Ruas Tol Cipali Ambles, Distribusi Barang Bisa Terganggu
Pelaku usaha meminta ruas Tol Cipali Km 122+200 arah Jakarta yang ambles segera ditangani agar tidak mengganggu distribusi barang. Kementerian PUPR dan Astra Tol Cipali berupaya mempercepat pemulihan ruas tersebut.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penutupan satu jalur jalan di ruas Tol Cipali Km 122+400 dapat mengganggu sistem rantai pasok distribusi barang. Pelaku usaha berharap ruas jalan yang ambles itu segera ditangani.
Berdasarkan informasi Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan, keretakan sepanjang 40 meter di Tol Cipali Kilometer 122+400 arah Jakarta ditemukan pertama kali pada Senin (8/2/2021) pukul 16.00. Intensitas dan curah hujan tinggi menyebabkan air masuk ke lapisan dalam melalui retakan.
Kendaraan berat yang melintas untuk menghindari banjir di jalur pantai utara (pantura) menyebabkan keretakan bertambah pada pukul 22.00 WIB. Keretakan memburuk sehingga jalur Km 122+400 ditutup.
Sejak Selasa (9/2/2021) pukul 03.00 diberlakukan sistem satu arah (contra flow) mulai Km 117 hingga Km 126 untuk mengurangi beban jalan dan memitigasi kemacetan.
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sanny Iskandar ketika dihubungi, Selasa, mengatakan, kelancaran arus distribusi bahan baku produksi dan produk terganggu akibat penutupan sebagian jalur di Tol Cipali.
Dunia usaha berharap pihak terkait segera memperbaiki ruas yang ambles. ”Hal ini untuk menghindari keterlambatan produksi dan pengiriman barang yang dapat berdampak buruk bagi kondisi pasar,” kata Sanny.
Kelancaran arus distribusi bahan baku produksi dan produk terganggu akibat penutupan sebagian jalur di Tol Cipali.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita. ”Amblesnya satu jalur di Tol Cipali mengganggu distribusi barang di Jawa yang 90 persen di antaranya lewat darat, yaitu menggunakan truk,” katanya.
Zaldy berharap gangguan di Tol Cipali segera diselesaikan untuk menjaga kelancaran arus barang di Jawa. Solusi sementara selama perbaikan jalan berlangsung, menurut dia, adalah membuka jalur kapal roro rute Jakarta-Surabaya dengan biaya yang sama dengan jalur darat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan, gangguan di Km 122+400 dapat menggeser jadwal distribusi. Distribusi ini terutama untuk produk jadi plastik, yakni dari pabrik-pabrik di Jawa Tengah dan Jawa Timur ke pasar Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Fajar, pedagang atau distributor plastik akan mengalami kekosongan persediaan barang jika stok saat ini hanya cukup untuk kurang dari satu pekan. Distribusi bahan baku plastik dari industri di Banten ke pabrik-pabrik plastik di Jateng dan Jatim juga akan terlambat. ”Akan tetapi, biasanya pabrik-pabrik sudah memiliki stok setidaknya untuk dua minggu,” katanya.
Fajar menambahkan, pengalihan distribusi lewat pantura dimungkinkan, tetapi menghadapi potensi kepadatan lalu lintas. Hal lain yang dapat menghambat adalah ketika ada ruas-ruas jalan yang tergenang banjir.
Pemulihan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Astra Tol Cipali selaku badan usaha jalan tol berupaya mempercepat pemulihan kondisi Tol Cipali Km 122. Upaya itu, di antaranya, memasang struktur penahan tekanan di sisi median untuk menjaga lajur A dari arah Jakarta menuju Semarang dan menjaga potensi gerakan di lokasi pergeseran.
Hal lain yang dapat menghambat adalah ketika ada ruas-ruas jalan yang tergenang banjir.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian datang ke lokasi ruas jalan yang ambles, Selasa.
Dua lajur sementara sepanjang 200 meter, dari Km 122+300 hingga 122+500, akan dibangun untuk mengurangi beban lalu lintas. Pembangunan lajur sementara ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 10 hari.
Direktur Operasi Astra Tol Cipali Agung Prasetyo menyatakan sudah berkoordinasi dengan kontraktor untuk memperbaiki jalan pada bahu luar lajur 1 dan 2 di Km 122+400. Perbaikan tersebut diperkirakan memakan waktu 1,5 bulan.