Dinas Pendidikan Surabaya Evaluasi Simulasi Sekolah Tatap Muka
Dinas Pendidikan Kota Surabaya sedang mengevaluasi pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka untus siswa kelas IX SMP negeri dan swasta. Pola serupa akan diterapkan pada simulasi pelajar kelas VI sekolah dasar.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Dinas Pendidikan Kota Surabaya sedang mengevaluasi pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka untuk siswa kelas IX SMP negeri dan swasta. Setelah evaluasi dan menyempurnakan lagi beberapa kekurangan saat uji coba, pada Januari direncanakan menggelar simulasi pembelajaran tatap muka bagi siswa kelas VI SD.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, selama uji coba, pelaksanaan tatap muka di sekolah bagi siswa kelas IX SMP untuk 18 sekolah berlangsung lancar. Mulai dari uji usap terhadap siswa, guru dan pegawai sekolah, semuanya dapat dilaksanakan tanpa hambatan.
Pola serupa akan diterapkan pada simulasi siswa kelas VI SD yang direncanakan pada Januari 2021.
Simulasi sistem pembelajaran Blended Learning digelar selama dua pekan di 14 sekolah. Kombinasi Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui tatap muka di sekolah dan online dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan ideal pada masa pandemi Covid-19.
Supomo mengatakan, simulasi ini adalah persiapan untuk sekolah tatap muka dalam masa pandemi Covid-19. Sebelum sekolah tatap muka resmi berjalan, diawali dulu dengan simulasi. Harapannya, dinas pendidikan mendapatkan gambaran yang utuh apabila nanti sekolah dibuka dalam masa pandemi.
”Pola serupa akan diterapkan pada simulasi siswa kelas VI SD yang direncanakan Januari 2021,” ujarnya.
Kondisi sehat
Untuk menggelar simulasi, ada ketentuan yang dibuat di dalam proses belajar mengajar tatap muka pada masa pandemi Covid-19, antara lain pelajar harus dalam kondisi sehat dan wajib tes usap dengan hasil negatif.
Ketentuan ini berlaku pula bagi guru dan pegawai di lingkungan sekolah. Syarat lain ada persetujuan orangtua. Jadi, pelajar yang datang di sekolah tatap muka harus mendapat persetujuan dari orangtua dan komite sekolah.
Dalam melaksanakan simulasi sekolah tatap muka ini, pihaknya juga melibatkan lembaga yang peduli di bidang kesehatan. Dengan harapan, mereka dapat memberikan masukan-masukan agar proses belajar tatap muka di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, hingga kini pasien Covid-19 di Surabaya terus turun. Memang, hampir semua rumah sakit rujukan di Surabaya penuh dengan pasien Covid-19 berasal dari daerah lain.
Sementara pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) warga Surabaya yang diisolasi di Hotel Asrama Haji, setiap hari semakin banyak yang sembuh dan pulang ke rumah. Pada Selasa (22/12/2020), pasien di Hotel Asrama Haji berjumlah 117 orang, dan Rabu ini 69 orang.
”Jumlah pasien OTG di Surabaya terus menurun. Kendati demikian, warga tetap mematuhi protokol kesehatan. Apalagi biasanya selepas libuaran ada kecenderungan kasus positif meningkat,” ujarnya.
Menurut epidemiolog Universitas Airlangga Windu Purnomo, liburan sangat berisiko meningkatkan penularan sehingga harus diantisipasi sejak awal agar tidak memperparah penyebaran Covid-19. Jadi, menurut dia, liburan di pengujung tahun
Membatatasi pergerakan
Sementara untuk libur akhir tahun, Windu menyarankan agar warga sangat membatasi pergerakan demi meminimalkan terjadi penyebaran ke wilayah yang lebih luas. Pergerakan dari dan ke kabupaten/kota yang berstatus zona merah sebaiknya dikurangi.
”Jika ada keperluan sangat mendesak, pelaku perjalanan harus menjalni tes usap, minimal swab antigen dengan hasil negatif dan berlaku maksimum 7 hari," ujarnya.
Pengamatan Kompas di tempat swab antigen, seperti rumah sakit, laboratorium, stasiun, dan bandara, peminat masih rela antre satu hingga dua jam. ”Peminat swab antigen masih banyak karena rata-rata ingin melakukan perjalanan ke luar provinsi,” ujar seorang petugas di Stasiun Gubeng, Surabaya.
Sementara Kapolrestabes Surabaya Kombes Johnny Eddizon Isir pada silaturahmi dengan pengurus gereja, pelaku perhotelan, dan mal di Malporestabes, Rabu siang, mengatakan, dengan pandemi seperti sekarang, dalam setiap aktivitas warga terus diingatkan agar tak pernah lepas dari protokol kesehatan. ”Mari mengakhiri tahun dengan optimisme sehingga perekonomian di Tahun Baru bisa kembali membaik,” katanya.