logo Kompas.id
EkonomiEuforia Vaksin Gratis
Iklan

Euforia Vaksin Gratis

Vaksinasi bukan jawaban satu-satunya untuk menghentikan penularan Covid-19. Protokol pencegahan penularan Covid-19 mesti diterapkan agar risiko penularan dapat ditekan.

Oleh
ENNY SRI HARTATI -- Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MNn_riyq5HNoqxbeYHCQzciyHZw=/1024x4418/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201227-H04-ADI-Vaksin-mumed_1609086398.png

Pemerintah akhirnya memutuskan akan memberikan vaksin secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sejak pernyataan Presiden Joko Widodo disampaikan dan memuncaki pembahasan, antusiasme berbagai  pihak mencuat. Seolah muncul anggapan bahwa dengan kedatangan vaksin, Covid-19 akan teratasi dengan sendirinya. Bahkan, ada ekspektasi berlebihan, seperti vaksin datang ekonomi melaju kencang.

Padahal, semua tahu, vaksin bukanlah obat. Artinya, penghentian penularan Covid-19 tidak bisa serta merta hanya mengandalkan vaksin. Sejatinya, justru perilaku masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 merupakan penentu utama. Belum lagi masih banyak masalah krusial dalam pengadaan vaksin, terutama terkait 1,2 juta vaksin Sinovac, mulai dari perdebatan tingkat keamanan dan keampuhan proteksinya (efikasi),  ketersediaan alokasi anggaran, hingga efektivitas pola distribusi vaksin kepada seluruh masyarakat.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000