Hadapi Ramadhan, Vaksinasi Pelaku Ekonomi Sidoarjo dan Surabaya Diperluas
Aktivitas ekonomi bakal meningkat pada bulan Ramadhan. Untuk menekan sebaran Covid-19, pemerintah Sidoarjo terus memperluas cakupan vaksinasi terhadap pelaku ekonomi, seperti pedagang dan pekerja pusat perbelanjaan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI/AGNES SWETTA PANDIA
·5 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Selain aktivitas peribadatan, aktivitas ekonomi juga diprediksi meningkat menghadapi datangnya bulan Ramadhan. Untuk menekan sebaran Covid-19, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus memperluas cakupan vaksinasi, terutama terhadap pelaku ekonomi di daerahnya, seperti pedagang pasar, karyawan pusat perbelanjaan, dan pelaku usaha.
Sebanyak 300 pedagang di Pasar Krian menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Astra Zeneca, Senin (29/3/2021). Mereka merupakan pedagang yang terdaftar secara resmi di bagian pengelola pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo.
Puskesmas Krian selaku pemberi layanan vaksinasi menjadwalkan penyuntikan kepada 300 pedagang setiap hari. Adapun jumlah pedagang di salah satu dari lima pasar besar di Sidoarjo itu lebih dari 3.000 orang. Vaksinasi Covid-19 terhadap pedagang pasar ini ditargetkan tuntas sebelum Lebaran.
Langkah itu ditempuh karena pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern akan menjadi sentra kegiatan masyarakat pada bulan Ramadhan hingga Lebaran, selain tempat ibadah. (Ahmad Mudlor)
Berdasarkan catatan Kompas, sebelumnya, vaksinasi Covid-19 juga diberikan kepada ratusan pedagang di Pasar Larangan, Pasar Porong, dan Pasar Betro Sedati. Pedagang pasar tradisional ini menjadi sasaran vaksinasi karena dinilai termasuk kelompok berisiko tinggi terpapar Covid-19.
Hal itu disebabkan aktivitas para pedagang yang tetap tinggi dalam upaya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan. Tingginya risiko paparan virus berbahaya tersebut sempat ditandai dengan banyaknya pedagang di pasar tradisional di Sidoarjo yang terkonfirmasi positif Covid-19 tahun lalu.
Pada saat bersamaan, Dinas Kesehatan Sidoarjo juga menggelar vaksinasi Covid-19 dengan sasaran pelaku usaha atau pengusaha. Alokasi vaksin yang disiapkan sebanyak 300 orang, tetapi pelaksanaannya terbagi dalam tiga kegiatan, setiap kegiatan 100 peserta agar tidak memicu kerumunan.
Pengusaha dan pedagang
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, vaksinasi Covid-19 dengan sasaran pelaku ekonomi terus diperluas. Dalam pekan ini pihaknya telah menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi dengan sasaran karyawan di sejumlah pusat perbelanjaan modern di Sidoarjo.
”Langkah itu ditempuh karena pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern akan menjadi sentra kegiatan masyarakat pada bulan Ramadhan hingga Lebaran, selain tempat ibadah,” ujar Mudlor.
Adapun terkait dengan teknis pelaksanaan vaksinasi di pusat perbelanjaan modern, Pemkab Sidoarjo masih berkomunikasi dengan para pengelola. Komunikasi itu menjadi kunci agar pelaksanaan vaksinasi nantinya berjalan lancar dan tepat sasaran sehingga hasilnya efektif dalam membangun kekebalan komunitas untuk mengendalikan sebaran Covid-19.
Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim per 23 Maret lalu, Sidoarjo telah menyelesaikan penyuntikan vaksin dosis kedua terhadap 11.101 tenaga kesehatan atau 127 persen dari target sasaran sebanyak 8.717 tenaga kesehatan. Sementara itu vaksinasi terhadap pelayanan publik telah mencakup 36.783 orang atau sekitar 38 persen dari total sasaran 95.425 pelayan publik.
”Vaksinasi terhadap pelayan publik terus diperluas untuk meningkatkan cakupan vaksin Covid-19. Selasa (30/3/2021) misalnya dijadwalkan vaksinasi terhadap 2.400 pekerja dibagian pelayanan di Bandar Udara Juanda Surabaya,” kata Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Syaf menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya kembali menerima pendistribusian vaksin Covid-19 dari Dinkes Provinsi Jatim sebanyak 400.000 dosis atau 40.000 vial merek AstraZeneca. Tambahan vaksin ini akan segera didistribusikan ke 96 tempat layanan vaksinasi agar bisa langsung diberikan ke masyarakat.
Sebelumnya, Sidoarjo menerima 11.000 vial atau 110.000 dosis vaksin AstraZeneca. Bahkan, Sidoarjo menjadi daerah pertama di Indonesia yang menggunakan vaksin AstraZeneca yang sempat menuai kontroversi di masyarakat. Penyuntikan perdana vaksin ini pun ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo.
”Sejauh ini belum ada keluhan dari penerima vaksin terkait kejadian ikutan pascaimunisasi. Kondisinya berbeda saat vaksinasi awal menggunakan vaksin Sinovac dimana banyak yang mengeluh mengalami pusing berat, pusing ringan, bengkak, mual, muntah, dan mengantuk,” ucap Syaf Satriawarman.
Syaf mengimbau masyarakat yang belum divaksin tidak perlu khawatir. Pihaknya sudah menyiagakan tim observasi untuk mengantisipasi kejadian ikutan pascaimunisasi di setiap tempat layanan vaksinasi. Tim observasi ini akan merujuk ke rumah sakit apabila keluhan yang dialami semakin berat dan memerlukan penanganan intensif.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Makhyan Jibril menambahkan per 23 Maret lalu, pemanfaatan vaksin Covid-19 di 38 kabupaten dan kota di wilayahnya telah mencapai 1.289.947 dosis dari total 2.250.460 dosis yang terkirim untuk tahap 1 dan tahap 2.
Realisasi vaksinasi Covid-19 tahap 1 dan tahap 2 tertinggi di Jatim dicapai oleh Kota Mojokerto, yakni 116 persen. Hal itu terjadi karena daerahnya tidak luas dan jumlah sasaran penerima vaksinnya sedikit. Sebagai gambaran, jumlah sasaran penerima vaksin dari kalangan tenaga kesehatan 2.840 orang. Dari jumlah tersebut, yang tervaksin dosis satu sebanyak 3.232 orang, sedangkan yang tervaksin dosis kedua sebanyak 2.935 orang.
”Untuk ketegori pelayan publiknya, sasaran vaksinasinya 12.330 orang. Dari jumlah tersebut yang sudah menerima suntikan dosis pertama 12.049 orang dan yang menerima suntikan dosis kedua 9.328 orang. Mereka hanya menunggu jadwal penyuntikan,” ujar Makhyan.
Segera mendaftar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan khusus Senin yang divaksin 513 pemilik toko dan karyawan Pasar Genteng. Masih banyak yang belum daftar sehingga Selasa (30/3/2021) besok akan dilanjutkan lagi. ”Totalnya sekitar 1.000 sehingga yang belum hari ini, akan dilakukan vaksinasi besok,” katanya.
Selain di Pasar Genteng, Febria memastikan ada sekitar 30 pasar krempyeng atau insidentil yang juga dilakukan vaksinasi serentak. Setiap pasar krempyeng jumlahnya bermacam-macam, tapi yang pasti harus menyasar pemilik dan karyawan toko. Ditargetkan vaksinasi khusus pedagang pasar sekitar 20.000 orang harus tuntas sampai 2 April 2021.
Febria menjelaskan bahwa khusus pasar yang ada di bawah naungan PD Pasar Surya, pendaftaran vaksinasinya ke PD Pasar Surya. Sebab, dia meminta harus satu pintu untuk memudahkan pendataannya. ”Vaksin yang digunakan untuk para pedagang pasar ini adalah vaksin AstraZeneca, dan kami sudah siapkan untuk vaksin keduanya juga,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa vaksinasi kepada pedagang dilakukan di pasar karena mereka keberatan jika harus lama meninggalkan toko. Namun demikian, apabila di suatu pasar tidak ada tempat untuk melakukan vaksinasi, pedagang diarahkan ke pasar terdekat yang ada tempat atau lokasi vaksinnya.
Oleh karena itu, pedagang diminta segera mendaftar agar divaksin. ”Kalau sudah divaksin, pasti akan lebih merasa aman ketika berjualan, tapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” pungkasnya.