Masyarakat antusias menyambut Hari Belanja Online Nasional. Pencarian kata Harbolnas di mesin pencari Google meningkat sejak 11 Desember 2020.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
Di tengah kepungan pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, masyarakat tetap antusias memanfaatkan momentum Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 2020. Masyarakat menunggu tanggal 12 Desember 2020 untuk membeli barang incaran yang didiskon laman belanja dalam jaringan.
Berdasarkan penelusuran di Google Trends, minat pencarian seiring waktu untuk kata ”Harbolnas” meningkat sejak 11 Desember 2020. Pada 11 Desember pukul 16.00, minat pencarian sebesar 32. Angka itu melonjak menjadi 77 pada pukul 20.00.
Tepat pada pergantian hari, yakni 12 Desember 2020 pukul 00.00, nilai minat pencarian menjadi 100. Dalam skala minat penelusuran seiring waktu, angka 100 merupakan puncak popularitas.
Tepat pada pergantian hari, yakni 12 Desember 2020 pukul 00.00, nilai minat pencarian menjadi 100.
Dalam riset berjudul ”Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia”, ajang festival belanja dalam jaringan yang memanfaatkan ”tanggal cantik”, seperti 12 Desember (12-12), 11 November (11-11), dan 9 September (9-9), menempati tiga posisi teratas dalam tingkat kenaikan jumlah transaksi dibandingkan dengan rata-rata harian. Pada 2019, lonjakan transaksi dari setiap tanggal tersebut secara berturut-turut mencapai 5,3 kali lipat; 3,7 kali lipat; dan 3,1 kali lipat.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai salah satu mitra pembayaran Harbolnas 2020, turut merasakan lonjakan transaksi dalam Harbolnas kali ini.
”Antusiasme masyarakat dalam Harbolnas 2020 relatif tinggi karena pola belanja baru. Kami mencatat, kenaikan transaksi di Bank Mandiri sekitar 50-60 persen dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian e-dagang selama November 2020,” ujar SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi saat dihubungi, Minggu (13/12/2020).
Bank Mandiri menangkap peluang dalam perubahan pola belanja masyarakat yang kini cenderung mengarah ke kanal belanja daring akibat pandemi Covid-19. Frekuensi transaksi tatap muka masih merosot 22 persen dibandingkan dengan kondisi normal dan volume penjualan turun 21 persen dibandingkan dengan sebelum masa pandemi. Sebaliknya, frekuensi transaksi dan volume penjualan di kanal e-dagang telah pulih.
Oleh sebab itu, Thomas optimistis Harbolnas 2020 dapat mendorong pergerakan ekonomi nasional di tengah pandemi, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta produk lokal.
”Gaya hidup masyarakat yang cenderung berada di tempat tinggal dan peralihan ke belanja daring juga membuat segmen penjual dan pembeli daring melebar,” tuturnya.
CEO & Co-Founder DANA Vince Iswara menyampaikan, DANA berkolaborasi dengan Blibli, Bukalapak, dan Lazada sebagai mitra pembayaran di laman daring tersebut dengan menyediakan penawaran khusus bagi konsumen yang berbelanja.
”Harbolnas 2020 dengan tahun lalu tentunya berbeda karena pandemi menyebabkan mitra yang berpartisipasi lebih didominasi oleh gerai atau ritel daring,” katanya saat dihubungi.
Dalam festival belanja yang berlangsung pada 9-11 November 2020, transaksi di gerai DANA meningkat 900 persen. Salah satu fitur yang menjadi unggulan dan paling banyak digunakan adalah transfer antarpihak.
Menurut Vince, Harbolnas merupakan momentum penting, terutama di tengah pandemi Covid-19. Sebab, momen festival belanja daring yang digelar secara nasional atau bersama-sama dapat mendorong transaksi masyarakat. Langkah ini mendukung pelaku UMKM dalam memajukan bisnis.
”Harbolnas menjadi salah satu momentum tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat sehingga pelaku usaha dan ekosistem ekonomi harus bisa bersinergi,” ujarnya.
Sebab, momen festival belanja daring yang digelar secara nasional atau bersama-sama dapat mendorong transaksi masyarakat.
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja optimistis, kinerja Shopee pada 12 Desember 2020 lebih baik dibandingkan dengan momen yang sama pada 2019. ”Kami berupaya memberikan pengalaman belanja daring terbaik bagi pengguna melalui berbagai macam penawaran dan aktivitas interaktif,” katanya melalui siaran pers.
Optimisme itu didukung jumlah kunjungan yang lebih dari 3 juta pengguna pada 1 jam pertama pada 12 Desember 2020. Angka tersebut delapan kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Pada dua jam pertama di tanggal yang sama, transaksi individu terbesar mencapai Rp 60 juta. Transaksi itu berasal dari seorang konsumen yang membeli tiga ponsel pintar. (JUD)