Presiden Peringatkan ”Raksasa” Digital Tak Rugikan Indonesia
Presiden Jokowi menyatakan perdagangan digital sebuah keharusan dan harus dikembangkan serta dikelola dengan baik. Ekosistem ”e-commerce” adil dan bermanfaat harus diwujudkan. Karena itu, diingatkan jangan merugikan RI.
Oleh
FX LAKSANA AS
·5 menit baca
SCREENSHOT VIDEO SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo berpidato pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo memperingatkan para raksasa digital dunia agar tidak melakukan praktik-praktik yang merugikan bangsa Indonesia. Untuk itu, ia menginstruksikan Kementerian Perdagangan untuk membangun ekosistem yang adil sekaligus kondusif bagi pengembangan perekonomian nasional.
”Perdagangan digital adalah sebuah keharusan dan harus dikembangkan. Harus dikelola sebaik-baiknya. Pemerintah harus menciptakan ekosistem e-commerce yang adil dan bermanfaat. Transformasi digital harus tetap menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa,” kata Presiden pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Mendampingi Presiden adalah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan dan pimpinan Komisi VI DPR hadir pula dalam kesempatan itu. Sementara pejabat Kementerian Perdagangan lain, kepala dinas perdagangan daerah, dan mitra kerja kementerian mengikuti acara secara virtual.
Indonesia, Presiden menegaskan, tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil sebagaimana dialami banyak negara. Sebaliknya, Indonesia harus mengoptimalkan perdagangan digital untuk perekonomian dalam negeri.
Perdagangan digital adalah sebuah keharusan dan harus dikembangkan. Harus dikelola sebaik-baiknya. Pemerintah harus menciptakan ekosistem e-commerce yang adil dan bermanfaat. Transformasi digital harus tetap menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa.
Caranya, antara lain, dengan menggunakan perdagangan digital untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri sehingga memberikan manfaat bagi semua pihak di dalam negeri, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta konsumen rumah tangga. Jangan sampai perdagangan digital memperbesar arus impor barang konsumsi.
”Kita bukan bangsa yang menyukai proteksionisme karena sejarah membuktikan, proteksionisme justru merugikan. Namun, kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari raksasa digital dunia. Transformasi digital (semestinya) adalah win-win solution bagi semua pihak,” kata Presiden.
SCREENSHOT VIDEO SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo berpidato pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021). Mendampingi Presiden adalah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Garis kebijakan pemerintah dalam perdagangan digital, Presiden melanjutkan, harus mendorong pengembangan UMKM dalam negeri. Kekuatan digital harus dimanfaatkan untuk merangkai antara suplai dari UMKM di seluruh Indonesia dan pasar nasional-global. Sejalan dengan ini, Kementerian Perdagangan harus meningkatkan kapasitas UMKM, termasuk dengan cara mendorong perbankan menyuntikkan modal ke UMKM.
”Jika ada praktik perdagangan digital yang berperilaku tidak adil terhadap UMKM, harus segera diatur dan harus segera diselesaikan. Baru minggu kemarin saya sampaikan ke Menteri Perdagangan, ini ada yang enggak bener di perdagangan digital kita, membunuh UMKM. Diperingatkan! Karena kita harus membela, melindungi, dan memberdayakan UMKM kita agar naik kelas. Ini salah satu tugas terpenting Kementerian Perdagangan,” kata Presiden Jokowi.
Hal penting lainnya, Presiden menambahkan, Kementerian Perdagangan harus mempunyai kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar dalam negeri untuk produk nasional, misalnya dengan program Bangga Buatan Indonesia.
Selain itu, pusat-pusat perbelanjaan seperti mal di Jakarta dan semua daerah harus terus didorong untuk memberi ruang bagi produk-produk domestik, khususnya produk UMKM. Jangan sampai ruang-ruang strategis justru diisi produk-produk dari luar negeri.
”Ini harus mulai digeser. Mereka digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat yang strategis, lokasi yang baik, berikan ruang untuk brand-brand lokal,” kata Presiden.
Branding, menurut Presiden Jokowi, harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri. Penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 270 juta jiwa semestinya menjadi konsumen paling loyal untuk produk-produk domestik. Ini adalah pasar yang besar.
”Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk sendiri harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri, gaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri. Bukan hanya cinta tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri, sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk Indonesia,” kata Presiden.
SCREENSHOT VIDEO SEKRETARIAT PRESIDEN
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memberikan laporan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Alami pelemahan
Sementara itu, Lutfi dalam laporannya mengatakan, kinerja perdagangan besar dan eceran secara nasional pada 2020 mengalami pelemahan. Termasuk di dalamnya adalah kendaraan bermotor yang menjadi salah satu indikator perdagangan yang turun 3,72 persen dibandingkan 2019.
Berdasarkan data lapangan usaha, perdagangan masih menyumbang Rp 1.995,4 triliun atau 12,93 persen terhadap produk domestik bruto. Dari sisi pengeluaran, nilai total barang dan jasa yang diperdagangkan dengan nilai konsumsi masyarakat dalam negeri sebagai indikatornya, menyumbang 58,97 persen terhadap pendapatan nasional. Adapun ekspor barang dan jasa sebesar 17 persen dan impor sebesar 16,2 persen.
Kinerja perdagangan besar dan eceran secara nasional pada 2020 mengalami pelemahan. Termasuk di dalamnya adalah kendaraan bermotor yang menjadi salah satu indikator perdagangan yang turun 3,72 persen dibandingkan 2019.
Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada 2020 mencatatkan surplus senilai 21,7 miliar dollar AS. Meski demikian, ini lebih disebabkan penurunan nilai impor lebih besar daripada ekspor.
Catatan positifnya, 81,2 persen dari total ekspor Indonesia pada 2020 adalah dalam bentuk barang industri primer dan produk manufaktur. Ini, menurut Lutfi, menunjukkan transformasi nyata bahwa Indonesia telah menjadi kekuatan industri dan tidak lagi hanya ekspor barang mentah dan barang setengah jadi.
Ekspor Indonesia ke sejumlah pasar tradisional dan nontradisional pun tumbuh. Ekspor Indonesia ke Eropa Barat naik 17,07 persen, ke Amerika Utara naik 3,51 persen, ke Asia Timur naik 4,01 persen, ke Eropa Timur naik 9,99 persen, dan ke Afrika Timur naik 8,09 persen.
Terkait kinerja perdagangan domestik, menurut Lutfi, stabilitas harga bahan pokok terjaga dengan tingkat inflasi bahan pangan bergejolak sebesar 3,62 persen. Meski demikian, perdagangan retail yang didominasi UMKM dan sektor informal mengalami tekanan cukup berat akibat pandemi. Ini tecermin pada Retail Sales Index per Desember 2020 yang hanya mencapai 190,1 atau turun 19,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk itu Kementerian Perdagangan akan berkonsentrasi pada tiga strategi utama. Pertama, menjaga pasokan dan stabilitas harga untuk kebutuhan pokok dan penguatan pasar dalam negeri. Kedua, meningkatan ekspor nonmigas dan terus membuka akses pasar nontradisional. Ketiga, membantu serta memperkuat UMKM untuk bisa bersaing di pasar ekspor melalui berbagai pelatihan.
DOKUMENTASI KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meluncurkan platform dagang Indonesia Store (IDNStore) secara virtual di Jakarta, Kamis (14/1/2021). IDNStore adalah platform dagang digital untuk mempromosikan dan menjual produk Indonesia, khususnya skala kecil menengah, ke China, Hong Kong, dan Taiwan.