Tahura Balasklumprik Menambah Destinasi di Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Taman Hutan Raya Balasklumprik di kompleks kantor Kelurahan Balasklumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Jumat (11/12/2020).
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Taman Hutan Raya Balasklumprik di kompleks kantor Kelurahan Balasklumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Jumat (11/12/2020). Kehadiran tahura ini menambah ruang terbuka hijau sekaligus destinasi wisata di Surabaya.
Risma juga sempat keliling di Tahura Balasklumprik sembari memberikan makan bebek di bagian belakang tahura. Bahkan, ia juga melihat panen lele di bozem yang ada di lokasi itu.
Pada kesempatan itu, Risma menjelaskan, luas Tahura Balasklumprik sekitar 4 hektar dan penanaman sudah dimulai pada Desember 2010. Kini, tanaman itu tumbuh besar dan kawasan tersebut telah berubah menjadi hutan.
Gerakan Pemkot Surabaya fokus ke lingkungan karena jika hijau, kota ini otomatis mendapatkan oksigen dari tempat ini sehingga nanti menjadi tempat wisata sekaligus bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar. (Tri Rismaharini)
Sejumlah infrastruktur penunjang sudah jadi sehingga Risma berharap tahura tersebut bisa menjadi tempat wisata sekaligus dapat meningkatkan pendapatan warga sekitar.
”Gerakan Pemkot Surabaya fokus ke lingkungan karena jika hijau, kota ini otomatis mendapatkan oksigen dari tempat ini sehingga nanti menjadi tempat wisata sekaligus bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar,” kata Risma.
Warga bebas masuk ke tahura. Hanya, beberapa venue seperti sepeda air akan dikomunikasikan dengan warga setempat untuk pengelolaannya sehingga nanti warga bisa mendapatkan akses ekonomi dari tempat tersebut. Pola seperti itu sudah diterapkan di Mangrove Gunung Anyar yang tiket masuknya dengan cara membeli bibit mangrove.
Dengan cara demikian, warga setempat bisa mendapat sumber baru perekonomian. Bibit mangrove dijual kepada pengunjung sehingga ada kepastian mendapat bibit mangrove dan tidak perlu mencari lagi. Sementara warga bisa mendapatkan penghasilan.
Presiden Asosiasi Pemerintah Daerah (UCLG) ASPAC itu juga mengajak warga untuk memanfaatkan Sentra Wisata Kuliner yang ada di kawasan tahura. Sebab, biasanya setelah kawasan diresmikan, pengunjung semakin banyak sehingga menjadi peluang bagi warga sekitar untuk berjualan demi mendapatkan penghasilan. ”Ayo dimanfaatkan peluang ini, jangan sampai direbut orang luar, karena tujuan pembangunan ini untuk kesejahteraan warga juga,” tegasnya.
Selain itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan, Tahura Balasklumprik bisa dijadikan alternatif wisata di Surabaya, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, dia pun berharap kepada warga Kota Surabaya untuk memanfaatkan 13 tahura di Surabaya untuk libur Natal dan Tahun Baru kali ini.
”Saya harap warga liburan di sini saja atau di tahura yang lain. Ini penting untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Yuniarto Herlambang memastikan sebanyak 13 tahura di Surabaya sudah dibuka. Tentu, ketika masuk ke tahura itu, pengunjung harus selalu menerapkan protokol kesehatan karena saat ini masih masa pandemi.
Keunikan di Tahura Balasklumprik adalah ada spot sepeda air di bozem, area kamping untuk pramuka, dan peternakan bebek.
Kawasan tahura juga sudah berbentuk hutan dengan koleksi tanaman sekitar 200 jenis, mulai dari tanaman pelindung, buah-buahan, hingga tanaman pangan. Ke depan, tahura akan ditambahkan binatang kijang.