Langkah cepat pemerintah pusat mendistribusikan vaksin Covid-19 ke daerah-daerah disambut gembira pelaku pariwisata. Dengan vaksinasi yang merata, kebangkitan sektor pariwisata nasional dapat segera terjadi pada 2021.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
LABUAN BAJO, KOMPAS — Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores atau BOPLBF Shana Fatina menyambut gembira langkah cepat pemerintah pusat mendistribusikan vaksin Covid-19 ke daerah-daerah. Dengan vaksinasi yang merata, kebangkitan sektor pariwisata nasional, termasuk Labuan Bajo, dapat segera diwujudkan pada 2021.
”Dengan adanya vaksinasi, keyakinan wisatawan dalam negeri dan mancanegara untuk mengunjungi berbagai detinasi wisata di Indonesia akan semakin tinggi. Apalagi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga semakin aktif meningkatkan kualitas layanan wisata, membenahi infrastruktur, serta mempersiapkan produk kuliner, kerajinan, dan produk pendukung wisata lainnya,” kata Shana, Selasa (5/1/2021) di Labuan Bajo, dalam siaran persnya.
Menurut Shana, pandemi Covid-19 berpengaruh sangat besar terhadap sektor pariwisata di Labuan Bajo dan semua destinasi wisata lainnya. Tingkat hunian hotel sangat rendah, restoran sepi, dan banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor ekonomi kreatif yang gulung tikar.
Pada 2020, pemerintah memproyeksikan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 4 juta orang, dengan devisa 3,54 miliar dollar AS. Angka itu menurun 74,7 persen dibandingkan tahun 2019 sebanyak 16,1 juta dan devisa 16,9 miliar dollar AS. Pergerakan wisatawan Nusantara mencapai 198 juta orang, menurun 29,7 persen dari tahun 2019 yang sebesar 282 juta orang.
Kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) diprediksi 4 persen, nilai tambah ekonomi kreatif 15 miliar dollar AS. Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata 13,97 orang dan ekonomi kreatif 18,76 orang. Sebanyak 34 juta masyarakat menggantungkan pada pariwisata dan ekonomi kreatif, di mana 31 subsektor lapangan usaha cakupan ekonomi kreatif mempekerjakan 53,06 juta tenaga kerja dan 18 subsektor pariwisata mempekerjakan 49,5 juta tenaga kerja.
”Tahun 2020 memaksa kita untuk bertahan, berbenah, dan berinovasi. Saat ini, vaksinasi menjadi harapan bagi kita semua. Tahun 2021, sektor pariwisata harus bangkit,” kata Shana.
Menurut Shana, Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium di Indonesia secara konsisten menerapkan protokol kesehatan ketat pada masa normal baru ini yang berbasis CHSE, cleanliness (kebersihan), health (Kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan). CHSE juga akan meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk datang Labuan Bajo.
Pariwisata Berbasis Digital
Shana bersyukur bahwa selama pandemi pada 2020, institusi yang dipimpinnya itu mampu bertahan dan memperkuat konsep pengembangan pariwisata berbasis digital, melalui pembangunan desa-desa wisata yang tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi NTT.
Saat ini, kerja sama BOPLBF dan pemerintah daerah telah mendigitalisasi sejumlah 25 desa wisata di enam kabupaten di daratan Flores. Ke-25 desa itu masih terus didampingi hingga tumbuh menjadi desa mandiri dalam pengelolaan sistem digital.
Selain itu, BOPLBF juga melakukan digitalisasi industri kuliner di Labuan Bajo untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung. BOPLBF juga menjalin kolaborasi pentaheliks yang melibatkan pemerintah, pelaku bisnis pariwisata, komunitas, akademisi, dan media dalam mengembangkan potensi wisata di NTT.
”Kolaborasi pentaheliks sangat diperlukan untuk mengembangkan dan membangun pariwisata Labuan Bajo-Flores. Ini akan terus ditingkatkan sehingga dapat mewujudkan cita-cita pembangunan pariwisata yang berkelanjutan,” kata Shana.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, tahun 2021 akan menjadi titik awal kebangkitan industri pariwisata nasional setelah terdampak pandemi Covid-19.
Pemberian vaksin yang akan dimulai pada triwulan I-2021 dan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE yang ketat akan memberikan kepercayaan masyarakat untuk kembali berwisata.
”Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi ada tiga cara untuk membangkitkan kembali pariwisata nasional. Kita juga wajib berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Inovasi melalui pendekatan megadata, pendekatan teknologi digital. Kita berdoa agar keberadaan vaksin dan kedisiplinan masyarakat dalam penerapan CHSE, kita bisa melandaikan kurva penularan Covid-19 dan membangkitkan sektor pariwisata nasional,” kata Sandiaga..