Sigap Bertindak, Eri Cahyadi Berupaya Merangkul "Arek Suroboyo"
Usai prosesi pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Wali Kota dan Wakil Wali Surabaya Eri Cahyadi-Armuji menuju Balai Kota Surabaya, Jumat (26/2/2021) petang, dan keesokan hari langsung melakukan serangkaian kegiatan.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
Usai prosesi pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Wali Kota dan Wakil Wali Surabaya Eri Cahyadi-Armuji langsung menuju Balai Kota Surabaya, Jumat (26/2/2021) petang. Selepas acara pelantikan sebagai nakhoda "Kota Pahlawan", Eri Cahyadi langsung gerak cepat memantau situasi kota seluas 350,5 kilometer persegi ini.
Tiba di lantai dua gedung itu, mereka disambut jajaran Forum Pimpinan Daerah dan Kepala Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) Pemerintah Kota Surabaya. Dalam kesempatan itu Eri Cahyadi menyapa arek suroboyo sekaligus menyampaikan pidato perdana secara virtual.
Menurut ayah dua anak dan kini menapaki usia 43 tahun ini, Surabaya memiliki kekuatan berupa gotong-royong dan bahu-membahu dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19, setahun terakhir. "Untuk itu saya berharap Surabaya ke depan semakin hebat lagi. Surabaya yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur (makmur dan damai) dan bisa terwujud ketika semua ikut menjadi bagian keluarga besar di kota ini,” ujarnya.
Seusai menyapa warga, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini pun menjelaskan program prioritas, salah satunya mengatasi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang sudah ada akan digerakkan lagi di tingkat RW/RT. Dukungan juga akan diberikan kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai salah satu penggerak ekonomi.
Untuk itu saya berharap Surabaya ke depan semakin hebat lagi. Surabaya yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur (makmur dan damai) dan bisa terwujud ketika semua ikut menjadi bagian keluarga besar di kota ini. (Eri Cahyadi)
Eri tak sekadar menyapa lewat dunia maya. Pada Sabtu (27/2), dari pagi hingga malam, dia mendatangi beberapa tempat termasuk kegiatan donor plasma konvalesen di Grand City Surabaya. Kegiatan itu dia ikuti selepas memantau vaksinasi massal bagi masyarakat kelompok lanjut usia di Hotel Samator, Jalan Kedung Baruk, Surabaya. Saat itu juga hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sore hari, meski hujan deras sejak siang dan menimbulkan genangan di beberapa ruas jalan, Eri yang mengawali karir aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Surabaya sejak 2001, langsung terjun ke lokasi banjir. Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, ia mengecek pompa air sekaligus meninjau lokasi jembatan yang ada di Kenjeran.
Ketika hujan seharian mengguyur Surabaya, beberapa ruas jalan sempat tergenang, termasuk kawasan di sekitar rumah pompa di Kenjeran. Setelah ditelisik, di lokasi banyak bekas tiang dan baliho, juga sampah, sehingga aliran air macet.
Cepat hadir di lokasi dan tanggap akan kesusahan warga, barangkali menjadi kunci bagi Eri untuk tetap mengajak 3,3 warga Surabaya untuk berkontribusi pada kotanya. Kekuatan jiwa gotong-royong, tak cuma menyalahkan Pemkot Surabaya, tetapi selalu mau terlibat, merupakan modal bagi pemimpin kota ini.
Seperti dikemukakan Teguh Prihandoko (53), warga Ketintang Surabaya, arek suroboyo mudah diajak berkontribusi demi kotanya, yang sekaligus rumahnya. Yang ia harapkan dari Eri Cahyadi, segala persoalan yang muncul secepatnya ada solusi.
Asa serupa diungkap Ketua RT 05 RW 02 Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri Sugeng Heri Kuswanto, terkait persoalan banjir di wilayahnya. “Banjir masih masih rutin di wilayah kami segera lebih tertangani lagi sehingga kami bias hidup lebih nyaman,” katanya.
Sementara Ketua RT 05 RW 05 Perum Graha Suryanata, Sumberrejo, Kecamatan Pakal, Hendyz Dwi Putranto berharap, program Pemkot Surabaya ke depan semakin baik, terutama pengembangan dan pembangunan di seluruh wilayah.
Sebagai pengganti Tri Rismaharini, tantangan yang dihadapi Eri tidak mudah. Sepuluh tahun Surabaya di tangan Risma, Surabaya berkembang pesat dan benar-benar beken ke segala penjuru dunia. Risma yang menjadi Presiden Asosiasi Pemerintah Daerah (UCLG) Asia Pacific tahun 2018-2020, mematok standar kinerja yang cukup tingga dalam mengelola kota. Wajar jika publik berharap, Eri bisa menyamai dan bahkan melebihi capaian pendahulunya.