Dua Supertanker Asing yang Ditangkap Bakamla Tiba di Batam
Aparat gabungan di Batam mulai melakukan investigasi terhadap dua kapal supertanker asing yang diduga melakukan transaksi BBM secara ilegal di perairan Kalimantan Barat.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Dua supertanker asing yang ditangkap Badan Keamanan Laut, yaitu kapal MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama, tiba di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (27/1/2021). Sejak Rabu pagi, aparat gabungan mulai melakukan investigasi terhadap dua kapal yang diduga melakukan transaksi bahan bakar minyak atau BBM secara ilegal di perairan Kalimantan Barat itu.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita mengatakan, dua supertanker itu tiba di perairan Batam tengah malam, tetapi baru bisa labuh jangkar pada pukul 03.30. Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari Bakamla, TNI Angkatan Laut, Polair, dan enam lembaga kementerian tengah melakukan investigasi terhadap dua kapal itu.
MT Horse dan MT Freya ditangkap aparat Bakamla di perairan Kalimantan Barat, Minggu (24/1/2021). Kedua supertanker itu tertangkap tangan sedang memindahkan minyak dari MT Horse ke MT Freya. ”Saat ditangkap, petugas Bakamla melihat ada tumpahan minyak di sekitar kapal tanker penerima,” ujar Wisnu.
Menurut Komandan Kapal Negara (KN) Pulau Marore-322 Letnan Kolonel Yuli Eko Prihartanto, MT Horse dan MT Freya berusaha menyembunyikan identitas dengan menutup nama kapal di bagian lambung dan buritan dengan menggunakan kain. Mereka juga mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio.
Selanjutnya, dari perairan Kalimantan Barat MT Horse dan MT Freya beserta 61 awaknya dibawa ke Batam untuk diperiksa. Dua supertanker itu dikawal KN Pulau Marore-322 dan Pulau Marore-322. TNI AL juga membantu pengawalan dengan mengerahkan KRI dan helikopter Panther untuk membantu pengamanan.
Kantor berita Reuters mencatat, Iran sering dituduh menyembunyikan tujuan penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran karena berusaha untuk menyiasati sanksi AS. Tahun lalu, kapal tanker MT Horse pernah digunakan Pemerintah Iran untuk mengirim 2,1 juta barel kondensat Iran ke Venezuela.
Saat ditangkap, petugas Bakamla melihat ada tumpahan minyak di sekitar kapal tanker penerima.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam Aina Solmidas mengatakan, Pelabuhan Batu Ampar tidak ideal bagi MT Horse dan MT Freya untuk berlabuh karena ukuran kedua kapal itu sangat besar dan lalu lintas kapal di Batu Ampar sangat ramai. Menurut rencana, kedua kapal itu akan diarahkan untuk bergeser ke Pelabuhan Kabil agar proses investigasi bisa berlangsung lebih lancar.