Bappenas Rancang Enam Fokus Pembangunan Indonesia 2021
Pemulihan industri, pariwisata, dan investasi menjadi satu dari enam fokus pembangunan Indonesia 2021. Pemulihan pariwisata juga dengan menerapkan protokol kesehatan selain mengembangkan pariwisata berkualitas.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
GIANYAR, KOMPAS — Pemulihan industri, pariwisata, dan investasi menjadi satu dari enam fokus pembangunan Indonesia 2021. Terkait pengendalian pandemi penyakit akibat virus korona baru (Covid-19), pemulihan pariwisata di Indonesia juga dengan menerapkan protokol kesehatan selain mengembangkan pariwisata berkualitas.
Selain pemulihan industri, pariwisata, dan investasi yang menjadi fokus pembangunan Indonesia 2021, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional juga menempatkan lima fokus pembangunan 2021, yakni penguatan sistem ketahanan pangan, reformasi sistem kesehatan, dan reformasi sistem perlindungan sosial. Hal lain adalah reformasi sistem ketahanan bencana dan penguatan sumber daya manusia.
Perihal itu dipaparkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam konferensi pers akhir tahun Kementerian PPN/Bappenas di Ubud, Gianyar, Bali, Senin (28/12/2020). Suharso didampingi jajaran deputi di Kementerian PPN/Bappenas dan Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Himawan Hariyoga.
Industri, pariwisata, dan investasi merupakan mesin penggerak ekonomi yang berperan dalam pemulihan ekonomi nasional. Ekonomi nasional mengalami kontraksi, yakni bertumbuh negatif, selama triwulan II-2020 hingga triwulan III 2020 akibat terdampak pandemi penyakit Covid-19.
Selama hampir sembilan bulan lebih, pemerintah dihadapkan dengan tantangan bagaimana mengatasi pandemi Covid-19 dan pada saat yang sama mempertahankan ekonomi nasional. (Suharso Monoarfa)
Pandemi Covid-19 juga disebutkan memengaruhi upaya pencapaian sasaran pembangunan nasional dan pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
”Selama hampir sembilan bulan lebih, pemerintah dihadapkan dengan tantangan bagaimana mengatasi pandemi (Covid-19) dan pada saat yang sama mempertahankan ekonomi nasional,” kata Suharso dalam paparan akhir tahun Kementerian PPN/Bappenas di Gianyar, Senin.
Proyeksi 2021
Memasuki 2021, menurut Suharso, tantangan yang dihadapi masih terkait pandemi Covid-19. Hal yang menjadi isu utama adalah program vaksinasi. Dalam upaya penguatan sistem kesehatan, menurut Suharso, program vaksinasi Covid-19 akan berdampak besar terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional pada 2021.
Terkait investasi, Kementerian PPN/Bappenas mendorong pertumbuhan investasi yang juga akan berdampak pada penciptaan lapangan pekerjaan dan dampak ikutan lainnya. Kementerian PPN/Bappenas memproyeksikan kebutuhan investasi Indonesia pada 2021 berkisar Rp 5.800 triliun-Rp 5.900 triliun agar pertumbuhan investasi di Indonesia dapat di atas 6 persen pada 2021.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pemerintah berkomitmen akan berinvestasi senilai Rp 300 triliun pada 2021 sehingga mendorong investasi dari badan usaha milik negara (BUMN) dan investasi swasta. Investasi tersebut bertujuan menggerakkan kegiatan ekonomi lain, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Pandemi Covid-19 diperkirakan berdampak terhadap 29,12 juta pekerja di Indonesia, termasuk di dalamnya sekitar 1,7 juta orang yang sementara tidak bekerja akibat terdampak pandemi Covid-19 dan sekitar 24,03 juta orang penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja akibat pandemi Covid-19.
Suharso juga menyatakan, pekerjaan rumah Indonesia di tahun mendatang tidak hanya pemulihan ekonomi. Menurut Suharso, untuk jangka menengah dan jangka panjang, Indonesia perlu menyiapkan transformasi ekonomi yang akan mengubah struktur perekonomian sehingga Indonesia mampu meningkatkan produktivitas ekonominya.