Tingkatkan Pembiayaan UMKM dan Ekonomi Rakyat Berbasis Pesantren
Porsi pembiayaan UMKM oleh perbankan syariah hanya 18 persen dari total portofolio pembiayaan.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank Syariah Indonesia memiliki pekerjaan rumah dalam memberikan dukungan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Memupuk dan meningkatkan porsi pembiayaan UMKM akan dilakukan, termasuk juga mengembangkan ekonomi rakyat berbasis pesantren.
Bank Syariah Indonesia merupakan entitas hasil penggabungan usaha dari tiga bank syariah milik negara, yakni PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri Tbk, dan PT BNI Syariah Tbk. Bank hasil merger ini akan memiliki aset sebesar Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi pembiayaan UMKM oleh perbankan syariah memang masih sangat rendah. Hingga September 2020, porsi pembiayaan UMKM oleh bank umum syariah ataupun unit usaha syariah mencapai Rp 6,98 triliun atau 18,4 persen dari total portofolio pembiayaan yang mencapai Rp 374 triliun.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) M Amin Nurdin, Jumat (18/12/2020), mengatakan, data tersebut menunjukkan perbankan syariah masih kepayahan masuk ke pasar UMKM. Upayanya ini masih belum berhasil.
Hal itu lantaran perbankan syariah masih kekurangan sumber daya manusia yang mumpuni untuk bisnis UMKM. ”Sumber daya manusia Bank Syariah Indonesia perlu dibekali pemahaman mengenai detail risiko yang akan muncul di bisnis UMKM sehingga akselerasi pembiayaan UMKM menjadi lebih memungkinkan,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta.
Sumber daya manusia Bank Syariah Indonesia perlu dibekali pemahaman mengenai detail risiko yang akan muncul di bisnis UMKM sehingga akselerasi pembiayaan UMKM menjadi lebih memungkinkan.
Meskipun porsi pembiayaan perbakan syariah untuk UMKM minim, pada triwulan III-2020 pembiayaan segmen UMKM tumbuh 14,72 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan pembiayaan non-UMKM yang hanya 7,52 persen.
Untuk memacu pertumbuhan yang lebih cepat, lanjut Amin, bank syariah cenderung bermain di segmen korporasi dan komersial. Dengan kehadiran Bank Syariah Indonesia, porsi pembiayaan ke segmen UMKM diharapkan menjadi lebih besar.
”Sejauh ini, porsi pembiayaan UMKM di kalangan bank syariah masih didominasi oleh BRI Syariah. Penggabungan akan memungkinkan transfer pengetahuan menjadi lebih cepat,” ujar Amin.
Sejauh ini, porsi pembiayaan UMKM di kalangan bank syariah masih didominasi oleh BRI Syariah. Penggabungan akan memungkinkan transfer pengetahuan menjadi lebih cepat.
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy mengatakan, posisi kuat BRI Syariah sebagai bank syariah mitra UMKM akan menjadi fondasi bagi Bank Syariah Indonesia dalam menjangkau pelaku usaha mikro-kecil. UMKM merupakan kelompok nasabah terbesar yang dilayani perusahaan dengan porsi mencapai 46 persen dari total portofolio pembiayaan BRI Syariah.
”Jadi, salah satu fokus Bank Syariah Indonesia adalah pembiayaan untuk segmen UMKM,” ujarnya melalui siaran pers.
Berdasarkan laporan kinerja ketiga bank syariah BUMN, per September 2020, nilai pembiayaan UMKM oleh ketiga bank syariah tersebut mencapai Rp 36,36 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari pembiayaan UMKM oleh BRI Syariah sebesar Rp 18,7 triliun, Bank Syariah Mandiri Rp 11,67 triliun, dan BNI Syariah Rp 5,99 triliun.
Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi juga memastikan akan melanjutkan dukungan terhadap UMKM yang selama ini sudah diberikan perusahaan. ”BNI Syariah bekerja sama dengan Serikat Ekonomi Pesantren untuk pemanfaatan produk dan jasa layanan bank, serta pemberian pembiayaan warung mikro di lingkungan pesantren,” ujarnya.
BNI Syariah bekerja sama dengan Serikat Ekonomi Pesantren untuk pemanfaatan produk dan jasa layanan bank, serta pemberian pembiayaan warung mikro di lingkungan pesantren.
Sementara itu, SEVP Individual & SME Banking Bank Syariah Mandiri Wawan Setiawan menuturkan, persentase penyaluran pembiayaan Bank Syariah Mandiri kepada UMKM terus meningkat. Hingga September 2020, porsinya sudah mencapai 14 persen dari total plafon kredit.
”Peningkatan ini pasti akan terus berlanjut di masa depan saat BSM sudah bertransformasi bersama dua bank syariah lain menjadi Bank Syariah Indonesia. Selama ini kami telah memiliki sistem terkini untuk membantu bisnis UMKM,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Project Management Office Integrasi Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, bank hasil merger ini akan melayani seluruh segmen masyarakat dan nasabah, mulai dari kelompok ritel, UMKM, korporasi, hingga investor global.
”Bank hasil penggabungan juga akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM, di antaranya melalui kredit usaha rakyat (KUR) dan melalui produk serta layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM,” ujarnya.