ADB Beri Pinjaman RI Sebesar 450 Juta Dollar AS untuk Vaksinasi
ADB menyetujui pinjaman senilai 450 juta dollar AS bagi Indonesia untuk membantu PT Bio Farma (Persero) memperoleh dan menyalurkan vaksin Covid-19. ADB juga akan membantu meningkatkan manajemen logistik vaksin.
Oleh
hendriyo widi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui pinjaman senilai 450 juta dollar AS bagi Indonesia. Pinjaman akan digunakan untuk membantu PT Bio Farma (Persero) memperoleh dan menyalurkan vaksin Covid-19.
Responsive Covid-19 Vaccines for Recovery (Recover) akan mendanai pembelian sekitar 65 juta dosis vaksin Covid-19 itu. Recover merupakan kelanjutan dari serangkaian bantuan ADB pada Indonesia untuk mengatasi tantangan pandemi.
Pogram tersebut juga didukung Fasilitas Akses Vaksin Asia Pasifik (Asia Pacific Vaccine Access Facility/APVAX) senilai 9 miliar dollar AS. APVAX yang diluncurkan pada Desember 2020 ini bertujuan mendukung ketersediaan vaksin secara cepat dan adil bagi negara-negara berkembang anggota ADB.
Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Rabu (31/3/2021), mengatakan, program ini akan membantu vaksinasi jutaan warga yang rentan, baik secara sosial maupun ekonomi, dan memiliki risiko tertular yang tinggi serta bagi para pelayan masyarakat yang menyediakan layanan penting.
”ADB juga akan membantu Pemerintah RI dan Bio Farma meningkatkan manajemen logistik serta menyalurkan vaksin secara lebih efektif,” ujar Masatsugu melalui siaran pers.
ADB juga akan membantu Pemerintah RI dan Bio Farma meningkatkan manajemen logistik dan menyalurkan vaksin secara lebih efektif.
Masatsugu menambahkan, agar layak memperoleh pembiayaan APVAX, vaksin harus memenuhi setidaknya satu dari tiga kriteria. Ketiga kriteria itu adakah vaksin diadakan melalui Covid-19 Vaccines Global Access Facility (Covax), memenuhi syarat prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan mendapat otorisasi dari otoritas regulator yang ketat (stringent regulatory authority/SRA).
ADB mencatat, Pemerintah Indonesia menargetkan memvaksin 181,5 juta orang. Jumlah ini merupakah salah satu kegiatan vaksinasi terbesar di dunia. Sebelumnya, ADB telah menyediakan hibah Asia Pacific Disaster Response Fund senilai 3 juta dollar AS yang disetujui pada April 2020. Dana ini digunakan Kementerian Kesehatan RI untuk menyalurkan peralatan dan pasokan medis penting.
Selain itu, ADB juga memberikan pinjaman Program Covid-19 Active Response and Expenditure (Cares) senilai 1,5 miliar dollar AS sebagai dukungan anggaran bantuan kesehatan masyarakat, sosial, dan ekonomi yang mendesak. Program Cares ini dibiayai bersama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Japan International Cooperation Agency, kerja sama pembangunan Jerman melalui KfW, dan Asian Infrastructure Investment Bank.
Sementara itu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk berpartisipasi dalam program Vaksinasi untuk Sektor Jasa Keuangan yang dimotori Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan lembaga penjamin efek Indonesia (KSEI). Dalam kegiatan itu, 100 karyawan yang menjadi garda depan pelayanan dan masyarakat lanjut usia (60 tahun ke atas) divaksin.
”Keselamatan dan kesehatan karyawan merupakan salah satu prioritas utama kami. Kami berharap vaksinasi untuk garda terdepan perbankan ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman baik bagi karyawan maupun nasabah karena industri jasa keuangan merupakan jantung perekonomian nasional,” ujar Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki.