Belum Syaratkan Usap Antigen, Kenaikan Penumpang KA Libur Natal-Tahun Baru Diantisipasi
KAI Daop VIII Surabaya operasikan 30 kereta jarak menengah dan jarak jauh serta 64 kereta lokal mengantisipasi kenaikan penumpang pada Natal dan Tahun Baru. Hingga saat ini, penumpang belum disyaratkan usap antigen.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya mengoperasikan 30 kereta jarak menengah dan jarak jauh serta 64 kereta lokal untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang pada liburan perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Hingga saat ini, penumpang kereta belum disyaratkan uji usap antigen.
Pantauan di Stasiun Sidoarjo, Kamis (17/12/2020), penumpang kereta diminta menunjukkan surat bebas Covid-19 berdasarkan uji usap dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR) atau hasil uji cepat antibodi yang masih berlaku selama 14 hari sejak diterbitkan. Tidak disyaratkan harus menunjukkan hasil uji usap antigen.
Manajer Humas Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan, penumpang kereta juga diperbolehkan menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influensa yang dikeluarkan oleh rumah sakit atau puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas uji usap ataupun uji cepat Covid-19.
”Terkait kebijakan uji usap antigen, masih menunggu keputusan lebih lanjut. Namun, sebagai operator moda transportasi kereta api, KAI selalu patuh terhadap regulasi yang berlaku dan turut mendukung upaya memutus rantai sebaran Covid-19,” ujar Suprapto.
Oleh karena itulah, lanjut Suprapto, KAI tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, baik di stasiun maupun selama dalam perjalanan di kereta api. Caranya dengan menyediakan tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun. Menyediakan cairan pembersih tangan dan rutin menyemprotkan disinfektan di stasiun dan di dalam kereta api.
Menjaga jarak antarpenumpang pada antrean pembelian tiket, mengatur tempat duduk di ruang tunggu, serta membatasi penjualan tiket maksimal 70 persen dari kapasitas tempat duduk. Para petugas yang berhadapan langsung dengan penumpang dilengkapi alat pelindung diri, seperti masker, pelindung wajah, serta sarung tangan.
Terkait kebijakan uji usap antigen, masih menunggu keputusan lebih lanjut. Namun, sebagai operator moda transportasi kereta api, KAI selalu patuh terhadap regulasi yang berlaku dan turut mendukung upaya memutus rantai sebaran Covid-19.
Pengawasan ketat juga dilakukan terhadap para penumpang, terutama untuk kereta jarak jauh. Penumpang harus dalam kondisi sehat, tidak batuk pilek atau demam, memakai masker, menggunakan pelindung wajah, dan baju lengan panjang. Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang setiap 3 jam sekali serta membersihkan area yang sering disentuh dengan cairan disinfektan.
Kenyamanan penumpang
Menurut Suprapto, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat berdampak pada kenyamanan para penumpang. Hal itu berimplikasi pada tingkat kepercayaan masyarakat dalam menggunakan moda transportasi kereta api untuk bepergian.
Dia pun optimistis jumlah pengguna moda transportasi kereta api mengalami kenaikan saat liburan Natal dan Tahun Baru kali ini. Optimisme itu dipicu terjadinya tren kenaikan jumlah penumpang kereta api di wilayahnya dalam kurun 3 bulan belakangan.
Sebagai gambaran, jumlah penumpang selama November mencapai 399.557 orang, lebih tinggi dibandingkan jumlah penumpang selama Oktober yang sebanyak 354.695 orang. Jumlah penumpang selama Oktober itu pun naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebanyak 293.425 orang.
Mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang di masa libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop VIII Surabaya mengoperasikan 30 kereta api jarak menengah dan jarak jauh serta 64 kereta lokal. Jumlah kereta yang disiapkan itu lebih banyak dibandingkan dengan saat liburan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW akhir Oktober lalu sebanyak 23 perjalanan kereta jarak menengah dan jarak jauh serta 46 kereta lokal.
Suprapto menambahkan, keberangkatan 30 kereta jarak menengah dan jarak jauh tersebut dipusatkan di tiga stasiun, yakni Surabaya Gubeng sebanyak 16 kereta, Stasiun Pasar Turi sebanyak 8 kereta, dan Stasiun Malang sebanyak 6 kereta.
Tujuan perjalanan 30 kereta jarak menengah dan jarak jauh didominasi Jakarta sebanyak 13 KA, Bandung sebanyak 5 KA, dan Jember/Ketapang sebanyak 7 KA. Selain itu KA tujuan Cirebon, Lempuyangan, Semarang, Cilacap, dan Purwokerto masing-masing satu unit.
Penambahan armada
Guna mendukung operasional pelayanan kereta, pihaknya telah menyiapkan armada sarana berupa 64 lokomotif, 389 kereta, 16 kereta rel disel (KRD), dan 597 gerbong. Armada itu dipusatkan di tiga depo, yakni Depo Sidotopo, Depo Pasar Turi, dan Depo Malang.
Sementara itu, KAI Daop VII Madiun menutup loket penjualan tiket secara langsung di 10 stasiun kecil di wilayahnya. Stasiun tetap dibuka untuk melayani lalu lintas penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan kereta api. Itu dilakukan untuk mencegah sebaran Covid-19.
Manajer Humas PT KAI Daop VIII Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, peniadaan layanan penjualan tiket kereta api secara langsung di 10 stasiun dilakukan mulai 1 Januari 2021. Adapun 10 stasiun itu adalah Stasiun Sembung, Sumobito, Curah Malang, dan Peterongan di Kabupaten Jombang
Stasiun Ngadiluwih dan Kras di Kabupaten Kediri, Stasiun Sumbergempol dan Rejotangan di Kabupaten Tungagung, serta Stasiun Garum dan Talun di Kabupaten Blitar. Meski penjualan tiketnya ditutup, penumpang tetap bisa membeli tiket secara dalam jaringan (daring).
Penjualan tiket kereta api secara daring ini dioptimalkan karena meniadakan kontak fisik antara petugas dan calon penumpang serta mencegah terjadi kerumunan saat pembelian tiket di loket stasiun. Dua hal itu merupakan bagian dari implementasi protokol kesehatan pencegahan sebaran dan penularan Covid-19.