak hanya menyediakan alat transportasi, tetapi lebih dari itu, ingin memenuhi semua kebutuhan mobilitas masyarakat yang beragam,” kata Matsuda.
Memulai proyek percontohan mereka di kawasan ITDC Nusa Dua, Toyota menyediakan 30 mobil listrik, yakni 20 Toyota Coms BEV, 5 Toyota C+pod BEV, dan 5 Toyota Prius PHEV. Toyota Cmos dan Toyota C+pod dapat disewa untuk digunakan di kawasan ITDC Nusa Dua dan sekitarnya.
Sementara Toyota Prius PHEV dapat digunakan sebagai transportasi layanan transfer dari bandara ke Nusa Dua ataupun sebaliknya, dari Nusa Dua ke bandara serta dapat disewa sebagai kendaraan untuk bermobilitas di Bali.
Sinergi
Terkait peluncuran proyek EV smart mobility di kawasan Nusa Dua, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan proyek itu membuktikan industri manufaktur dan industri pariwisata di Indonesia dapat bergandengan tangan bersama dan berjalan harmonis.
Kehadiran mobil listrik sebagai pilihan moda transportasi yang ramah lingkungan di kawasan wisata, menurut Agus Gumiwang, akan menambah daya tarik destinasi dan mendukung pembangunan industri pariwisata ramah lingkungan di Indonesia.
”Ini menjadi pesan Indonesia kepada dunia, Indonesia mempunyai komitmen tinggi untuk mengurangi emisi karbon,” ujar Agus Gumiwang di Nusa Dua, Badung, Rabu (31/3/2021). Agus menyatakan, proyek EV smart mobility serupa agar dijalankan pula di lima destinasi wisata superprioritas.
Agus Gumiwang mengungkapkan, industri otomotif menjadi andalan Indonesia dan berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Indonesia dengan investasi senilai Rp 71,35 triliun. Paling tidak ada sekitar 2 juta tenaga kerja diserap sepanjang mata rantai sektor otomotif, termasuk 38.000 orang yang bekerja langsung di industri otomotif tersebut.
Agus menambahkan, peluncuran proyek EV smart mobility di Bali juga langkah strategis mendorong kepercayaan wisatawan datang ke Indonesia karena menilai Indonesia mengembangkan pariwisata ramah lingkungan dan sekaligus mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai. Peluncuran proyek itu juga dinilai strategis dalam membangun pasar di dalam negeri dengan tujuan mengakselerasi program percepatan pengembangan kendaraan listrik.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, yang lebih akrab disapa Tjok Ace, menyatakan, penyediaan moda transportasi ramah lingkungan, seperti mobil listrik, di kawasan pariwisata di Bali itu sejalan dengan komitmen Pemprov Bali dalam membangun dan mengembangkan industri pariwisata berkelas dunia yang ramah lingkungan.
Menurut Tjok Ace, Bali berkomitmen meningkatkan kualitas industri pariwisata yang berkelanjutan.
Pariwisata
Tjok Ace menambahkan, proyek EV smart mobility yang dimulai di kawasan Nusa Dua juga mendukung upaya pemulihan pariwisata Bali. ”Kami menyambut gembira atas inisiatif Toyota dan semua pihak dalam pengembangan proyek EV smart mobility. Ini wujud dukungan yang riil bagi program pemulihan Bali,” kata Tjok Ace dalam sambutannya.
Secara terpisah, Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan, peluncuran proyek EV smart mobility di Nusa Dua, Bali, juga mendukung upaya pemulihan pariwisata Bali melalui promosi dan edukasi transportasi ramah lingkungan, khususnya mobil listrik. Toyota juga menggunakan proyek percontohan EV smart mobility di Bali sebagai kajian pengembangan pasar kendaraan berteknologi elektrifikasi.
Adapun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia mendorong pengembangan pariwisata ramah lingkungan yang berkelanjutan. Modelnya, antara lain, ekowisata berbasis alam dan budaya yang didukung kearifan lokal. Untuk itu, pengembangan pariwisata mengedepankan keamanan dan kenyamanan dengan berorientasi pada keberlanjutan.
Sandiaga menyatakan mengapresiasi Toyota yang meluncurkan proyek percontohan EV smart mobility di Bali. Sandiaga menambahkan, langkah serupa di Bali dapat dicontoh di daerah pariwisata lain, terutama di lima destinasi wisata superprioritas.
Lima lokasi destinasi wisata superprioritas yang ditetapkan pemerintah yakni Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Danau Toba di Sumatera Utara, Likupang di Sulawesi Utara, dan Borobudur di Jawa Tengah.
Ditemui sehari sebelum menghadiri acara peluncuran proyek EV smart mobility, Sandiaga menyatakan pemerintah berkomitmen dalam memulihkan ekonomi Bali, termasuk melalui rencana pembukaan kembali pariwisata Bali.
Ke depan, kami tidak hanya menyediakan alat transportasi, tetapi lebih dari itu, ingin memenuhi semua kebutuhan mobilitas masyarakat yang beragam. (Matsuda)
Seusai menghadiri pertemuan dengan kalangan pengusaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali di kawasan Seminyak, Kuta, Badung, Selasa (30/3/2021) malam, Sandiaga menerangkan, pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara diperkirakan mulai Juni atau Juli mendatang dengan sejumlah persyaratan.
Adapun persyaratan agar pariwisata di Bali kembali dapat bergerak di masa pandemi Covid-19, di antaranya tercapainya target vaksinasi di Bali, terutama di tiga kawasan zona hijau (green zone); kepatuhan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat, termasuk bagi kalangan usaha pariwisata; dan terjaganya dinamika perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia serta kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di Bali.
Dalam pertemuan di Seminyak, Kuta, Selasa malam, Sandiaga menyatakan optimistis pemerintah akan menyediakan vaksin Covid-19 sesuai dengan dosis yang dibutuhkan Pemerintah Provinsi Bali. Di Seminyak, Kuta, Sandiaga bertemu sejumlah pengusaha bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta pebisnis.