KNKT Investigasi Pesawat Kargo yang Tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma
Pesawat kargo Trigana Air PK-YSF rute Jakarta-Makassar tergelincir di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma. Pesawat yang sudah lepas landas itu kembali ke Bandara Halim karena mengalami kendala teknis.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pesawat kargo Trigana Air Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-YSF tergelincir di landasan pacu Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sehingga menyebabkan bandara ini ditutup sementara. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hingga kini, investigasi kejadian tersebut masih berlangsung.
Pesawat kargo dengan rute penerbangan Jakarta-Makassar itu kembali ke Bandara Halim Perdanakusuma setelah mengalami kendala teknis dan kemudian tergelincir di landasan pacu saat mendarat pada Sabtu (20/3/2021), sekitar pukul 11.26 WIB. Badan pesawat yang tergelincir itu menutup landasan pacu bandara.
PT Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan penutupan Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan sipil sesuai dengan NOTAM Nomor A0693/21 yang diterbitkan AirNav Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, tim Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah berada di lokasi. ”Saat ini, tim KNKT sedang menginvestigasi (penyebab kejadian itu),” ujarnya saat dihubungi, Sabtu.
Saat ini, tim KNKT sedang menginvestigasi (penyebab kejadian itu).
Sementara Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano menyatakan, terdapat 2 pilot, seorang teknisi, dan seorang petugas operasional penerbangan (FOO). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Lantaran kejadian itu, penerbangan dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma dialihkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sejak pukul 12.30. Angkasa Pura II juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait dalam menangani pesawat yang tergelincir itu.
Manajer Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Yohanes Harry Douglas Sirait menjelaskan, pesawat kargo PK-YSF dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta)-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Makassar) itu lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma. Lantaran ada kendala teknis seusai lepas landas, pesawat menjalankan prosedur kembali ke bandara asal keberangkatan.
Setelah mendarat, pesawat tergelincir ke arah kanan landasan pacu. Kejadian ini menyebabkan landasan pacu terblokir badan pesawat sehingga tidak dapat digunakan untuk operasional penerbangan.
Petugas pemandu lalu lintas udara (ATC) AirNav Indonesia Cabang Halim memberikan pelayanan kedaruratan dengan berkoordinasi dengan Angkasa Pura II dan Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma.
AirNav Indonesia mencatat pesawat lepas landas pukul 10.53. Pada pukul 11.25, pesawat kembali mendarat di landasan pacu nomor RWY24.
Ada tiga penerbangan keberangkatan dari Bandara Halim Perdanakusuma yang terdampak. Ketiga penerbangan itu terdiri dari pesawat N198RL rute Jakarta-Denpasar, pesawat CAMAR01 Jakarta-Bandung, dan pesawat Citilink CTV020 Jakarta-Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Selain itu, terdapat tiga penerbangan yang semestinya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma tetapi dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, yakni Batik Air BTK7580 rute Malang-Jakarta, Batik Air BTK7014 Medan-Jakarta, dan Batik Air BTK7042 Palembang-Jakarta. Ada juga penerbangan yang kembali ke bandara asal keberangkatan, yaitu pesawat dengan nomor PK-RTG rute Cilacap Tunggul Wulung-Jakarta.