Harbolnas 2020 Bisa Berperan dalam Pemulihan Ekonomi
Tidak hanya menawarkan promosi bagi konsumen, Harbolnas 2020 memberikan akses pemasaran kepada pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19. Produk lokal mendapatkan panggung untuk menjangkau pasar lebih luas.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perputaran uang dalam Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 2020 berpotensi memberikan dampak positif bagi pemulihan perekonomian nasional. Harbolnas menjadi solusi bagi penjual skala usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM sekaligus konsumen yang hendak berbelanja di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga berharap Harbolnas berdampak besar pada perbaikan roda perekonomian Indonesia di pengujung tahun. ”Sebagian besar penjual adalah UMKM. Semua promo bertujuan menaikkan jumlah dan nilai transaksi. Dengan demikian, semua pihak bisa menikmati dampak positif Harbolnas 2020 dan perekonomian kita bisa bertumbuh meski masih di era pandemi,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (9/12/2020).
Di tengah pandemi Covid-19, Harbolnas 2020 menguatkan panggung bagi produk lokal. Penyelenggara menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam memberi dukungan produk lokal kategori mode, kuliner, dan kriya berupa potongan harga Rp 50.000 per transaksi dengan nilai minimal Rp 100.000 di sejumlah pasar e-dagang.
Bukan hanya penjual, konsumen juga bisa mendapatkan manfaat melalui beragam promosi yang diharapkan mendongkrak penjualan dan masyarakat bisa berbelanja dengan harga lebih rendah. Promosi tercipta melalui kerja sama sejumlah kanal pembayaran dan perbankan.
Pada tahun ini, Harbolnas digelar pada 11-12 Desember 2020 dan menggandeng 250 platform belanja dalam jaringan (daring). Penyelenggara mengkhususkan tanggal 11 Desember 2020 untuk produk lokal. Masyarakat dapat memperoleh informasi promosi dan produk yang ditawarkan dalam Harbolnas 2020 melalui laman https://harbolnas.idea.or.id.
Bima menargetkan, transaksi pada Harbolnas 2020 mencatatkan nilai yang minimal sama dengan tahun lalu, yakni sekitar Rp 9,1 triliun. Sebanyak 51 persen di antara transaksi itu merupakan pembelian produk lokal. ”Kami optimistis, (transaksi produk lokal) di tahun ini akan semakin naik,” ujarnya.
Sementara itu, VP Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan menilai, perbedaan Harbolnas 2020 dengan tahun lalu berada pada aktivitas konsumen yang berpusat di tempat tinggal. ”Kami memperkirakan, pelanggan Blibli akan memanfaatkan Harbolnas 2020 untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan membeli produk yang dibutuhkan agar tetap aktif dan produktif di tengah pandemi,” katanya.
Perkiraan itu tampak dari kategori produk kebutuhan rumah tangga yang meningkat lima kali lipat pada hari belanja 10 Oktober 2020 dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian. Ponsel, tablet, dan gawai yang dapat dipakai (wearable gadget) juga naik lima kali karena adanya imbauan bekerja dari tempat tinggal dan pembelajaran jarak jauh.
Demi mendukung digitalisasi UMKM sekaligus memanfaatkan momentum Harbolnas 2020, dia mengatakan, Blibli memberikan fasilitas pembebasan komisi dan biaya deposit bagi para mitra penjual. Blibli juga mendukung strategi pemasaran dan promosi sebesar Rp 700.000 untuk setiap mitra.
Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit menyatakan, tahun ini pertama kalinya OVO ikut serta dalam Harbolnas. ”Partisipasi ini merupakan upaya kami untuk mendukung daya beli konsumen dan meningkat usaha mitra merchant UMKM yang terdampak pandemi,” ujarnya.
Keikutsertaan tersebut terwujud dalam program BOOM 12.12 yang menawarkan beragam promosi bagi konsumen yang berbelanja di Tokopedia ataupun di ekosistem Grab. Dia berharap program ini turut mendorong peralihan ke transaksi nontunai.
Sebagai bentuk partisipasi dalam Harbolnas 2020, Bukalapak menggelar festival belanja daring berjudul Halubolnas 12.12 yang berlangsung sejak 25 November 2020 hingga 18 Desember 2020. Puncaknya berada pada 10-12 Desember. ”Hingga saat ini program Halubolnas 12.12 telah mencapai kenaikan GMV (gross merchandise value) hingga lebih dari 20 persen dibandingkan dengan program Harbolnas 12.12 Bukalapak tahun lalu. Kami memprediksi, nilai ini terus meningkat hingga puncak acara,” kata VP of Marketing Bukalapak Erick Wicaksono.