Kehadiran Masyarakat Ekonomi Syariah Harus Dirasakan Umat Islam
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat pelantikan Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2023 meminta MES turut memberikan solusi atas problem yang dihadapi umat Islam. Salah satunya kesenjangan ekonomi.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA,KOMPAS — Umat Islam, yang merupakan penduduk mayoritas di Tanah Air, masih menghadapi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Karena itu, keberadaan Masyarakat Ekonomi Syariah diharapkan bisa menjawab berbagai persoalan umat, terutama jalan keluar untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus mengatasi kesenjangan ekonomi.
”Kehadiran MES harus bisa lebih dirasakan umat. Artinya, MES harus bisa hadir di tengah-tengah masyarakat dan turut aktif menyediakan solusi atas berbagai permasalahan umat,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat berpidato dalam acara pelantikan Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2023 yang digelar secara daring dan luring di Istana Wapres, Jakarta, Senin (22/3/2021).
MES merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengembangkan serta mempercepat penerapan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Acara pelantikan diikuti oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang didapuk menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Harian MES, serta Ketua Dewan Pakar Perry Warjiyo, Ketua Dewan Penggerak Mahfud MD, Ketua Dewan Penyantun M Arsya Rasyid, dan pengurus lainnya.
Dalam kesempatan itu, Wapres menyampaikan, umat Islam di Tanah Air masih menghadapi berbagai persoalan. Salah satunya masalah kesenjangan ekonomi yang semakin melebar. Kondisi itu diperparah dengan melambatnya kegiatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Kondisi sosial-ekonomi umat Islam juga masih jauh dari harapan karena belum semua terjangkau pembangunan ekonomi. Selain itu, literasi masyarakat dalam hal mengakses sumber daya ekonomi masih tergolong rendah.
Adapun upaya pemberdayaan ekonomi umat oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam masih tersendat. Selain sumber daya, pemberdayaan ekonomi oleh ormas-ormas Islam juga masih terkendala permodalan.
Karena itulah, Wapres meminta pengurus pusat MES segera menyusun rencana program kerja yang efektif, solutif, dan berdampak besar. ”MES sebagai organisasi keumatan diharapkan senantiasa konsisten menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia yang bisa lebih luwes dan membumi, menyentuh umat secara langsung,” tuturnya.
Penggerak UMKM
Salah satu peran yang diharapkan juga dilakukan oleh MES adalah menjadi motor penggerak dalam pengembangan usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). MES bisa turut merintis kemitraan antara UMKM dan usaha besar.
Melalui kemitraan itu, para pengusaha besar diharapkan dapat memberikan pendampingan serta pembinaan kepada pelaku usaha kecil dan mikro dengan prinsip saling menguntungkan, membutuhkan, dan memperkuat. Dengan cara itulah, kehadiran MES benar-benar dapat dirasakan oleh umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas di Indonesia.
Lebih jauh, Wapres juga mendorong MES untuk membangun pusat-pusat inkubasi di sejumlah daerah demi menciptakan pengusaha-pengusaha di berbagai tingkatan. Pembinaan dan pemberdayaan ekonomi juga semestinya dilakukan di pesantren-pesantren karena memiliki potensi besar dalam membangun dan menggerakkan ekonomi umat.
Tak lupa, Wapres menyampaikan ucapat selamat atas pelantikan pengurus baru MES. ”Saya berharap dilantiknya saudara-saudara sekalian sebagai pengurus MES 2021-2023 akan melahirkan pemikiran dan kegiatan yang inovatif, kritis, dan out of the box,” tutunya.
Sementara melalui keterangan resminya, Ketua Umum BPH MES Erick Thohir mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para pengurus untuk menyusun program kerja. Sehingga sesuai arahan Wapres, para pengurus MES bisa langsung bergerak, menyusun sekaligus melaksanakan program kerja.