Para pelaku usaha membutuhkan program-program pemerintah yang dapat mendorong permintaan pasar dengan tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Mereka menaruh harapan pada para menteri baru.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hadirnya sejumlah nama baru dalam Kabinet Indonesia Maju dinilai sebagai bagian dari upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan memutus rantai penularan Covid-19. Para pelaku usaha berharap susunan kabinet baru dapat membuat kebangkitan dunia usaha bisa berlangsung lebih cepat.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani berharap para menteri dan wakil menteri yang baru ditunjuk untuk mengganti dan mengisi kekosongan dalam Kabinet Indonesia Maju dapat beradaptasi dengan cepat dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan pemangku kepentingan.
Pada Rabu (23/12/2020), Presiden Joko Widodo melantik enam menteri dan lima wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, dengan tugas utama menangani pandemi Covid-19 beserta dampak sosial dan ekonomi.
”Jajaran menteri baru harus dapat segera beradaptasi dan meyakinkan publik akan kemampuan mereka. Keberhasilan penanganan sektor kesehatan selama pandemi menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi ke depannya,” ujar Hariyadi saat dihubungi, Rabu.
Jajaran menteri baru harus dapat segera beradaptasi dan meyakinkan publik akan kemampuan mereka. Keberhasilan penanganan sektor kesehatan selama pandemi menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi ke depan.
Keenam menteri baru tersebut adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Perdagangan M Lutfi, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Adapun lima wakil menteri yang dilantik dalam kesempatan yang sama adalah Letnan Jenderal Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Omar Sharif Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan, Harfiq Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian, dan Pahala Nugraha Mansury sebagai Wakil Menteri BUMN.
Haryadi mengatakan, di masa sulit karena krisis pandemi, pelaku usaha membutuhkan program-program pemerintah yang dapat mendorong permintaan pasar tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Adanya permintaan pasar akan membuat pelaku usaha tetap bergerak sehingga roda perekonomian terus berjalan.
Ia menilai, proyeksi dan situasi ekonomi nasional tahun 2021 akan sangat bergantung pada mekanisme pengadaan dan efektivitas vaksin Covid-19 yang distribusinya diperkirakan akan dimulai awal 2021 dan semakin intensif pada triwulan II-2021.
”Sektor kesehatan adalah garda terdepan yang kalau ada masalah efeknya bisa besar. Saya harap kerja Menteri Kesehatan yang baru bisa semakin baik karena ini situasi yang berbeda (kepastian vaksin lebih jelas),” kata Hariyadi.
Terkait posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Haryadi berharap Sandiaga Uno di masa pemulihan ekonomi dapat melanjutkan stimulus untuk mendorong kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu stimulus yang dimaksud adalah pemberian sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety & environment sustainability) secara gratis.
Apindo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 akan berkisar 3-5 persen. Lebarnya rentang proyeksi dilandasi kompleksitas sejumlah faktor yang memengaruhi geliat ekonomi tahun depan, termasuk implementasi vaksin yang diharapkan dapat menuntaskan pandemi pada akhir semester I-2021
Tantangan kementerian
Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memberikan catatan kepada Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Sosial yang mendapat banyak sorotan selama pandemi.
”Dalam konteks pemulihan ekonomi, menteri-menteri baru di empat sektor tersebut harus memastikan anggaran PEN bisa terealisasi lebih baik dan menjembatani sektor yang terpuruk,” kata Tauhid.
Kementerian Kesehatan punya pekerjaan rumah terkait pengadaan beserta pendistribusian vaksin. Menteri Kesehatan baru, lanjut Tauhid, harus berani mengambil gebrakan, termasuk mengambil langkah diversifikasi pasokan vaksin agar vaksin yang didistribusikan kepada masyarakat tidak hanya berasal dari satu sumber.
Sementara untuk sektor perdagangan, tantangan terbesarnya terletak pada upaya pemulihan perdagangan dalam negeri yang belum banyak disentuh selama pandemi. Pemulihan perdagangan domestik memiliki peran penting karena kontribusinya lebih besar dibandingkan perdagangan luar negeri.
”Pekerjaan rumah terberatnya justru bukan perdagangan ekspor-impor, melainkan dari sisi di dalam negeri. Permintaan domestik harus segera digenjot dan pelaku usaha diakomodasi dengan insentif,” ujarnya.
Adapun untuk Kementerian Sosial, Tauhid menilai lembaga ini harus tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga daya beli kelompok menengah ke bawah melalui jaring pengaman sosial. Perubahan mendasar perlu dilakukan, mulai dari mekanisme penyaluran bantuan sampai perombakan data penerima agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran.
Pelaksana tugas
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk resmi menunjuk Nixon LP Napitupulu sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank BTN setelah direktur utama sebelumnya, Pahala Nugraha Mansury, dipercaya menjadi Wakil Menteri Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN).
”Kami akan tetap melanjutkan visi sebagai The Best Mortgage Bank in 2025. Kami optimistis mencatatkan kinerja di atas target pada akhir 2020,” ujar Nixon melalui siaran pers.
Nixon menjelaskan, Bank BTN telah menerjemahkan visi tersebut dalam berbagai strategi yang inovatif dan terukur. Perseroan pun telah menggelar berbagai transformasi dan perbaikan proses bisnis sejalan dengan visi tersebut.
Hingga triwulan III-2020, Bank BTN mencatatkan laba bersih Rp 1,12 triliun atau naik 39,72 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.