logo Kompas.id
EkonomiPostur APBN 2021 Dinilai Tidak...
Iklan

Postur APBN 2021 Dinilai Tidak Prioritaskan Kesehatan

Pemerintah menurunkan belanja kesehatan di tengah pelayanan kesehatan primer yang masih babak belur. Padahal, pelayanan kesehatan primer dibutuhkan untuk mendukung program vaksinasi nasional tahun depan.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WPYJEhf6kQHftbjMRuKxkMR4yDo=/1024x659/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F7b52cb45-da25-42a8-aa85-412d496786ff_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Petugas medis melakukan tes usap reaksi berantai polimerase (PCR) di Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium (GSI Lab), Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2020). Berdasarkan perkembangan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sudah ada 60 vaksin Covid-19 yang terdaftar dan diujicobakan di 41 negara. Dari semua vaksin tersebut, baru tiga vaksin yang telah lolos seluruh tahapan uji klinis dan disetujui untuk digunakan dalam keadaan darurat, yakni Pfizer, Sputnik V, dan Sinopharm.

JAKARTA, KOMPAS — Pemulihan ekonomi nasional sulit berjalan tanpa memprioritaskan kebijakan publik, terutama bidang kesehatan. Ketidakberpihakan pemerintah terhadap kesehatan masyarakat tecermin dalam postur anggaran tahun depan.

Dalam APBN 2021, pemerintah mengalokasikan belanja kesehatan Rp 169,7 triliun atau setara dengan 6,2 persen produk domestik bruto (PDB). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan alokasi belanja tahun 2020 yang sebesar Rp 212,5 triliun.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000