Di masa pandemi Covid-19, masyarakat kian giat berinvestasi. Bank berinovasi untuk memudahkan nasabah berinvestasi secara dalam jaringan.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Central Asia Tbk memutakhirkan sistem di aplikasi Welma yang membuat nasabah mendaftar dan memperoleh identifikasi investor tunggal. Diharapkan, fitur ini mempermudah nasabah dalam berinvestasi.
Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Suwignyo Budiman menyampaikan, perbankan memenuhi kebutuhan nasabah melalui inovasi tersebut. ”Apalagi, kebutuhan investasi tengah meningkat,” ujarnya saat konferensi pers dalam jaringan (daring), Rabu (3/2/2021).
Nomor identifikasi investor tunggal (SID) adalah syarat untuk bertransaksi investasi. Melalui pendaftaran SID secara daring, aplikasi Welma menawarkan solusi investasi melalui ponsel bagi nasabah BCA. Nasabah tak perlu datang ke kantor cabang atau menghubungi BCA lewat telepon.
Welma merupakan aplikasi yang memfasilitasi nasabah dalam membeli atau menjual reksa dana dan obligasi serta mempelajari produk asuransi. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 84.000 pengguna dengan volume 75.000 transaksi. Per Januari 2021, nilai transaksi Welma mencapai Rp 6,7 triliun.
Suwignyo menambahkan, segmentasi Welma menyasar nasabah BCA dari berbagai generasi. Sebanyak 60 persen nasabah BCA berusia di bawah 40 tahun. Saat ini, nasabah ingin layanan keuangan yang mudah, cepat, dan akurat.
SEVP Wealth Management BCA Christine Setyabudhi menambahkan, frekuensi transaksi terbesar datang dari kelompok ritel. ”Pengguna di kelompok usia muda, yakni sekitar 25-35 tahun, mencatatkan transaksi dengan frekuensi tertinggi. Hal ini juga menjadi tren selama pandemi Covid-19,” katanya.
Pengguna di kelompok usia muda, yakni sekitar 25-35 tahun, mencatatkan transaksi dengan frekuensi tertinggi.
EVP Wealth Management BCA Adrianus Wagimin menambahkan, aplikasi Welma juga memiliki fitur kalkulator. Dengan demikian, nasabah dapat mencoba simulasi produk investasi yang dipilih sebelum bertransaksi.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan, investasi menjadi tren yang tengah berkembang saat ini. ”Ada kecenderungan nasabah mengurangi alokasi untuk simpanan dan mengalihkannya ke aset atau instrumen investasi yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi,” tuturnya.
Tren tersebut membuat potensi literasi keuangan di kalangan generasi muda meningkat. Sebab, generasi muda akan mencari tahu dan mencoba membandingkan beragam instrumen investasi serta mencari tahu situasi perekonomian terkini yang dapat berdampak pada portofolio.
Oleh sebab itu, generasi muda yang frekuensi transaksinya tinggi, tetapi nilainya tergolong kecil merupakan nasabah menjanjikan. ”Kalau mereka sudah nyaman bertransaksi di salah satu aplikasi, mereka akan loyal menjadi penggunanya,” ujarnya.
Ada kecenderungan nasabah mengurangi alokasi untuk simpanan dan mengalihkannya ke aset atau instrumen investasi yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Sebagai nasabah BCA, CEO & Founder Ternak Uang Timothy Ronald menilai Welma mudah digunakan. ”Apalagi, aplikasi ini terintegrasi dengan rekening BCA saya. Dengan demikian, saya bisa bertransaksi melalui satu aplikasi,” ujarnya.