Berani Berinovasi, Produk Sepatu Lokal Bisa Bersaing dengan Produk Luar
Kemampuan produsen lokal dalam menghasilkan produk berkualitas dan unik dengan harga bersaing akan membuat produk dalam negeri lebih diminati masyarakat dibanding produk luar.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
Tokopedia
Tokopedia bersama rumah desain custom Never Too Lavish menyelenggarakan webinar dalam rangka menghadirkan gerakan Bersebelas #MelangkahBareng, Jumat (12/3/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Masa pandemi mendorong produsen sepatu lokal merambah pasar penjualan daring melalui platform e-dagang. Kemampuan produsen lokal dalam menghasilkan produk berkualitas dan unik dengan harga bersaing akan membuat produk dalam negeri lebih diminati masyarakat dibanding produk luar.
Pendiri rumah desain custom Never Too Lavish (NTL), Bernhard Suryaningrat, mengatakan, pandemi sangat berdampak bagi penjualan karya seniman dan produsen sepatu lokal. Produk ini biasa bergantung dengan toko fisik. Hal ini menyulitkan penjualan di masa pandemi karena pembatasan sosial mengurangi kesempatan masyarakat untuk pergi berbelanja.
”Tetapi, kini mulai banyak yang beralih ke e-dagang karena memudahkan. Belum lagi ada promo gratis ongkos kirim dan lainnya. Produsen lokal tinggal memikirkan bagaimana berinovasi dengan baik,” katanya dalam peluncuran Gerakan Bersebelas #MelangkahBareng bersama Tokopedia, Jumat (12/3/2021).
Bernhard mengakui, Indonesia punya potensi sebagai produsen sepatu kelas dunia. Pada 2018, Kementerian Perindustrian mencatat, produksi sepatu Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia dengan total 1,4 miliar pasang atau 4,6 persen dari total produksi sepatu di dunia, mengalahkan China, India, dan Vietnam.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Edi (32), salah satu pegawai bengkel sepatu N.Zee, di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, saat menyelesaikan pekerjaannya, Jumat (5/3/2021).
Sayangnya, potensi ini lebih banyak dimanfaatkan pemegang merek luar daripada produsen dalam negeri. Adapun peminatan masyarakat terhadap produk sepatu lokal selalu naik turun. Kegagalan penjualan merek sepatu dalam negeri, menurut dia, sering terjadi bukan karena produknya tidak bagus, melainkan karena produsen tidak mau berinovasi dan takut dengan risiko kenaikan harga.
Namun, saat ini, Bernard yang juga sering memproduksi sepatu custom melihat semakin banyak produsen sepatu lokal yang berani berinovasi dengan beragam material, model, dan teknologi. Inovasi penjualan juga banyak dilakukan dengan memanfaatkan influencer atau pemengaruh di media digital. Keunikan dari produk yang umumnya tidak dipasarkan secara massal jadi kelebihan tersendiri.
”Secara harga, produk sepatu lokal juga terbilang murah,” katanya.
Penyedia platform penjualan daring Tokopedia pun menangkap peluang untuk mengangkat produk sepatu lokal dengan berkolaborasi dan membuat kampanye bertajuk Bersebelas #MelangkahBareng. Kampanye ini diwujudkan dengan membuat halaman khusus bagi produsen sepatu lokal.
Senior Lead Fashion Pria Tokopedia Aldhy Darmayo mengatakan, ada 11 produsen sepatu yang ikut serta dalam kampanye tersebut. Selain NTL, juga ada Patrobas, Pijakbumi, Fuse Concept, Nokha, Seji, Exodos, Ortuseight, FYC, Rafheoo, dan Brodo. Melalui kampanye ini, peminat sepatu lokal bisa menemukan sepatu edisi khusus atau produk lain yang ditawarkan dengan berbagai promo.
”Tokopedia berharap, apa yang kami lakukan lewat kampanye ini bisa jadi inspirasi bagi produsen lokal untuk mau berlomba, berkolaborasi, dan berinovasi. Kami berusaha memberikan tempat seluas-luasnya bagi para UMKM dan pengusaha lokal untuk mengembangkan usaha,” ujar Aldhy.
KOMPAS/SHARON PATRICIA
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) Teten Masduki (tengah) sedang memegang sepatu produksi lokal bermerek Fortuna Shoes, Kamis (2/7/2020), di Jakarta.
Kampanye ini pun dinilai jadi momentum untuk semakin meningkatkan penjualan merek sepatu lokal. Tokopedia melaporkan, transaksi penjualan produk mode di Desember 2020 naik dua kali lipat dibanding Maret 2020 atau awal pandemi.
Khusus penjualan sepatu lokal, transaksinya naik hampir dua kali lipat di periode sama. Sebagai contoh, transaksi salah satu pegiat usaha lokal, Nokha, mencapai hampir 2,5 kali lipat. Merek sepatu Brodo bahkan mencatatkan peningkatan transaksi hampir 5,5 kali lipat.
Content creator dan pencinta sepatu, Denis Juherman, pada kesempatan sama menilai produk-produk sepatu lokal kian dinamis karena banyak mengeluarkan variasi dan inovasi baru dengan kualitas yang tidak kalah dengan merek sepatu luar negeri.
”Tren sepatu di 2021 akan diramaikan material dan warna yang eyecatching (menarik). Sepatu produksi NTL, misalnya, sangat bagus, dari segi material dan warna sudah menyaingi merek luar,” ujarnya.
Produk sepatu lokal, menurut dia, juga memudahkan masyarakat mendapatkan ukuran yang sesuai untuk ukuran kaki orang Indonesia. Situasi ini berbeda dengan merek luar negeri yang kerap menerapkan standar ukuran beragam.
Adapun untuk membeli sepatu di platform e-dagang, Denis menyarankan agar pelanggan menyimak ulasan pembeli lainnya dan deskripsi yang disampaikan penjual.