Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil era Presiden Soeharto, Subiakto Tjakrawerdaja, wafat di usia 77 tahun. Ia mewariskan ekonomi Pancasila dengan menjadikan koperasi sebagai sokoguru ekonomi Indonesia.
Oleh
ARIS PRASETYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Subiakto Tjakrawerdaja, Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil 1993-1998, mewariskan konsep koperasi sebagai sokoguru ekonomi Pancasila. Subiakto, yang meninggal dalam usia 76 tahun dikenal tetap konsisten dengan konsep ekonomi Pancasila meski tidak lagi menjabat sebagai menteri. Memajukan koperasi sama dengan memajukan Indonesia.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki, saat dihubungi, Minggu (3/1/2020), menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Subiakto pada Sabtu (2/1/2020) pukul 23.10 WIB. Ia mengaku sangat kehilangan sosok pendahulunya tersebut lantaran beberapa waktu sebelumnya sudah memiliki rencana bersama mengembangkan sebuah program yang ia sebut sebagai koperasi produksi di sektor pangan.
”Kita semua kehilangan beliau. Sebelum pandemi, kami punya rencana mengembangkan koperasi produksi di sektor pangan bersama-sama,” ujar Teten.
Subiakto lahir di Cilacap, Jawa Tengah, pada 30 Juli 1944. Ia wafat meninggalkan seorang istri, tiga anak, beserta menantu dan cucu.
Saat dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M Ikhsan Ingratubun menyatakan duka yang mendalam atas wafatnya Subijakto. Ia mengenal almarhum sebagai sosok yang konsisten dengan konsep ekonomi Pancasila. Ekonomi Pancasila yang dimaksud adalah mengembangkan koperasi sebagai sokoguru ekonomi di Indonesia.
Teten mengaku sangat kehilangan sosok pendahulunya tersebut lantaran beberapa waktu sebelumnya sudah memiliki rencana bersama mengembangkan sebuah program yang ia sebut sebagai koperasi produksi di sektor pangan.
”Pada zaman beliau, ada konsep koperasi penyangga, seperti KUD (koperasi unit desa) yang terhubung langsung dengan Bulog. Jadi, petani, nelayan, atau perajin fokus pada produksi dan tak perlu pusing dengan pemasaran. Nantinya, KUD yang menyerap produk-produk mereka,” ucap Ikhsan.
Pascareformasi, lanjut Ikhsan, mata rantai yang sudah digagas dan dikerjakan pada masa Subiakto perlahan meredup dan hilang. Di era pemerintah sekarang ini, pihaknya berkomitmen bersama-sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM menggalakkan lagi konsep ekonomi Pancasila dan mendorong secara masif koperasi produksi.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto menyatakan, sosok Subiakto dikenalnya sebagai sosok yang paham betul akan tugas di kementerian yang ia pimpin. Sampai akhir hayatnya, Subiakto dikenal sebagai pribadi yang berkomitmen tinggi terhadap pengembangan koperasi. Almarhum juga dikenal sebagai pribadi yang mau mendengarkan masukan pihak lain saat berbicara tentang koperasi.
”Semasa hidup, kami sering berkomunikasi dan berdiskusi mengenai koperasi. Meski kerap berbeda pendapat, saya pernah diminta menjadi salah satu pembedah buku beliau. Dalam pertemuan terakhir kami, beliau berpesan kepada saya agar tetap berkomitmen mengembangkan koperasi,” ujar Suroto.
Dalam webinar tentang outlook transformasi koperasi dan UMKM 2021, Selasa (29/12/2020), pemerintah sedang memprioritaskan penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM agar berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional. Pandemi Covid-19 menyebabkan timbulnya pengangguran baru dan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia. Digitalisasi dan inovasi menjadi kunci memajukan koperasi dan UMKM.
Tahun 2021 adalah tahun di mana kementerian akan mewujudkan koperasi modern yang menjadi bagian penting dalam rantai pasok bisnis.
”Kami akan memprioritaskan penguatan lembaga koperasi dan UMKM lewat digitalisasi dan inovasi. Digitalisasi menjadi pilihan lantaran tren ekonomi digital tumbuh pesat selama pandemi sebesar 38 persen,” kata Teten.
Teten menambahkan, peluang digitalisasi UMKM di Indonesia terbilang besar. Selain pasar digital Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara, terdapat 2 juta UMKM baru yang tergabung dalam ekosistem digital di masa pandemi. Dengan demikian, 16 persen UMKM di Indonesia sudah terhubung dalam ekosistem digital.
”Upaya digitalisasi ini menjadi salah satu agenda prioritas kementerian lewat peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perbaikan proses bisnis, dan perluasan akses pasar. Bank Indonesia mencatat nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia pada 2019 sebesar Rp 265 triliun dan akan meningkat menjadi Rp 1.826 triliun di 2025,” ujar Teten.
Untuk penguatan kelembagaan koperasi, Deputi Bidang Pengawasan pada Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabudi mengatakan, tahun 2021 adalah tahun di mana kementerian akan mewujudkan koperasi modern yang menjadi bagian penting dalam rantai pasok bisnis. Saat ini, kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,1 persen dan akan ditingkatkan menjadi 5,5 persen di 2024. (CAS)