Dana Hasil Penjualan ORI019 untuk Membiayai Vaksinasi
Dana hasil penjualan ORI019 yang ditargetkan Rp 10 triliun akan digunakan oleh pemerintah untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan vaksinasi. Dana juga dipakai untuk peningkatan akses dan mutu fasilitas kesehatan.
JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Keuangan menetapkan target awal volume pemesanan pembelian obligasi ritel negara atau ORI019 senilai Rp 10 triliun. Dana hasil penjualan ORI019 tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan program vaksinasi.
Masa penawaran ORI019 dibuka mulai 25 Januari 2021 pukul 09.00 WIB sampai dengan 18 Februari 2021 pukul 10.00 WIB. ORI019 memiliki jenis kupon tetap 5,57 persen per tahun hingga saat jatuh tempo pada 15 Februari 2024. Pembayaran imbal dilakukan setiap tanggal 15 per bulan yang ditransfer ke rekening investor.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, dana hasil penjualan ORI019 akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan anggaran sektor kesehatan terutama penanganan Covid-19 dan peningkatan akses serta mutu fasilitas kesehatan.
“Dana hasil penjualan ORI019 akan masuk ke rekening negara sebagai general financing untuk membiayai berbagai belanja pemerintah termasuk sektor kesehatan,” kata Deni dalam peluncuran ORI019, Senin (25/1/2021).
Pemerintah menetapkan target awal volume pemesanan pembelian ORI019 sebesar Rp 10 triliun. Dana hasil penjualan ORI019 dan SBN ritel secara umum akan digunakan untuk membiayai beberapa target prioritas sektor kesehatan, antara lain pengadaan vaksin Rp 18 triliun, pelaksanaan vaksinasi Rp 3,7 triliun, dan peningkatan sarana kesehatan Rp 1,3 triliun.
Deni mengatakan, selain terkait vaksin Covid-19, dana hasil penjualan ORI019 juga akan digunakan untuk membiayai obat-obatan dan vaksin lainnya senilai Rp 3,14 triliun, termasuk tambahan makanan ibu hamil dan balita Rp 1,1 triliun. Belanja sektor kesehatan sepanjang 2021 tetap menjadi prioritas pemerintah.
Baca juga: ORI019 Bisa Dipesan Mulai Hari Ini, Minimal Rp 1 Juta
“Belanja pemerintah tetap jadi andalan pemulihan ekonomi dan kesehatan tahun 2021 karena sektor swasta masih menahan diri,” kata Deni.
Pada 2021, pemerintah berencana menerbitkan SBN ritel sebanyak tujuh kali dalam lima seri, yakni ORI, sukuk ritel (SR), cash waqf linked sukuk (CWLS), savings bond ritel (SBR), dan sukuk tabungan (ST). Target indikatif dari tujuh kali penerbitan SBN ritel tersebut Rp 80 triliun.
Menurut rencana, empat seri SBN ritel akan terbit pada paruh pertama 2021, sementara tiga seri lainnya terbit paruh kedua 2021.
Dukungan milenial
Fellexandro Ruby, pengusaha muda yang juga content creator, berpendapat, minat generasi milenial untuk berinvetasi semakin meningkat apalagi di era pandemi Covid-19. Mereka tak sekadar mengikuti tren, tetapi memahami dan mempelajari risiko dari berbagai pilihan investasi yang ada.
Tingginya minat generasi milenial dalam berinvestasi salah satunya tecermin dari realisasi penjualan ORI017 dan ORI018. Jumlah investor yang membeli ORI017 dari kelompok generasi milenial berjumlah 18.452 investor atau 43 persen dari total investor, sementara ORI018 sebanyak 9.127 investor atau 35 persen dari total investor.
“Hasrat anak muda untuk berinvestasi sedang panas-panasnya. Yang saya amati, mereka bukan hanya mengikuti tren, tetapi tahu bagaimana cara memdiversifikasi investasi, salah satunya ke instrumen SBN ritel,” ujar Fellexandro.
Baca juga: Siapkan Masa Depan dengan Memulai Investasi Sejak Dini
Dukungan generasi milenial dalam berinvestasi dapat memperkuat momentum pemulihan ekonomi. Pandemi Covid-19 menjadi momentum yang tepat untuk menggeser sebagian kebiasaan berbelanja ke berinvestasi. Instrumen investasi SBN ritel, salah satunya ORI019, dinilai cocok karena risiko gagal bayar rendah.
Investasi ORI019 dijamin negara melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Selain itu, ORI019 juga bebas dari risiko likuiditas karena dapat dijual atau dicairkan sebelum jatuh tempo.
Falla Adinda, dokter yang juga anggota Satgas Nasional Sub Direktorat Mitigasi Covid-19, tertarik berinvestasi ORI019 karena salah satu penggunaan dananya untuk program vaksinasi. Menurutnya, vaksinasi penting sebagai salah satu solusi terbebas dari Covid-19, dan pemerintah butuh dukungan untuk melaksanakan vaksinasi itu.