Hari Kasih Sayang menjadi harapan sebagian pengusaha untuk meraih laba. Berbekal paket-paket manis, mereka berharap dagangan laris manis.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 yang membatasi interaksi warga justru menjadi momentum untuk menawarkan kado manis bagi orang terkasih. Peluang ini ditangkap sebagian pelaku usaha untuk menawarkan produk khusus di Hari Kasih Sayang atau Valentine.
Adhikara Joshua (29), pemilik Kopi Kila, menawarkan dua pilihan paketkhusus Valentine, yakni berisi kopi dan kue (cookies) serta kopi dan dimsum. Kedai kopi yang berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) dan Jakarta Timur ini juga menyediakan kartu ucapan Valentine. Pemesan bisa menitipkan ucapan di kartu itu untuk penerima.
Joshua menyiapkan 50 paket. Setelah pemesanan dibuka sejak seminggu lalu, Jumat (12/2/2021) ini sudah terjual 40 paket. Semua pesanan dikirim pada Hari Valentine yang jatuh Minggu (14/2/2021).
”Ini lumayan menggenjot penjualan. Selama pandemi, orang dianjurkan di rumah saja. Untuk perayaan, tentu butuh kado. Valentine biasanya identik dengan cokelat. Kami berinovasi dengan membuat hampers (paket) dengan kopi dan tambahan cookies. Untuk cookies, aku kolaborasi dengan pelaku UMKM lain. Makanya, saat ini dibatasi dulu 50 hampers,” tutur Joshua ketika dihubungi.
Di Bekasi, pemilik toko bunga palsu De’ Fleur, Mauddy Tridewi Putri (26), memanfaatkan perayaan Imlek dan Valentine untuk menggencarkan penjualan. Walhasil, terjadi kenaikan pesanan 50 persen. Khusus untuk Valentine, dia menyediakan paketberisi camilan cokelat dan bunga berbentuk hati. Saat ini sudah ada 64 pesanan khusus Valentine dalam bentuk paket dan buket.
Untuk perayaan Imlek, Mauddy membuat buket yang dihias lembaran uang kertas rupiah. Buket ini sudah dipesan oleh 30 orang hingga Jumat siang.
Sebelumnya, De’ Fleur merupakan UMKM yang merasakan dampak pembatasan sosial di Jabodetabek. Mauddy sempat memberhentikan sejumlah karyawan lantaran usahanya sepi pembeli. Kini, momentum perayaan hari-hari tertentu menjadi peluang De’ Fleur untuk kembali bangkit.
Di Tangerang Selatan, Banten, pemilik usaha kopi daring Coldbray,
Lynda Putri (29), menjadikan perayaan Valentine untuk memperkenalkan produk. Sebab, dia baru sebulan merintis usaha ini.
Dia menawarkan tiga bingkisan. Ada Paket Ayu (4 mini cheesecake dengan berbagai pilihan rasa), Paket Gagah (coldbrew 250 ml dan latte 250 ml), dan Paket Kafi (coldbrew atau latte 250 ml ditambah 2 mini cheesecake dengan berbagai pilihan rasa).
Dia melanjutkan, Paket Ayu merupakan bingkisan yang lebih ditujukan untuk konsumen perempuan, sementara Paket Gagah untuk lelaki. Paket Kafi bisa cocok untuk kedua jender. Paket yang dipesan bakal dikirim sehari setelah dipesan.
Sebelumnya, Lynda memiliki usaha Sambal Cicis, juga dengan format pre-order. Menandai kalender kegiatan (event) sudah menjadi jurus andalan dia dalam berjualan. Sebab, banyak warga mencari kado atau bingkisan menjelang perayaan hari tertentu.
Menurut Lynda, membuat produk khusus di momen perayaan juga bertujuan untuk memperluas konsumen. Dia pun memasang iklan di Instagram untuk tiga paket Valentine dengan radius 15 kilometer dari lokasi usahanya.
Untuk usaha baru, dia melanjutkan, sangat penting memperluas konsumen untuk mempertahankan keberlanjutan usaha. Sebab, konsumen yang berasal dari orang dekat akan jenuh setelah usaha tersebut berusia tiga bulan. Kesimpulan ini berangkat dari pengalamannya berjualan Sambal Cicis yang sudah dimulai sejak Maret tahun lalu.
Sementara itu, pengusaha kue brownies di Depok, Jawa Barat, Anissa Zahra (23), memberikan diskon khusus untuk pembelian kado Valentine. Brownies yang sebelumnya berharga Rp 75.000 didiskon menjadi Rp 50.000. Dia pun memberikan tambahan topping ucapan selamat merayakan Hari Kasih Sayang.
Hingga Jumat siang ini, sudah ada lima pemesan. Mereka rata-rata orang yang ingin memberikan hadiah kepada pasangan. ”Menurutku, efektif ya menyiapkan produk khusus Valentine karena mereka pasti membutuhkan perantara berupa kado dan lain-lain untuk merayakan Valentine,” tambahnya.