Medco Energi masuk ke bisnis dan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Inisiatif penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik menandai komitmen sekaligus keterlibatan swasta di infrastruktur kendaraan listrik.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Medco Energi, perusahaan swasta nasional di bidang energi, mulai memasang stasiun pengisian kendaraan listrik umum di Energy Building, di Jakarta, Jumat (5/2/2021). Pemasangan itu menandai keterlibatan Medco lebih jauh dalam bisnis kendaraan listrik.
Inisiatif tersebut diharapkan menjadi katalis dalam upaya mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia. ”Inisiatif ini akan dikembangkan lebih luas, terutama ke seluruh perusahaan Grup Medco,” kata Presiden Direktur Medco Energi International Hilmi Panigoro pada peluncuran ekosistem kendaraan listrik secara virtual, Jumat.
Pada kesempatan itu Hilmi menyatakan, Medco belum tahu di rantai bisnis mana yang akan terlibat lebih jauh nantinya. Namun, Medco berkomitmen untuk berpartisipasi di bisnis tersebut. ”Kami ingin masuk, terjun ke dalamnya, belajar, dan memahami. Semoga dari situ kami akan bisa menghasilkan inisiatif dan kesempatan-kesempatan bisnis untuk berpartisipasi lebih jauh,” kata Hilmi.
Selain berinisiatif membangun infrastruktur kendaraan listrik, Medco Energi berupaya mengakselerasi pertumbuhan sektor energi baru terbarukan. Hal ini diwujudkan dengan memfokuskan kiprah di energi bersih, antara lain dengan memanfaatkan panas bumi, hidro, dan sumber energi lainnya.
Chief Executive Officer Medco Power Indonesia Eka Satria menambahkan, pada Juni 2020 pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) dan Grab. Tujuannya mengembangkan potensi bisnis stasiun pengisian kendaraan listrik umum.
”Kami melihat bisnis ini bisa menjadi salah satu bentuk kontribusi kami untuk mendukung Indonesia menyongsong transisi energi global,” kata Eka.
Langkah tersebut juga untuk mendukung program pemerintah dan PLN dalam mengakselerasi pertumbuhan kendaraan listrik serta energi baru dan terbarukan di Indonesia.
Direktur Mega Proyek PT PLN (Persero) Ikhsan Asaad mengatakan, sejak awal PLN percaya dan optimistis bahwa kendaraan listrik merupakan keniscayaan dan pilihan terbaik dalam sistem transportasi. Inovasi kendaraan listrik bisa menjadi solusi untuk mengurangi bahan bakar minyak yang bersifat tidak dapat diperbarui dan menimbulkan pencemaran.
”Membangun ekosistem kendaraan listrik tidak bisa dilakukan terpisah, sektoral, dan tidak terintegrasi. Maka, PLN sangat percaya dengan kolaborasi dan dukungan regulasi,” kata Ikhsan.
Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi menambahkan, beberapa waktu lalu telah diluncurkan EV Grab Ecosystem Roadmap dan Grabcar Electric. Upaya tersebut ditempuh dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik serta memajukan ekonomi digital di Indonesia.
Menurut Neneng, Grab berkolaborasi dengan berbagai pelaku industri dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN. Grab mengoperasikan 5.000 lebih unit armada kendaraan listrik, baik roda dua maupun mobil.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Wanhar menambahkan, secara total di Indonesia telah ada 101 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum di 73 lokasi. ”Hari ini, dengan (ditambah) yang ada di Energy Building, totalnya menjadi 102 unit di 74 lokasi,” kata Wanhar.
Pada 12 Desember 2020, Kementerian ESDM mencanangkan percepatan program kendaraan listrik berbasis baterai. Pemerintah menargetkan 2.400 titik stasiun pengisian dan 10.000 titik penukaran baterai kendaraan listrik umum pada 2025.