logo Kompas.id
EkonomiTantangan dari Pelosok
Iklan

Tantangan dari Pelosok

Pengembangan energi terbarukan di wilayah terpencil dan perdesaan membutuhkan dukungan lebih besar terkait modal dan sumber daya manusia. Dengan pengelolaan yang tepat, aspek keberlanjutan bisa dipertahankan.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ia-OSX7EcMUckJLKiWFam5e81M4=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201124WEN10_1606197298.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga melintasi tiang baja yang menopang kincir angin pada laboratorium Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/11/2020). Laboratorium PLTB ini menjadi bagian dari kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang dan kampus Politeknik Negeri Semarang dalam pengembangan energi ramah lingkungan.

Prinsip pengembangan energi terbarukan di Indonesia disesuaikan dengan potensi yang ada di setiap wilayah, khususnya di wilayah yang belum tersambung dengan jaringan listrik PLN. Beragam potensi yang ada di Indonesia, di antaranya tenaga bayu, hidro, surya, atau biomassa. Potensi tersebut bisa dikembangkan secara mandiri di level perdesaan.

Sayangnya, pengembangan energi terbarukan di tingkat perdesaan menghadapi sejumlah tantangan. Dua tantangan utamanya adalah masalah sumber daya manusia dan modal. Pengoperasian dan pemeliharaan sumber energi terbarukan membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus. Belum lagi ketersediaan modal untuk belanja alat atau suku cadang.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000