Layanan Cek Kapal Tanpa Antrean Diluncurkan di Cilacap
Layanan "Cekatan" atau cek kapal tanpa antrean diluncurkan di Cilacap untuk mempercepat proses perizinan bagi para nelayan. Diharapkan layanan berlangsung 10-15 menit.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Layanan ”Cekatan” singkatan dari Cek Kapal Tanpa Antrean diluncurkan di Cilacap, Jawa Tengah untuk mempermudah pengurusan surat layak operasi bagi nelayan. Inovasi ini ditargetkan bisa melayani 30-40 kapal per hari.
”Kami mendekatkan pelayanan kepada nelayan di dalam pengurusan surat layak operasi. Surat ini diterbitkan apabila kapal sudah memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Suharta di Cilacap, Jumat (26/3/2021).
Suharta menyampaikan, terdapat 8 personel yang dilengkapi dengan satu unit mobil dan dua unit sepeda motor untuk turun ke lapangan melayani nelayan. ”Dulu nelayan datang ke kantor, ambil antrean, dicatat, lalu pengawas turun, waktunya lebih lama. Sekarang perkiraan waktu sekitar 10 menit selesai,” tuturnya.
Inovasi
Suharta mengatakan, inovasi ini pertama kali di Indonesia dan akan diaplikasikan di semua tempat. Jika sebelumnya per hari layanan hanya bisa melayani sekitar 10 kapal, kini ditargetkan bisa mencapai 40 kapal. ”Tugas pengawas ini memastikan kapal yang digunakan sudah sesuai dengan dokumen izin yang diberikan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sekarang 30-40 kapal sehari,” paparnya.
Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Imas Masriah menambahkan, inovasi ini bisa mempercepat proses pengurusan dari yang biasanya 1 jam, kini hanya sekitar 10-15 menit. ”Total kapal di kawasan pelabuhan ada 872 kapal,” katanya.
Dulu nelayan datang ke kantor, ambil antrean, dicatat, lalu pengawas turun, waktunya lebih lama. Sekarang perkiraan waktu sekitar 10 menit selesai. (Suharta)
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Cilacap Sarjono juga mengapresiasi inovasi ini. Diharapkan layanan ini kian mempermudah proses-proses perizinan. ”Ini betul-betul membantu karena untuk mempercepat perizinan. Selama ini kan masih berjam-jam. Ini menjadi contoh yang baik,” papar Sarjono.
Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengapresiasi inovasi ini karena bisa mempermudah nelayan dalam mengurus surat perizinan. ”Manfaatnya adalah lebih mudah dan lebih cepat. Sekali lagi ini gratis. Ini sangat memangkas waktu dan nanti nelayan melaut dengan tenang,” ujar Auliya.
Auliya berharap dengan berbagai inovasi yang ada, Cilacap bisa terus berkembang menjadi pusat industri perikanan terpadu, industri energi, serta industri pangan. Ke depan, pelabuhan Tanjung Intan Cilacap juga dikembangkan dari pelabuhan pengumpul menjadi pelabuhan peti kemas untuk mendukung ekspor dan impor.