PT ASDP Indonesia Ferry menutup sementara operasional Pelabuhan Mamuju, Sulawesi Barat, meyusul gempa di Majene, Jumat dini hari. Sementara operasional penerbangan masih berjalan normal meski bandara terdampak gempa.
Oleh
Mukhamad Kurniawan / C Anto Saptowalyono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menutup sementara operasional Pelabuhan Mamuju, Sulawesi Barat, menyusul bencana gempa bumi berkekuatan M 6,2 di wilayah Majene, Jumat (15/1/2021), pukul 02.28 WITA. Penutupan akan berlangsung hingga kondisi dinilai telah normal.
Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, dalam keterangan pers, mengatakan, berdasarkan laporan dari lokasi, akses komunikasi dan jaringan listrik masih terputus total. Akses jalan dan jembatan menuju pelabuhan juga terputus.
Sejumlah fasilitas di Pelabuhan Mamuju dilaporkan rusak. Area parkir dan akses ke jembatan, misalnya, retak meski tidak fatal sehingga masih bisa dilewati kendaraan. ”Kami akan memastikan lagi kondisi dermaga apung (moveable bridge) dan talud sisi laut apakah berubah posisinya atau mengalami keretakan yang dapat berdampak longsoran,” ujarnya.
Kondisi ruang tunggu penumpang dan kantor juga akan dipastikan dulu keamanannya, terutama bagian atap, struktur dinding, dan lainnya, yang berdampak pada keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa.
Adapun di Pelabuhan Mamuju hanya beroperasi KMP Laskar Pelangi milik PT Jembatan Nusantara yang melayani lintas Kariangau (Balikpapan)-Mamuju. ”Dengan kondisi saat ini, operasional KMP Laskar Pelangi ditunda dulu sampai situasi aman untuk pelayanan dan pelayaran dan kondisi dermaga di pelabuhan telah dipastikan siap untuk beroperasi kembali,” ujarnya.
Meski demikian, manajemen memastikan petugas ASDP di Pelabuhan Mamuju dalam kondisi aman. ”Jika nanti kondisi dermaga dan pelabuhan telah dipastikan aman dan dapat beroperasi kembali, operasional layanan diharapkan dapat kembali normal, utamanya bantuan logistik dan operasional pascagempa dapat didistribusikan dengan menggunakan KMP Laskar Pelangi maupun kapal milik ASDP di Balikpapan,” ujar Shelvy.
Bandar udara
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan operasional penerbangan masih berjalan normal pascagempa bumi di Majene, Sulawesi Barat. Para pengelola bandara terdampak diimbau untuk terus memantau situasi dan operasional penerbangan.
”Seluruh bandara terdampak kami minta untuk memonitor secara berkala untuk memastikan tidak terdapat kerusakan yang mengganggu keselamatan penerbangan. Adapun operasi penerbangan di bandara hingga saat ini masih berjalan normal,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).
Setelah gempa bermagnitudo 6,2, Jumat (15/1/2021) dini hari, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat, gempa susulan terus terjadi. Gempa menyebabkan kerusakan banyak bangunan, jalan longsor, dan korban jiwa.
Setelah gempa Jumat dini hari, setidaknya terjadi 19 kali gempa susulan. Sebelumnya, pascagempa pertama yang bermagnitudo 5,9 pada Kamis (14/1/2021) sore, terjadi 28 kali gempa susulan hingga malam.
Menurut Novie, bandara yang terdampak gempa ialah Bandara Tampa Padang di Mamuju dan Bandar Udara Sumarorong di Mamasa. Secara umum, kondisi pegawai dan fasilitas bandara tidak ada kendala, tetapi ada kerusakan minor pada beberapa fasilitas bandara dan kini sedang dalam perbaikan.
”Kondisi bandar udara dan navigasi penerbangan masih dapat melayani operasi penerbangan secara normal, sedangkan untuk Bandar Udara Sumarorong tidak terdapat kerusakan, baik fasilitas sisi udara maupun sisi darat,” ujarnya.
Akan tetapi, terdapat keretakan pada sisi gedung tower di Mamuju. ”Kini pelayanan navigasi penerbangan masih beroperasi normal dengan status AFIS (Aeronautical Flight Information Service),” kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar Baitul Ihwan.
Sementara di Bandara Tampa Padang tidak terdapat kerusakan fasilitas bandar udara. Kondisi terminal rusak pada plafon gendung dan untuk sementara sedang diperbaiki. Adapun listrik utama dari PLN dalam kondisi mati sehingga bandara menggunakan daya cadangan. Namun, tower mengalami keretakan sehingga untuk sementara pemanduan dilakukan di gedung PK-PPK.
Sementara di Bandara Sumarorong, fasilitas udara dan darat dilaporkan dalam keadaan aman dan tidak ada kerusakan. Namun, jalan akses penghubung antara Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa longsor akibat gempa dan hujan deras.