Festival Belanja Menjaring Minat Belanja Masyarakat
Kolaborasi dalam berbagai hal menjembatani kebutuhan masyarakat dengan penyedia layanan, termasuk dalam berbelanja.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah tekanan pandemi Covid-19 terhadap daya beli masyarakat, sektor usaha bergandengan tangan mengadakan festival belanja. Mereka berharap gelaran yang mengangkat produk usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM itu bisa mendongkrak konsumsi demi mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Konsumsi rumah tangga berperan 55-57 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Pada triwulan III-2020, perekonomian Indonesia tumbuh minus 3,49 persen secara tahunan. Adapun konsumsi rumah tangga tumbuh minus 4,04 persen secara tahunan.
SVP Transaction Banking Retail Sales PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Thomas Wahyudi mengatakan, festival belanja yang terwujud dari kolaborasi sejumlah pelaku usaha dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
”Variasi harga yang timbul dari kolaborasi dengan peritel, penyelenggara jasa sistem pembayaran uang elektronik, e-dagang, dan perbankan dapat menjembatani kebutuhan konsumen yang beragam. Hal ini diharapkan menjadi stimulus berbelanja bagi konsumen,” katanya pada konferensi pers pembukaan festival belanja bertajuk Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang diadakan secara dalam jaringan (daring), Rabu (16/12/2020).
festival belanja yang terwujud dari kolaborasi sejumlah pelaku usaha dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengadakan HBDI dua kali dalam setahun. Kali ini, HBDI menggandeng Tokopedia dan Lazada sebagai kanal penjualan daring. Sejak 2017, HBDI diselenggarakan setahun sekali pada Agustus untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.
HBDI pada akhir tahun ini merupakan bagian dari Festival Diskon Nasional yang diselenggarakan pada 16-31 Desember 2020. Masyarakat dapat berbelanja dan memperoleh informasi melalui laman www.festivaldiskonnasional.com. Laman tersebut juga menyediakan produk-produk lokal buatan UMKM.
Thomas berharap masyarakat dapat membeli produk-produk UMKM pada festival belanja akhir tahun ini. Langkah tersebut dapat membantu UMKM untuk bangkit dan bertahan di tengah pandemi sekaligus menggerakkan roda perekonomian nasional.
Menurut Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah, belanja masyarakat dapat menggerakkan sektor konsumsi sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia sekaligus berdampak ganda pada rantai ekosistem peritel yang melibatkan pemilik merek dan pemasok beserta pabriknya. ”Kami memberikan diskon supaya masyarakat mendapatkan harga yang layak serta dapat mengangkat daya beli mereka,” katanya.
Langkah ini dapat membantu UMKM untuk bangkit dan bertahan di tengah pandemi sekaligus menggerakkan roda perekonomian nasional.
Budihardjo menuturkan, pandemi membuat penjualan anggota Hippindo anjlok hingga 50 persen dari kondisi normal. HBDI pada Agustus lalu membuat penjualan meningkat menjadi 80 persen dari situasi normal. Adapun pada HBDI pada Desember ini, Hippindo memasang target yang sama dengan pencapaian tersebut.
Tak hanya daring, HBDI kali ini juga diadakan secara fisik di mal. Dia menilai, rencana pemerintah membatasi aktivitas di pusat-pusat perbelanjaan menjadi tantangan karena kontribusi penjualan secara fisik masih mendominasi.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra mengatakan, festival belanja yang diadakan pada akhir tahun ini dapat menguatkan UMKM yang menjadi pemasok beserta peritel. Dampaknya, ekonomi kerakyatan dapat bergeliat.
Head of Public Policy Lazada Indonesia Waizly Darwin berpendapat, berbelanja dapat menyehatkan perekonomian di tengah pandemi. ”Tak hanya UMKM, konsumen juga dapat menjadi pahlawan ekonomi saat ini dengan berbelanja dari rumah,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Oleh karena itu, lanjutnya, edukasi mengenai peran masyarakat dalam berbelanja untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia menjadi penting. Konsumen dapat bertemu dengan peritel dan penjual serta berbelanja tanpa harus bertatap muka lewat kanal e-dagang.
VP of Marketplace Tokopedia Inna Chandika menambahkan, pelaku jasa e-dagang dapat menciptakan alasan untuk berbelanja bagi masyarakat lewat inovasinya. Selain itu, mitra penjual ataupun pemilik merek juga sudah menyesuaikan produk yang dijual. Contohnya, busana yang dijual kini mengarah pada pakaian di rumah seiring kegiatan bekerja di rumah yang diterapkan sejumlah perusahaan di masa pandemi.