Cegah Penularan Setelah Liburan, Pemkot Surabaya Aktifkan Lagi Kampung Tangguh
Pemerintah Kota Surabaya mengaktifkan kembali kampung tangguh untuk memutus penyebaran Covid-19, terutama antisipasi usai liburan di penghujung tahun, dan warga pun selalu mematuhi protokol kesehatan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mengaktifkan kembali kampung tangguh untuk mencegah penularan Covid-19 saat masa liburan akhir tahun. Kampung tangguh diharapkan bisa mendorong warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Pelaksana tugas Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Sabtu (26/12/2020), mengatakan diaktifkannya kembali Kampung Tangguh Jogo Suroboyo sesuai kesepakatan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Hal itu diungkapkan dalam pertemuan Jumat (25/12). Dalam kesempatan itu juga dibahas beragam antisipasi penularan Covid-19 saat Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Menurut Whisnu, untuk mendukung program tersebut, bantuan dana hibah bagi kampung tangguh akan cair pekan depan. Pencairan ini diharapkan menjadi stimulan bagi warga untuk menjaga kampungnya dari penyebaran Covid-19 saat libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Untuk itu, para ketua RW/RT diminta mendata warganya yang melakukan perjalanan ke luar Kota Surabaya. Untuk mendukung itu, Pemkot Surabaya menyiagakan puskesmas di 31 kecamatan untuk memfasilitasi tes usap bagi warga yang usai bepergian ke luar kota.
”Upaya ini penting agar setelah liburan jangan ada kluster baru yang muncul di Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya kembali menghentikan segala aktivitas di kampus itu hingga 10 Januari 2021. Langkah ini dilakukan karena ada peningkatan penularan Covid-19 di di kalangan sivitas akademika ITS. Berdasarkan kesepakatan pimpinan pada Kamis (24/12), kampus ditutup selama 17 hari.
Kepala Unit Komunikasi Publik ITS Anggra Ayu Rucitra mengatakan, Satuan Teknis Kesiagaan Penanganan (Satgas) Covid-19 ITS telah memberikan rekomendasi dan disetujui pimpinan ITS. Salah seorang yang terpapar adalah Rektor ITS Prof Mochamad Ashari. Dia baru terdeteksi terpapar Covid-19 pada Jumat.
”Larangan ini berlaku bagi seluruh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, mitra, dan masyarakat umum. Dengan pengecualian tenaga kesehatan, Satuan Keamanan Kampus (SKK), Satgas Covid-19, tenaga sarana prasarana, dan warga di kompleks perumahan ITS,” katanya.
Semua dosen dan tenaga pendidik diharapkan tetap melakukan pekerjaan dari rumah. Selain itu, mereka juga dilarang melakukan perjalanan ke luar kota, baik untuk kepentingan kedinasan maupun pribadi. Jika diketahui ada pelanggaran, dapat dijatuhi sanksi disiplin pegawai sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Jatim pada Jumat, ada 822 kasus baru. Jumlahnya lebih besar ketimbang sehari sebelumnya, 734 kasus. Kini, total kasus Covid-19 di Jatim mencapai 79.207 kasus. Sebanyak 6.002 pasien atau 7,58 persen masih dirawat.
Penambahan kasus baru tertinggi terjadi di Kabupaten Lumajang sebanyak 73 kasus. Selain itu, kasus baru yang tinggi terjadi di Kabupaten Jember (56), Kabupaten Tuban (46), Kota Surabaya (44), dan Kabupaten Banyuwangi (42).
Tinginya penambahan kasus meningkatkan keterisian tempat perawatan di RS rujukan. Satgas Covid-19 Jatim mencatat bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur RS di Jatim berkisar 60-70 persen. Jumlah BOR itu meningkat hampir dua kali lipat dari sebelumnya, 35-45 persen, pada Oktober.
Pemprov Jatim bersama Gugus Tugas Kuratif Covi-19 dan Dinkes Provinsi Jawa Timur meningkatkan kapasitas bed isolasi. Salah satunya, dengan menyiapkan 18 rumah sakit rujukan baru dan RS Darurat di Surabaya, Malang, dan Jember. Dengan penambahan RS ini diharapkan akan mampu merelaksasi beban RS di provinsi ini.
Dengan penambahan RS tersebut, jumlah RS Rujukan Covid-19 di Jatim menjadi 145 RS. Kapasitas dalam 145 RS Rujukan Covid-19 ini terdapat isolasi tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 311 tempat tidur, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 tempat tidur, isolasi biasa 2.966 tempat tidur dan pengembangan 753 tempat tidur.