Perbankan berpartisipasi menjaga daya usaha mikro, kecil, dan menengah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM dapat bertahan dan berkembang dengan pendampingan dan peningkatan akses pasar melalui jaringan yang dimiliki perbankan swasta. PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mengambil langkah tersebut untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan UMKM yang memproduksi barang-barang lokal.
Kepala Kantor Wilayah IV BCA Hendrik Sia memaparkan, pemerintah menargetkan UMKM artisan atau yang memproduksi barang lokal meningkat dari 11,6 juta unit menjadi 30 juta pelaku UMKM pada akhir 2023 melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI.
”Pencapaian ini membutuhkan gerak bersama, termasuk dari BCA,” ujarnya saat konferensi pers dalam jaringan, Senin (11/1/2020).
Untuk menguatkan gerakan nasional tersebut, BCA akan mengadakan seminar dalam jaringan (daring) dan pendampingan bagi 500 UMKM di Bali. Pada Maret mendatang, UMKM di Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan menjadi sasaran.
BCA akan mengadakan seminar dalam jaringan dan pendampingan bagi 500 UMKM di Bali.
BCA di Bali juga menyediakan layar iklan elektronik dan papan iklan fisik untuk mempromosikan produk-produk UMKM lokal. Agar kanal pemasaran menguat, korporasi akan mengirimkan surat elektronik dan pesan teks yang mempromosikan dagangan UMKM tersebut kepada nasabah BCA.
EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan, kantor cabang perbankan berperan strategis dalam mendekati nasabah UMKM. Menurut dia, pendekatan tersebut memerlukan kearifan lokal yang dapat dipahami kantor cabang di area yang sama.
Executive Vice President Commercial Business & SME BCA Freddy Iman memaparkan, per akhir tahun 2020, BCA memiliki sekitar 100.000 nasabah UMKM. Dari total kredit yang disalurkan, pembiayaan yang menyasar UMKM berkisar 13,6 persen.
Per November 2020, BCA mencatat, total penyaluran pendanaan bagi UMKM mencapai Rp 77 triliun. Rasio kredit macetnya sekitar 2,8 persen dan tergolong terkendali. Dalam 3 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan penyaluran kredit ke UMKM sebesar 15 persen per tahun.
Pemilik Minyak Kutus-Kutus, Bambang Pranoto, memaparkan, di tengah kondisi pandemi Covid-19, strategi dalam keuangan dan pemasaran digital merupakan senjata penting. Dari sisi keuangan, perbandingan antara pinjaman, modal operasional, serta tabungan usaha mesti menjadi perhatian.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, strategi dalam keuangan dan pemasaran digital merupakan senjata penting.
Antusias
Sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, BCA telah meluncurkan program #BanggaLokal.
SVP Marketing Communication BCA Norisa Saifuddin menilai, antusiasme UMKM terhadap program ini terlihat dari 250 usaha yang tengah diakurasi BCA. Saat ini, program ini meliputi 180 UMKM dan diharapkan dapat mencapai 500 UMKM pada akhir Februari.
Hera memaparkan, UMKM yang dapat mengikuti program ini mesti memiliki toko daring dan menjual produk pada kategori makanan, minuman, busana, dan kecantikan. UMKM juga harus menyediakan metode pembayaran dengan layanan BCA.
Bagi UMKM tersebut, BCA memberikan program pendampingan di sisi pemasaran, pengemasan produk, dan keuangan. BCA juga menghubungkan UMKM tersebut dengan jaringan yang dimiliki dan berpotensi menjadi pasar.