Sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terpuruk akibat pandemi Covid-19. Pemerintah berniat memulihkan sektor ini mulai 2021 sembari menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Oleh
ARIS PRASETYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan tahun 2021 sebagai tahun kebangkitan sektor pariwisata di Indonesia. Sektor pariwisata dipulihkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pandemi Covid-19 pada 2020 memukul sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan anjlok.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dalam jumpa pers akhir tahun 2020 secara virtual, Selasa (29/12/2020), menyatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan kunjungan wisatawan turun drastis. Sebanyak 1,42 juta lapangan kerja di sektor ini terdampak. Pemerintah menyiapkan skenario pemulihan pariwisata sembari upaya pemberantasan Covid-19 dijalankan.
”Tahun 2021 adalah momentum pemulihan pariwisata Indonesia. Vaksinasi terus berjalan, tetapi kita tidak perlu menunggu vaksinasi selesai, sebab ada protokol 3M dan K4,” kata Sandiaga.
Protokol 3M adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Adapun protokol K4 adalah kebersihan, keselamatan, kesehatan, dan kelestarian. Istilah K4 diimplementasikan lewat penerbitan sertifikat CHSE (cleanliness, health, safety, and environment) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menambahkan, di masa pandemi Covid-19, sektor pariwisata tidak boleh terhenti. Adaptasi dan inovasi harus dilakukan. Oleh karena itu, kolaborasi pemangku pariwisata, baik di tingkat pusat maupun daerah, mutlak diwujudkan.
”Salah satu terobosan yang kami lakukan adalah penerbitan sertifikasi CHSE secara gratis. Apabila di sebuah obyek wisata atau destinasi terpasang stiker CHSE, dipastikan lokasi tersebut aman untuk dikunjungi. Namun, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan,” katanya.
Terobosan lainnya, lanjut Angela, adalah memanfaatkan mahadata. Pemanfaatan teknologi digunakan untuk memasarkan pariwisata agar lebih fokus menyasar target yang dituju. Salah satu caranya, memanfaatkan media sosial.
”Dengan big data, promosi pariwisata bisa dilakukan secara lebih efisien dan personalisasi,” ujar Angela.
Pemanfaatan teknologi digunakan untuk memasarkan pariwisata agar lebih fokus menyasar target yang dituju. Salah satu caranya, memanfaatkan media sosial.
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kunjungan wisatawan mancanegara pada 2020 sekitar 4 juta kunjungan atau anjlok dari 2019 yang sekitar 16,1 juta kunjungan. Pergerakan wisatawan Nusantara juga merosot dari 282 juta orang pada 2019 menjadi 198 juta orang pada 2020.
Perolehan devisa turun drastis dari 16,9 miliar dollar AS pada 2019 menjadi 3,54 miliar dollar AS pada 2020. Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata juga turun dari 14,96 juta orang pada 2019 menjadi 13,97 juta orang pada 2020.
Adapun nilai tambah ekonomi kreatif pada 2020 sebesar Rp 1.050 triliun dengan nilai ekspor 15,06 miliar dollar AS. Wisatawan domestik kini jadi tumpuan industri pariwisata dan ekonomi kreatif nasional untuk bangkit dari dampak pandemi. Oleh karena itu, pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus memiliki strategi untuk meningkatkan minat dan daya beli wisatawan domestik.
Wisatawan domestik
Wisatawan domestik kini jadi tumpuan bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif nasional untuk bangkit dari dampak pandemi. Oleh karena itu, pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus berstrategi untuk meningkatkan minat dan daya beli wisatawan domestik.
Direktur Pemasaran Regional I Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Vinsensius Jemadu, beberapa waktu lalu, menyampaikan, pemerintah masih akan fokus mendorong pergerakan wisatawan domestik atau wisatawan Nusantara.
”Kita akan tetap fokus dengan pasar dalam negeri saja,” ujarnya dalam webinar bertajuk ”Bertahan atau Pasrah? Apa Kata Pengusaha Kecil Sektor Pariwisata di Indonesia? Studi Kasus Labuan Bajo, Bali, dan Lombok”.
Rizal Amir, Direktur Cinta Holiday, operator wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat, merasakan dampak promosi protokol kesehatan di tempat wisata terhadap kepercayaan wisatawan di Lombok. Beberapa destinasi wisata unggulan di Lombok, antara lain, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Kawasan Tiga Gili di Lombok Utara, dan destinasi wisata di Taman Nasional Gunung Rinjani.
”Di awal masa pandemi, banyak operator wisata yang mengadakan tur virtual sebagai strategi bertahan. Namun, kekayaan budaya kita, termasuk di Lombok, yang merupakan percampuran Jawa dan Bali, sayang dilewatkan. Jadi, kami mengajak wisatawan tetap semangat dan jangan bosan menerapkan protokol kesehatan,” kata Rizal.