Kota Magelang belum berencana melakukan perpanjangan PPKM. Hal itu nantinya masih akan diputuskan setelah melihat perkembangan hingga 25 Januari 2021.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sekalipun pemerintah pusat sudah memutuskan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, saat ini belum berencana untuk menempuh jalan serupa. Selain masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, diperpanjang atau tidaknya PPKM masih perlu dipertimbangkan dengan melihat kondisi yang terjadi hingga 25 Januari 2021.
”Kami belum bisa berkomentar atau berencana apa-apa sebelum PPKM berakhir 25 Januari mendatang,” ujar Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Jumat (22/1/2021).
Sejauh ini, PPKM yang sudah berlangsung selama 10 hari sudah cukup membuat Kota Magelang yang semula berada dalam zona merah Covid-19 berubah menjadi zona oranye.
Kendatipun demikian, perubahan ini tentu saja tidak cukup. Di akhir PPKM. Sigit tetap menargetkan Kota Magelang bisa berubah menjadi zona hijau. Namun, hingga saat ini, dia pun belum memutuskan akan melakukan kebijakan apa saat target tersebut tidak tercapai.
Kami belum bisa berkomentar atau berencana apa-apa sebelum PPKM berakhir 25 Januari mendatang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Magelang Yis Romadhon mengatakan, meski daerah ini berubah menjadi zona oranye, selama PPKM, Kota Magelang tetap terdata mengalami tren peningkatan kasus Covid-19. Jika minggu lalu jumlah pasien baru Covid-19 sebanyak 105 orang, dalam perjalannya, angka tersebut terus bertambah dan kini mencapai sekitar 170 kasus baru.
Kendatipun demikian, sebagian kasus tersebut memang bukan merupakan kasus yang benar-benar baru terjadi.
”Kebanyakan jumlah kasus saat ini adalah kasus lama yang tertunda dan baru tercatat sekarang,” ujarnya. Kebanyakan tambahan kasus baru didapatkan dari hasil tracing atau penelusuran dari sejumlah pasien positif Covid-19.
Dengan gencarnya upaya tracing tersebut, temuan kasus baru Covid-19 sering kali melampaui target yang ditetapkan sebanyak 17 kasus per hari atau 119 kasus baru per minggu.
”Tiap minggu, capaian kasus Covid-19 yang kami temukan bisa mencapai 600-700 persen melampaui target,” ujarnya.
Vaksinasi
Sama seperti yang diberlakukan secara nasional, prioritas pertama yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 adalah tenaga kesehatan. Kendatipun demikian, Yis mengatakan, di tahap awal, tidak semua tenaga kesehatan di Kota Magelang bisa divaksinasi secara sekaligus.
”Jumlah tenaga kesehatan di Kota Magelang terdata sebanyak 4.000 orang, sedangkan jumlah vaksin yang akan kami terima hanya mencapai 1.500 dosis,” ujarnya.
Karena jumlahnya sangat terbatas, nantinya jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksinasi hanya sekitar 750 orang. Sebanyak 750 orang tersebut harus divaksinasi hingga dua kali sehingga membutuhkan 1.500 dosis vaksin.
Hingga saat ini, Yis mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi kapan vaksin akan diterima. Vaksinasi nantinya akan dilaksanakan di 19 fasilitas kesehatan, yang terdiri dari 7 rumah sakit, 5 puskesmas, 6 klinik swasta, dan 1 balai kesehatan masyarakat (balkesmas). Di tiap-tiap puskesmas nantinya akan disiagakan empat vaksinastor yang sebelumnya telah menjalani pelatihan.