Harga Bahan Pangan Tinggi, Warga Memilih Menahan Belanja
Harga bahan pangan yang tinggi sejak awal tahun 2021 membuat warga di Jakarta masih menahan belanja. Hingga menjelang momen Ramadhan, mereka masih berhati-hati dengan lonjakan harga.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga sejumlah bahan pangan yang tinggi sejak awal tahun hingga menjelang Ramadhan membuat warga di Jakarta memilih menahan belanja. Mereka cenderung berhati-hati menghadapi lonjakan harga, terutama untuk cabai rawit dan daging sapi yang harganya sedang tinggi-tingginya.
Sepanjang awal 2021, sebagian warga di Jakarta telah mewaspadai tingginya harga cabai rawit dan daging sapi. Pada Senin (29/3/2021), situs resmi Info Pangan DKI Jakarta mencatat harga cabai rawit merah senilai Rp 110.750 per kilogram (kg), sedangkan harga daging sapi berkisar Rp 124.000 hingga Rp 129.000 per kg. Harga dua produk tersebut terus berada di atas Rp 100.000 sejak akhir tahun 2020.
Nurjanah (44), warga Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang dijumpai pada Senin siang, mewaspadai lonjakan harga bahan pangan itu di pasar tradisional. Saat berbelanja di Pasar Minggu, dia membeli cabai rawit yang sudah ditakar pedagang dalam sebuah kemasan plastik berukuran kecil seharga Rp 23.000.
Porsi pembelian cabai itu lebih sedikit daripada bulan sebelumnya. Padahal, Nurjanah biasa membeli kebutuhan cabai rawit sekitar setengah kilogram untuk di rumah setiap bulan. ”Harga cabai dan beberapa lauk masih mahal sejak awal tahun. Saya sendiri masih berhati-hati, rem belanja, karena harga mungkin melonjak jelang Ramadhan,” kata Nurjanah.
Selain cabai rawit, Nurjanah juga tidak membeli daging sapi beberapa bulan terakhir. Karena harga daging itu masih di kisaran Rp 120.000 per kg, Nurjanah belakangan lebih sering belanja beragam ikan segar untuk masakan di rumah.
Hal serupa juga diutarakan Evie Rosmala (37), warga Slipi Petamburan, Jakarta Barat. Evie yang berbelanja di Pasar Slipi Jaya juga berhati-hati saat membeli bahan pangan yang saat ini masih mahal. Di pasar itu, sejumlah pedagang bahkan menjual cabai seharga Rp 130.000 per kg.
Harga cabai dan beberapa lauk masih mahal sejak awal tahun. Saya sendiri masih berhati-hati, rem belanja, karena harga mungkin melonjak jelang Ramadhan.
Alhasil, Evie hanya membeli cabai dengan takaran yang telah ditentukan oleh pedagang. Satu kemasan plastik berisi sekitar 20 cabai rawit dan cabai merah keriting dihargai Rp 25.000.
Rohanah (48), pedagang di Pasar Slipi Jaya, sejak awal tahun ini menjual cabai secara curah akibat tingginya harga cabai. Dia membagi sejumlah produk cabai dalam kemasan dengan harga bervariasi mulai Rp 5.000 hingga Rp 45.000.
Kekhawatiran publik masih ada meski pemerintah memastikan stok pangan aman menjelang Ramadhan. Padahal, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi, Sabtu (27/3/2021), menyatakan semua komoditas bahan pokok aman menjelang hari raya.
Pasokan cabai yang kini mahal juga diprediksi surplus. Produksi cabai besar sampai Mei 2021 diperkirakan mencapai 496.358 ton dan cabai rawit mencapai 448.902 ton. Jumlah itu melebihi perkiraan kebutuhan cabai nasional sampai Mei 2021, yakni 432.129 ton cabai besar dan 392.747 cabai rawit. Dengan demikian, masih tersisa surplus 56.155 ton cabai rawit dan 64.229 ton cabai besar (Kompas, 29/3/2021).
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri mengatakan, persediaan pangan dari pemerintah belum sepenuhnya terasa di pasar pada pekan ini.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, persediaan pangan dari pemerintah belum sepenuhnya terasa di pasar pada pekan ini. Dia meyakini butuh waktu beberapa pekan hingga stok di pasaran benar-benar aman.
”Pemerintah sudah memastikan stok (bahan pangan) itu akan aman. Hal yang perlu diawasi saat ini adalah bagaimana proses distribusi di pasaran benar-benar berjalan baik,” kata Abdullah.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menjelaskan, perilaku warga menahan belanja menjadi konsekuensi atas mahalnya harga sayuran dan bahan makanan saat ini. Sebagian konsumen pasti memutuskan mengurangi belanja atau beralih ke produk lain. Dalam konteks belanja daging, misalnya, sangat mungkin konsumen beralih dari produk daging sapi ke produk hewani lain.
Menurut Tauhid, keamanan pasokan yang sudah dipastikan oleh pemerintah harus segera terwujud di lapangan. Pada beberapa pekan ke depan, operasi pasar untuk memastikan pasokan itu juga harus sudah berjalan.
”Persoalan pasokan ini yang harus segera diselesaikan. Harusnya ketika dinyatakan aman, mereka sudah punya stok. Pemerintah juga harus segera melakukan operasi pasar untuk pengawasan distribusi tersebut,” ucapnya.