Pemerintah Lebih Gencar Lobi Wisatawan Asing agar Berkunjung ke Batam dan Bintan
Pelaku wisata di Kepulauan Riau meminta pemerintah menggratiskan biaya tes dan karantina bagi wisatawan domestik agar pemulihan ekonomi segera terwujud dan tidak hanya gencar melakukan pendekatan agar turis asing datang.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah berencana membuka dua kawasan pariwisata di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau, untuk wisatawan Singapura mulai 21 April 2021. Di tengah bergulirnya rencana itu, para pelaku usaha wisata di Kepri juga berharap agar potensi wisatawan domestik diperhatikan. Sejumlah kemudahan diperlukan agar wisatawan domestik berminat lagi melakukan perjalanan.
Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Tanjung Pinang dan Bintan Sapril Sembiring, Senin (22/3/2021), mengatakan, pemerintah perlu menggratiskan biaya tes dan karantina bagi wisatawan domestik. Selain itu, pelaku usaha pariwisata juga harus didorong lebih banyak menyelenggarakan acara yang aman. Dalam hal ini, wisata olahraga di tempat terbuka dapat menjadi salah satu alternatif.
”Sebenarnya potensi perekonomian yang digerakkan oleh wisatawan domestik sangat menjanjikan, tetapi belum dikelola secara serius. Padahal, selama ini wisatawan lokal menjadi sumber pendapatan usaha pariwisata berbasis masyarakat,” kata Sapril.
Pada 20 Maret, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, Kepri akan mendahului Bali untuk dibuka kepada wisatawan mancanegara. Dua kawasan wisata yang akan dibuka mulai 21 April adalah Pantai Nongsa di Batam dan Pantai Lagoi di Bintan. Dua lokasi itu adalah kawasan resor yang dinilai bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sebenarnya, potensi perekonomian yang digerakkan oleh wisatawan domestik sangat menjanjikan, tetapi belum dikelola secara serius. Padahal, menjadi sumber pendapatan usaha pariwisata berbasis masyarakat (Sapril Sembiring)
Saat memimpin rapat koordinasi rencana pembukaan Safe Travel Corridor Arrangement dengan Singapura di Batam, Sandiaga menjelaskan, wisatawan asing yang datang ke Batam dan Bintan tetap harus membawa surat negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes reaksi berantai polimerase (PCR). Lalu setelah tiba di Kepri, mereka akan dites lagi menggunakan alat deteksi Covid-19 Gadjah Mada Electronic Nose atau GeNose C19.
Vaksinasi pelaku wisata
Sandiaga juga menargetkan 30.000 pelaku wisata di Kepri harus sudah divaksinasi pada Maret ini. Hal tersebut dilakukan agar risiko penularan Covid-19 di kawasan wisata, terutama Nongsa dan Lagoi, dapat diminimalkan. Data Satuan Tugas Covid-19 Kepri menunjukkan, hingga 22 Maret, masih terdapat 111 kasus aktif di Batam dan 59 kasus aktif di Bintan.
Sementara itu, Sapril berharap, pemerintah juga dapat memperhatikan pelaku wisata di luar kawasan Resor Nongsa dan Lagoi. Usaha wisata di Kepri secara keseluruhan akan segera bangkit bila pemerintah memberikan kemudahan kepada wisatawan domestik.
”Pasar wisatawan domestik di Kepri sangat luar biasa, terutama dari daerah-daerah yang memiliki penerbangan langsung ke Batam dan Tanjung Pinang. Saya berharap pemerintah punya solusi untuk mengoptimalkan potensi tersebut,” ujarnya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan, pembukaan perbatasan bagi wisatawan asing akan diperluas secara bertahap ke kawasan lain apabila rencana pembukaan awal di Nongsa dan Lagoi berhasil. Untuk tahap awal, ia mengingatkan, pelaku wisata di dua kawasan yang menjadi percontohan jangan lengah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19.
”Kami butuh bantuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar rencana membuka kunjungan wisata kedua negara pada 21 April 2021 tidak mundur lagi. Nongsa dan Lagoi sudah sangat siap,” ucap Ansar, Sabtu (20/3/2020).