Bank Mandiri dan BRI Lanjutkan Transformasi Digital
Bank Mandiri dan BRI melanjutkan transformasi digital guna meningkatkan pelayanan di tengah pandemi Covid-19 tahun ini. Ekspansi digital diharapkan menopang fungsi intermediasi sekaligus memudahkan pelayanan ke nasabah.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·4 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Suasana pelayanan Bank Mandiri di Kantor Cabang Supomo, Tebet, Jakarta, Jumat (30/10/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Dua bank badan usaha milik negara, yakni Bank Mandiri dan BRI, melanjutkan transformasi digital tahun ini untuk meningkatkan pelayanan di tengah pandemi Covid-19. Kondisi pandemi yang telah berlangsung selama satu tahun membuat semua operasional dan layanan perbankan dapat berjalan secara daring
Seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Senin (15/3/2021), Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pemegang saham mendukung perseroan dalam meningkatkan layanan perbankan digital.
”Ekspansi digital yang tengah dijalankan akan mendukung implementasi fungsi intermediasi Bank Mandiri yang menjadi inti bisnis perseroan,” ujar Darmawan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri sepakat untuk manjadikan 60 persen laba bersih tahun 2020 atau sekitar Rp 10,27 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Adapun 40 persen lainnya akan menjadi laba ditahan. Dengan komposisi saham negara sebesar 60 persen, Bank Mandiri akan menyetorkan dividen sekitar Rp 6,16 triliun ke kas negara.
”Besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen untuk bisa berkontibusi secara optimal kepada negara serta keinginan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah, salah satunya dengan layanan perbankan digital yang mudah dan andal,” ujarnya.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri sepakat manjadikan 60 persen laba bersih tahun 2020 sebagai dividen yang akan dibagikan kepadaa pemegang saham.
Melalui Mandiri Digital, Bank Mandiri telah mengembangkan layanan dan produk perbankan yang memenuhi berbagai kebutuhan nasabah korporasi dan ritel. Salah satu inisiatif transformasi perbankan digital yang telah dilakukan Bank Mandiri adalah memperkenalkan Livin by Mandiri sebagai penyempurnaan aplikasi Mandiri Online.
Darmawan mengatakan, Livin by Mandiri diharapkan menjadi aplikasi super yang memanfaatkan pendekatan kecerdasan buatan untuk memberikan akses layanan keuangan yang lengkap sehingga dapat mendukung visi perusahaan sebagai bank ritel digital terbaik di Tanah Air.
”Sejauh ini, kami optimistis bahwa industri perbankan pada tahun pandemi ini akan mencatat pembalikan pertumbuhan bisnis menjadi positif yang didorong oleh berbagai stimulus pemerintah dan regulator untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga,” ujarnya.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonedia (Persero) Tbk melakukan terobosan dalam hal transformasi digital. Dalam keterangan resminya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pandemi yang sudah berlangsung setahun terakhir membuat transformasi digital layanan dan bisnis BRI mampu diakselerasi secara pesat dan cepat.
KOMPAS/Lasti Kurnia
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) Sunarso.
”Kondisi tersebut terjadi karena pandemi membuat semua operasional dan pekerjaan di BRI harus disesuaikan agar bisa berjalan secara daring,” ujarnya.
Sejak Covid-19 masuk ke Indonesia, BRI menerapkan metode kerja pembagian waktu antara bekerja di kantor dan bekerja dari rumah. Guna memfasilitasi insan BRILian agar tetap produktif selama pandemi, BRI menyediakan angkutan bus khusus yang berfungsi mengantar-jemput para pekerja dari dan ke kantor.
Selain itu, BRI juga mengizinkan para karyawan yang rumahnya jauh dari kantor untuk bekerja secara daring dari rumah atau coworking space (BRI Work) yang disediakan oleh BRI di area yang dekat dengan daerah tempat tinggal pekerja.
Selain transformasi digital untuk para pekerja, BRI juga melakukan perubahan pendekatan dalam melayani masyarakat. Saat ini, perusahaan telah memiliki BRISPOT atau sistem pencatatan dan pelayanan kredit secara daring (dengan telepon pintar) yang bisa digunakan para mantri di daerah-daerah.
Ekosistem layanan digital BRI juga tersedia dalam berbagai platfom, seperti terjalinnya kerja sama penggunaan application program interface (API) atau BRIAPI oleh sejumlah marketplace dan perusahaan teknologi finansial. Terdapat juga produk pengajuan kredit daring untuk UMKM dan pelaku usaha ultra mikro melalui aplikasi Ceria dan Pinang.
”Ke depan, transformasi digital BRI dipastikan tetap berlanjut. Hal ini dibutuhkan agar pelayanan masyarakat di semua daerah dapat semakin efektif berjalan, hemat biaya, serta cepat tereksekusi,” kata Sunarso.
DOKUMENTASI MANDIRI
(Dari kiri ke kanan) Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2021 yang berlangsung secara virtual, Rabu (3/2/2021).
Perubahan pengurusan
Dalam RUPST Bank Mandiri, pemegang saham juga memutuskan untuk mengangkat Timothy Utama menggantikan Rico Usthavia Frans yang telah habis masa jabatannya. Sebelumnya, Timothy Utama merupakan Managing Director, Head of Operations, and Technology Citibank.
Pada jajaran komisaris, RUPST menyepakati penunjukan Muhammad Yusuf Ateh sebagai komisaris menggantikan Ardan Adiperdana.
Dengan keputusan ini, susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut: Direktur Utama Darmawan Junaidi, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Kepatuhan & SDM Agus Dwi Handaya, Direktur Treasury & International Banking Panji Irawan, Direktur Commercial Banking Riduan, Direktur Jaringan & Retail Banking Aquarius Rudianto, Direktur Operation Toni Eko Boy Subari, Direktur Corporate Banking Susana Indah Kris Indriati, Direktur Hubungan Kelembagaan Rohan Hafas, Direktur Keuangan & Strategi Sigit Prastowo, dan Direktur Information Technology Timothy Utama.
Adapun susunan komisaris perseroan: Komisaris Utama M Chatib Basri, Wakil Komisaris Utama Andrinof Chaniago, Komisaris Independen Mohamad Nasir, Komisaris Independen Boedi Armanto, Komisaris Independen Loeke Larasati Agoestina, Komisaris Nawal Nely, Komisaris Faried Utomo, Komisaris Arif Budimanta, Komisaris Rionald Silaban, dan Komisaris Muhammad Yusuf Ateh.
”Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa Bank Mandiri semakin berperan dalam pemulihan ekonomi nasional untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Darmawan.